bacakoran.co

Bak Kejatuhan Durian Runtuh, Ipin Tasripin Pegawai Non ASN Tasikmalaya Dapat Saldo Rp 7,8 Miliar

Saldo Ipin Tasripin Pegawai Non ASN Tasikmalaya Saldo tiba-tiba berisi Rp 7,8 Miliar--

BACAKORAN.CO - Ipin Tasripin pegawai non ASN di Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mendadak menjadi sorotan setelah mendapat saldo pensiun capai Rp7,8 M.

Awal mula kejadian ini terjadi ketika Ipin seperti rutinitas biasanya, memeriksa saldo dana pensiunnya.

Sebagai pegawai non aparatur sipil negara, Ipin terbiasa menerima kiriman dana pensiun dari Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang nilainya tidak lebih dari Rp 100 ribu per tahun.

Namun, saat ia memeriksa saldo terbarunya ipin menemukan angka yang jauh dari perkiraannya.

BACA JUGA:Bawaslu dan Tim Seber Polda Sumsel Untuk Lakukan Pengawasan Terhadap Akun Bodong Selama Pilkada Sumsel 2024

BACA JUGA:Pihak Kepolisian Klaim Telah Kantongi Identitas Terduga Pelaku Pembunuhan Nia Kurnia Sari, Benarkah?

Saldo dana pensiun yang semula hanya Rp 95 ribu tiba-tiba berubah menjadi Rp 7,8 miliar.

Kejutan ini membuat Ipin syok dan panik.

"Beberapa hari lalu saldonya masih nol, kalau yang lain sudah ada sekitar Rp 95.000. Kemarin, Kamis siang saya cek, saldo saya banyak dan bilang ke teman-teman kirimannya Rp 7 juta lebih. Pas dicek lagi, ternyata nolnya banyak ternyata Rp 7,8 miliar," ungkap Ipin.

Kejadian tersebut membuat Ipin merasa cemas.

Ipin mengaku tidak bisa makan dan minum dengan tenang karena tidak terbiasa melihat angka fantastis tersebut di rekeningnya.

BACA JUGA:Fufufafa Bocil Psikopat Trending di X, Inilah Fakta Mengejutkan di Baliknya yang Dituding Milik Gibran

BACA JUGA:Cebokers Dicari Netizen Setelah Data Pribadi Akun Fufufafa Nomor HP dan Email Dibongkar, Eh Kominfo Malah...

Ketidakpastian ini membuatnya terus bertanya-tanya, apakah ini adalah kesalahan sistem atau ada hal lain yang terjadi.

Bak Kejatuhan Durian Runtuh, Ipin Tasripin Pegawai Non ASN Tasikmalaya Dapat Saldo Rp 7,8 Miliar

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - ipin tasripin pegawai non asn di dinas pemuda olahraga dan pariwisata kota , jawa barat, mendadak menjadi setelah mendapat saldo pensiun capai rp7,8 m.

awal mula kejadian ini terjadi ketika ipin seperti rutinitas biasanya, memeriksa saldo dana pensiunnya.

sebagai pegawai non aparatur sipil negara, ipin terbiasa menerima kiriman dana pensiun dari dana pensiun lembaga keuangan (dplk) yang nilainya tidak lebih dari rp 100 ribu per tahun.

namun, saat ia memeriksa saldo ipin menemukan angka yang jauh dari perkiraannya.

saldo dana pensiun yang semula hanya rp 95 ribu tiba-tiba berubah menjadi rp 7,8 miliar.

ini membuat ipin syok dan panik.

"beberapa hari lalu saldonya masih nol, kalau yang lain sudah ada sekitar rp 95.000. kemarin, kamis siang saya cek, saldo saya banyak dan bilang ke teman-teman kirimannya rp 7 juta lebih. pas dicek lagi, ternyata nolnya banyak ternyata rp 7,8 miliar," ungkap ipin.

kejadian tersebut membuat ipin merasa cemas.

ipin mengaku tidak bisa makan dan minum dengan tenang karena tidak terbiasa melihat angka fantastis tersebut di rekeningnya.

ketidakpastian ini membuatnya terus bertanya-tanya, apakah ini adalah kesalahan sistem atau ada hal lain yang terjadi.

ipin pun berusaha mencari informasi lebih lanjut dengan memeriksa akun dplk-nya, namun tidak menemukan penjelasan yang memuaskan.

ipin juga memastikan kepada teman-teman sekantornya tetapi mereka semua menerima jumlah yang biasa, yakni rp 95 ribu.

ketika ditanya mengenai kemungkinan pencairan uang tersebut, ipin mengungkapkan bahwa dana tersebut baru bisa dicairkan ketika kontrak kerjanya berakhir pada bulan desember.

"saya juga bingung, soalnya saldo di rekening saya tak bisa dicairkan. soalnya, katanya desember kalau kontrak kerja habis, baru bisa dicairkan," jelasnya.

kejadian menjadi viral di media sosial banyak warganet yang berspekulasi dan memberikan komentar mengenai kasus ini.

ada yang menduga bahwa ipin menjadi korban dari kesalahan sistem atau bahkan pencucian uang.

namun, hingga kini belum ada penjelasan resmi dari pihak berwenang.

melati usman, kepala otoritas jasa keuangan (ojk) tasikmalaya, ketika dikonfirmasi mengenai hal ini, menyatakan belum bisa memberikan komentar resmi atas kejadian tersebut.

sementara itu, ipin hanya bisa menunggu dengan sabar dan berharap agar situasi ini dapat segera teratasi. bagaimanapun juga, kejadian ini memberikan pelajaran penting bagi banyak orang mengenai pentingnya memeriksa dan memahami pengelolaan dana keuangan pribadi, terutama yang berkaitan dengan masa depan pasca kerja.

Tag
Share