bacakoran.co

Nadiem Makarim Dikritik Tajam Jusuf Kalla, Blunder Kurikulum Merdeka: Merdeka Apanya, Belajar Juga Tidak!

Mendikbud Nadiem Makirim di Kritik Pedas Jusuf Kalla Masalah Kurikulum baru di Indonesia --Kolase bacakoran/Ist

Pengamat pendidikan Edi Subkhan, menyoroti bahwa Nadiem jarang menghadiri acara institusi pendidikan, seringkali hanya mengirimkan ucapan selamat melalui video.

Nadiem lebih sering terlihat mengunjungi dinas pendidikan untuk mempromosikan program "Merdeka Belajar," yang memberikan kebebasan kepada siswa dan menghapus ujian nasional.

BACA JUGA:Candaan Berujung Maut! Pegawai Minimarket di Jakarta Pusat Ditikam Teman Berkali-kali Hingga Tewas...

BACA JUGA:Nikita Mirzani Bikin Heboh! Tantang Netizen Kirim Truk Tinja ke Rumah Vadel Badjideh, 100 Persen Lolly Hamil

Namun, konsep ini dinilai Jusuf Kalla belum tepat diterapkan di Indonesia, karena dapat membuat siswa semakin malas belajar.

"Kita semua pernah sekolah Kapan kita belajar? Kan kalau mau ujian. Kalau tidak ada ujiannya kapan belajarnya? Semua Kampus Merdeka, Kurikulum Merdeka, Apa merdekanya? Tidak merdeka aja tidak belajar, apalagi merdeka," tegas JK.

Menurutnya, pola belajar siswa di Indonesia masih konservatif.

JK menyarankan agar Indonesia tidak meniru sistem pendidikan luar negeri secara mentah-mentah.

BACA JUGA:Brand Parfum Xociety Tampil Berani Gandeng Perfumer Terkenal Karina Mandala untuk Hadirkan Kualitas Terbaik

BACA JUGA:Viral! Penemuan Mayat Pria Paruh Baya Mengapung di Situ Gintung Tangerang Selatan

Sebaliknya, studi banding sebaiknya dilakukan ke negara-negara dengan populasi yang mirip dengan Indonesia seperti China, Korea, Jepang, atau India.

Dulu di era Presiden Soeharto, Kementerian Riset dan Teknologi berperan penting dalam pengembangan teknologi nasional, tetapi kini lembaga tersebut jarang terdengar kiprahnya.

Ketika dikritik oleh Jusuf Kalla, Nadiem memilih untuk tidak memberikan komentar.

Usai rapat kerja dengan komisi X di DPR, Nadiem langsung meninggalkan gedung tanpa menjawab pertanyaan dari media.

BACA JUGA:Menegangkan! Sebuah Truk Fuso Hantam Toko dan Motor di Gunung Manggah, Diduga Alami Kerusakan...

Nadiem Makarim Dikritik Tajam Jusuf Kalla, Blunder Kurikulum Merdeka: Merdeka Apanya, Belajar Juga Tidak!

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - menjelang akhir masa pemerintahan presiden joko widodo tidak hanya program dan kebijakannya yang banyak mendapat kritikan, terbaru jusuf kalla kritik pedas mendikbud nadiem makarim.

beberapa menteri dalam kabinetnya, termasuk menteri pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi  juga dinilai kurang kompeten dan merusak kementerian yang dipimpinnya.

kritikan ini tidak main-main datang dari , wakil presiden ke-10 dan ke-12 republik indonesia yang kritik pedas mendikbud nadiem makarim.

menekankan bahwa seorang menteri pendidikan seharusnya adalah orang yang berpengalaman di bidangnya, bukan sekedar pilihan yang tidak memahami seluk-beluk pendidikan.

menurut , untuk mengurus pendidikan dibutuhkan pemimpin yang memahami apa yang ingin dicapai sebelum menentukan anggaran.

"jadi orangnya dulu, apa yang mau dicapai, baru anggaran. semua tokoh pendidikan selalu memimpin pendidikan di indonesia. begitu menterinya tidak ngerti pendidikan ditambah malas lagi mengurusi pendidikan, kacaulah semua ini" kata jk pada sabtu, 9 september 2024.

pendidikan di indonesia menurut jk, sebelumnya dikelola oleh tokoh-tokoh yang sudah berpengalaman seperti ki hajar dewantara dan anies baswedan.

namun, nadiem dianggap tidak memenuhi kriteria ini, bahkan jarang turun langsung ke daerah untuk melihat kondisi pendidikan di masyarakat.

kalla juga menyoroti ketidakcocokan alokasi anggaran pendidikan di bawah kepemimpinan nadiem dan menyarankan agar yang diperbaiki bukan hanya anggarannya tetapi juga orang yang mengelolanya.

nadiem makarim dianggap miskin ide dalam memajukan pendidikan di indonesia.

pengamat pendidikan edi subkhan, menyoroti bahwa nadiem jarang menghadiri acara institusi pendidikan, seringkali hanya mengirimkan ucapan selamat melalui video.

nadiem lebih sering terlihat mengunjungi dinas pendidikan untuk mempromosikan program "merdeka belajar," yang memberikan kebebasan kepada siswa dan menghapus ujian nasional.

namun, konsep ini dinilai jusuf kalla belum tepat diterapkan di indonesia, karena dapat membuat siswa semakin malas belajar.

"kita semua pernah sekolah kapan kita belajar? kan kalau mau ujian. kalau tidak ada ujiannya kapan belajarnya? semua kampus merdeka, kurikulum merdeka, apa merdekanya? tidak merdeka aja tidak belajar, apalagi merdeka," tegas jk.

menurutnya, pola belajar siswa di indonesia masih konservatif.

jk menyarankan agar indonesia tidak meniru sistem pendidikan luar negeri secara mentah-mentah.

sebaliknya, studi banding sebaiknya dilakukan ke negara-negara dengan populasi yang mirip dengan indonesia seperti china, korea, jepang, atau india.

dulu di era presiden soeharto, kementerian riset dan teknologi berperan penting dalam pengembangan teknologi nasional, tetapi kini lembaga tersebut jarang terdengar kiprahnya.

ketika dikritik oleh jusuf kalla, nadiem memilih untuk tidak memberikan komentar.

usai rapat kerja dengan komisi x di dpr, nadiem langsung meninggalkan gedung tanpa menjawab pertanyaan dari media.

selama masa jabatannya, nadiem membuat keputusan kontroversial seperti menghapus pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib di sekolah dan muncul isu bahwa pelajaran agama akan dihapus, meski akhirnya isu tersebut tidak terbukti.

Tag
Share