bacakoran.co

Perundungan Siswa SMKN 1 Gorontalo Sampai Muntah Darah, Wakasek Beri Penjelasan: Bukan Penganiayaan...

Perundungan Siswa SMKN 1 Gorontalo Sampai Muntah Darah, Wakasek Beri Penjelasan: Bukan Penganiayaan...-X-

BACAKORAN.CO - Baru-baru ini, dunia pendidikan di Gorontalo digegerkan dengan kasus perundungan yang menimpa seorang siswa di SMKN 1 Gorontalo.

Yang mengejutkan, kejadian ini justru terjadi di halaman belakang sekolah, tempat seharusnya aman dari tindakan kekerasan.

Yang lebih mengejutkan, Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) justru menilai bahwa kasus tersebut bukanlah penganiayaan meskipun korban sampai muntah darah.

Hal ini terungkap dari unggahan Facebook Yun Lamatenggo yang menampilkan kondisi tragis sang siswa setelah mengalami kekerasan.

BACA JUGA:Viral! Penemuan Mayat Pria Paruh Baya Mengapung di Situ Gintung Tangerang Selatan

BACA JUGA:Tak Tahan Dengan KDRT yang Dilakukan Anak-nya, Orangtua Lapor Polisi, Ayah

Di sisi lain, Wakil Kepala Sekolah Zulkarnain, dalam keterangannya, membantah adanya kasus perundungan dan penganiayaan.

Menurutnya, pemukulan yang terjadi adalah bagian dari usaha untuk "menyadarkan" siswa.

“Pemukulan yang terjadi bukan penganiayaan, tapi hanya untuk menyadarkan korban,” ungkap Zulkarnain. Ia juga menegaskan kesiapan sekolah untuk menghadapi jalur hukum demi mencari keadilan.

“Saya siap berurusan dengan hukum untuk memastikan kebenaran dan keadilan bagi semua pihak yang dirugikan,” tambahnya.

BACA JUGA:Ga Bisa Ngelak, Akun Chilli Pari dan Fufufafa Diduga Milik Gibran Rakabuming, Jokowi Bilang Begini

BACA JUGA:KPU Buka Suara Jika Calon Tunggal Kalah di Pilkada 2024, Benarkah Diulang Tahun Depan?

Saat ini, siswa yang menjadi korban perundungan sudah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

Sebelumnya, viral video dugaan adanya perundungan (bullying) yang dilakukan sejumlah siswa sekolah SMKN di Kota Gorontalo kepada korban berinisial R. 

Perundungan Siswa SMKN 1 Gorontalo Sampai Muntah Darah, Wakasek Beri Penjelasan: Bukan Penganiayaan...

Melly

Melly


bacakoran.co - baru-baru ini, dunia pendidikan di gorontalo digegerkan dengan kasus perundungan yang menimpa seorang siswa di smkn 1 gorontalo.

yang mengejutkan, kejadian ini justru terjadi di halaman belakang sekolah, tempat seharusnya aman dari tindakan kekerasan.

yang lebih mengejutkan, wakil kepala sekolah (wakasek) justru menilai bahwa kasus tersebut bukanlah penganiayaan meskipun korban sampai muntah darah.

hal ini terungkap dari unggahan facebook yun lamatenggo yang menampilkan kondisi tragis sang siswa setelah mengalami kekerasan.

di sisi lain, wakil kepala sekolah zulkarnain, dalam keterangannya, membantah adanya kasus perundungan dan penganiayaan.

menurutnya, pemukulan yang terjadi adalah bagian dari usaha untuk "menyadarkan" siswa.

“pemukulan yang terjadi bukan penganiayaan, tapi hanya untuk menyadarkan korban,” ungkap zulkarnain. ia juga menegaskan kesiapan sekolah untuk menghadapi jalur hukum demi mencari keadilan.

“saya siap berurusan dengan hukum untuk memastikan kebenaran dan keadilan bagi semua pihak yang dirugikan,” tambahnya.

saat ini, siswa yang menjadi korban perundungan sudah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

sebelumnya, viral video dugaan adanya perundungan (bullying) yang dilakukan sejumlah siswa sekolah smkn di kota gorontalo kepada korban berinisial r. 

diduga korban r dicekoki minuman keras dan dianiaya sejumlah temannya di lingkungan sekolah. 

akibat penganiayaan itu membuat r tidak sadarkan diri di halaman belakang sekolah, hilngga mengeluarkan cairan kental dari mulutnya. 

saat ini korban r harus menjalani perawatan di rumah sakit. 

pada rabu kemarin pihak sekolah sempat memanggil orangtua korban berinisial mg untuk mediasi. 

dalam pertemuan itu, mg menyesalkan pernyataan pihak sekolah yang hanya mendengar penjelasan orangtua pelaku secara sepihak. 

menurutnya, ini tidak menunjukkan empati kepada korban dan keluarganya. 

sekolah hanya mengambil penjelasan dari satu pihak, tapi setelah bukti video kedua kami terima sore hari serta penjelasan dari anak saya setelah sadar, di situ kami yakin memang ada perundungan, ada kekerasan terhadap anak saya,” katanya, kamis (12/9/2024). 

menanggapi penganiayaan ini, pihak polresta gorontalo kota melalui polsek kota utara bergerak cepat untuk mendalami video viral aksi bullying terhadap siswa smkn itu. 

kapolsek kota utara iptu fredy yasin menjelaskan bahwa empat orang yang ada dalam video itu telah diamankan. 

“sudah diamankan dan semuanya masih tercatat sebagian siswa," kata fredy. 

fredy mengatakan saat ini, unit reskrim polsek kota utara masih terus melakukan pendalaman terhadap keempat pelaku ini untuk mengungkap motif dan peran dari masing-masing pelaku. 

dari keempat pelaku tersebut masih menjalani pemeriksaan.

Tag
Share