bacakoran.co

Pemerintah Siapkan BBM Subsidi Kandungan Sulfur Rendah, Katanya untuk Tingkatkan Kualitas, Alamat Harga Naik?

Pemerintah bakal meluncurkan BBM subsidi dengan kandungan sulfur lebih rendah untuk tingkatkan kualitas sesuai standar euro IV.--istimewa

Setiap daerah di Indonesia akan mendapatkan BBM dengan kadar sulfur yang lebih rendah secara bertahap.

Meski ada investasi yang harus dikeluarkan oleh Pertamina untuk perubahan ini, Rachmat menegaskan jika pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM subsidi.

BACA JUGA:Makin Nelangsa Hidup di RI, Kabarnya 1 Oktober Pengguna Mobil Dilarang Isi BBM Bersubsidi Lagi, Lho Kenapa?

BACA JUGA:Pengemudi Ojol Bisa Beli BBM Pertalite dengan Tarif Khusus, Kapan Mulai Berlaku?

Biaya tambahan yang muncul akan ditanggung oleh APBN sebagai bentuk subsidi kompensasi.

"Tidak ada rencana menaikkan harga BBM subsidi,” tegasnya.

Jika kualitasnya ditingkatkan, memang ada biaya tambahan yang muncul.

“Karena harga tidak akan dinaikkan, maka APBN yang akan menanggungnya," ungkap Rachmat.

BACA JUGA:Geger! Pengemudi Protes Isi BBM Pertamax ada Biaya Admin Rp5 Ribu di SPBU Denpasar, Ini Tindakan Pertamina!

BACA JUGA:Usai Isi BBM Puluhan Sepeda Motor Mogok, Polisi 'Segel' Pompa SPBU Patih Galung

Artinya, akan ada kenaikan subsidi kompensasi.

Sebagai langkah pengganti, pemerintah akan memastikan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran.

Beberapa jenis kendaraan kemungkinan akan dilarang untuk membeli BBM subsidi demi mengurangi beban subsidi yang tidak tepat.

Dikatakan, subsidi kompensasi selama ini dinilai belum sepenuhnya tepat sasaran.

BACA JUGA:Anti Bancos! Yuk Simak Tips yang Dapat Kamu Lakukan Agar Konsumsi BBM Kendaraanmu Makin Hemat...

Pemerintah Siapkan BBM Subsidi Kandungan Sulfur Rendah, Katanya untuk Tingkatkan Kualitas, Alamat Harga Naik?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – tingkatkan kualitas, kandungan sulfur sejumlah bakal diturunkan.

meski ada peningkatan kualitas, pemerintah pastikan harga bbm subsidi tidak akan alami kenaikan.

deputi bidang koordinasi infrastruktur dan transportasi kementerian koordinator kemaritiman dan investasi, rachmat kaimuddin menjelaskan, bbm subsidi saat ini memiliki kadar sulfur yang jauh lebih tinggi dibandingkan standar euro iv, yang hanya 50 ppm (part per million).

berdasarkan data tersebut, kandungan sulfur dalam pertalite mencapai 500 ppm.

sementara pertamax 92 masih berada di angka 400 ppm.

"saat ini, bbm yang disediakan pertamina belum mampu memenuhi standar sulfur 50 ppm,” cetusnya.

tingginya kadar sulfur ini dinilai tidak ramah lingkungan.

oleh karenanya, pemerintah ingin menurunkan kandungannya untuk meningkatkan kualitas bbm.

“kami merasa penting bagi pemerintah untuk mendukung pertamina dalam menyediakan bbm berkualitas," terang rachmat.

dijelaskan, hingga tahun 2028, pertamina akan secara bertahap mempersiapkan kilangnya untuk memproduksi bbm dengan kandungan sulfur lebih rendah.

setiap daerah di indonesia akan mendapatkan bbm dengan kadar sulfur yang lebih rendah secara bertahap.

meski ada investasi yang harus dikeluarkan oleh pertamina untuk perubahan ini, rachmat menegaskan jika pemerintah tidak akan menaikkan harga bbm subsidi.

biaya tambahan yang muncul akan ditanggung oleh apbn sebagai bentuk subsidi kompensasi.

"tidak ada rencana menaikkan harga bbm subsidi,” tegasnya.

jika kualitasnya ditingkatkan, memang ada biaya tambahan yang muncul.

“karena harga tidak akan dinaikkan, maka apbn yang akan menanggungnya," ungkap rachmat.

artinya, akan ada kenaikan subsidi kompensasi.

sebagai langkah pengganti, pemerintah akan memastikan penyaluran bbm subsidi tepat sasaran.

beberapa jenis kendaraan kemungkinan akan dilarang untuk membeli bbm subsidi demi mengurangi beban subsidi yang tidak tepat.

dikatakan, subsidi kompensasi selama ini dinilai belum sepenuhnya tepat sasaran.

maka itu, agar beban tidak jatuh ke masyarakat, diusulkanlah agar bbm subsidi disalurkan dengan lebih tepat.

Tag
Share