Oh Ternyata Lionel Messi Sangat Kesulitan Setiap Bertemu dengan Bek Satu Ini!
Lionel Messi selalu kesulitan setiap kali bertemu dengan bek Girona, Pablo Moffeo --
BACAKORAN.CO – Sebagai pemain terbaik di dunia dalam dua dekade terakhir, Lionel Messi sangat ditakuti oleh lawan-lawannya. Mantan pemain Barcelona ini menjadi momok yang paling menakutkan bagi bek-bek lawan.
Pemain berusia 37 tahun yang saat ini memperkuat klub milik David Bekcham, Inter Miami ini ternyata ada beberapa pemain belakang yang sangat diseganinya. Kapten timnas Argentina itu menyebut bek, Pablo Moffeo menjadi bek yang sangat sulit ditaklukkannya.
Messi sering bertemu dengan Pablo Moffeo saat dirinya masih berseragam Barcelona. Begitu juga saat Maffeo menjalani masa peminjaman di Girona, Messi kerap kesulitan untuk membongkar pertahanan dari sisi kanan.
Padahal Moffeo adalah bek kanan yang gagal menembus skuad utama Manchester City. Dia penah menjadi pemain City selama tiga musim dari tahun 2015-2018. Dia bahkan tak pernah mendapatkan tempat di skuad utama Pep Guardiola.
Saat wawancara dengan DAZN, Messi secara jujur mengatakan dia memang sangat kesulitan setiap bertemu dengan Pablo Moffeo. Messi selalu kalah berduel dengan pemain berusia 24 tahun di setiap pertemuan.
BACA JUGA:MU Menyesal Tak Rekrut Pemain ini, Sekarang Penampilannya Setara Zidane
BACA JUGA:Dihantam Badai Cedera, Lini Tengah Arsenal Keropos
“Pablo Moffeo bek Girona selalu menjadi lawan yang sulit setiap bertemu. Itu bukan sekali atau dua kali bertemua tapi sudah sering bertemu dan saya selalu merasa kesulitan menghadapinya,” ucap Lionel Messi.
Peraih trofi Ballon d’Or sebanyak 8 kali itu sudah terbiasa dikasari lawan dengan berbagai cara. Itu memang menjadi bagian dari permainan. Tapi melawan Moffeo yang saat itu masih berusia 20 tahun mampu membuat zona marking kepada Messi.
“Saya tidak pernah mengeluh. Saya pikir kontak fisik dan tendangan adalah bagian dari permainan. Saya menjadi lebih kesal ketika saya bermain buruk dan akhirnya saya jadi lebih marah," imbuh Messi.
Moffea lantas membocorkan rahasia sukses membuat pergerakan Messi selalu mental saat bertemu dengannya. “Saat kamu menjaga Messi kamu harus berpikir dia adalah orang yang normal dan punya dua kaki seperti kita dan tetap fokus melihat pergerakannya,” ucap Moffeo.
Meski memiliki tugas berat mengawal Messi, Maffeo ternyata tidak memiliki persiapan khusus. Dia juga tidak tegang atau panik saat berhadapan dengan La Pulga. Maffeo mengaku biasa-biasa saja sebelum pertandingan.
"Saya hanya berusaha memberikan performa terbaik ketika pelatih menginstruksikan saya menjaganya. Kami mempelajari secara khusus bagaimana dia bermain. Lalu, pelatih meminta saya menempel Messi ke mana pun dirinya pergi," tutur Maffeo.
BACA JUGA:Ini yang Dilalukan Mantan Pemain Barcelona Setelah Bebas dari Penjara
BACA JUGA:Rodrygo: Saya Kecewa dan Pantas Masuk Nominasi Ballon d’Or
Dari Girona, Maffeo sebenarnya sempat bergabung dengan VFB Stuttgart ketika kontraknya dengan Man City berakhir. Akan tetapi, lagi-lagi manajemen klub Bundesliga itu meminjamkan dirinya ke La Liga.
Maffeo sempat dipinjamkan ke Huesca pada musim 2020/21. Kini, ia kembali bermain untuk klub Liga Spanyol lainnya, Real Mallorca. Maffeo tercatat telah mengemas 4 gol dan 15 assist dari 182 pertandingan pada level klub. Sang bek juga punya 4 caps bersama Spanyol U-21.
Maffeo lahir di Sant Joan Despi pada 12 Juli 1997. Itu adalah distrik di pinggiran Barcelona yang menjadi lokasi pusat latihan El Barca, Ciutat Esportiva Joan Gamper, serta Johan Cruyff Stadium, yang digunakan sebagai tempat bertanding Barcelona B.
Namun, Maffeo kurang beruntung karena tidak pernah berhasil menembus La Masia meski berkali-kali menjalani seleksi. Akibatnya, ia memilih menyeberang ke Espanyol setelah bermain di klub lokal di Sant Joan Despi, Levante Las Planas. Maffeo diterima akademi Los Periquitos pada 2013.
Tidak butuh waktu lama bagi Maffeo untuk naik kelas. Pada 2013, dia melakukan debut senior untuk tim cadangan Espanyol dalam usia 15 tahun. Maffeo masuk sebagai pemain pengganti dalam kemenangan kandang 1-0 melawan Constancia di Segunda Division B.
Tiga bulan kemudian, Maffeo dan rekan senegaranya, Manu Garcia, pindah ke Inggris setelah menyetujui kontrak dengan Manchester City. Awalnya, dia dimasukkan ke tim U-18 sebelum dinaikkan statusnya ke Elite Development League (U-23).
Sayang karir di tim senior Manchester City tidak mulus. Dia gagal menembus skuad utam City dan akhirnya dipinjamkan ke Girona setelah tiga tahun bersegaram Manchester City. (*)