bacakoran.co

30 Orang Tewas, Ratusan Wanita dan Anak-anak Mengungsi Akibat Baku Tembak di Papua Nugini, Apa Pasal?

Ilustrasi tambang emas. Bentrokan antar prajurit dan suku di Papua Nugini tewaskan sedikit 30 orang, wanita dan anak-anak mengungsi setelah rumahnya terbakar.--wikipedia/ist

Pemerintah kini memberlakukan larangan penjualan alkohol dan memberlakukan jam malam guna mencegah kekerasan lebih lanjut.

Konflik antar suku memang sering terjadi di dataran tinggi Papua Nugini.

BACA JUGA:BOOM! Operasi Penyelamatan Sandera Teroris, Prajurit TNI Baku Tembak

BACA JUGA:Waduh Batubara dari Tambang Illegal Muara Enim Ternyata Dikirim ke Ibukota, Begini Pengakuan Sopir

Namun, menurut laporan "Straits Times", penggunaan senjata otomatis dalam bentrokan tersebut telah meningkatkan jumlah korban jiwa secara signifikan, membuat konflik semakin mematikan.

30 Orang Tewas, Ratusan Wanita dan Anak-anak Mengungsi Akibat Baku Tembak di Papua Nugini, Apa Pasal?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co - sedikitnya 30 orang tewas dalam baku tembak yang terjadi di dataran tinggi pada senin (16/9/2024), akibat bentrokan antara ratusan prajurit dari suku-suku setempat. 

insiden ini berawal dari konflik yang telah memanas sejak agustus, ketika mulai mengancam salah satu pemilik tanah di lembah porgera.

lokasi itu menjadi salah satu kawasan dengan deposit emas terbesar di papua nugini.

dilansir dari "straits times", negosiasi damai gagal meredakan ketegangan, yang kemudian berujung pada pertempuran bersenjata pada minggu (15/9/2024).

baku tembak tersebut menyebabkan tewasnya 30 pria dari berbagai klan.

sementara ratusan wanita dan anak-anak terpaksa mengungsi setelah rumah mereka terbakar.

selain korban dari suku-suku yang bertikai, dua pejabat juga dilaporkan tewas saat menunggu kendaraan untuk pulang setelah bekerja.

komisaris polisi david manning menyatakan pihak kepolisian akan mengirim pasukan untuk memulihkan ketertiban di daerah dataran tinggi yang sulit diakses tersebut.

"kerusuhan ini dipicu oleh penambang ilegal dan pemukim ilegal yang merugikan masyarakat adat serta menggunakan kekerasan untuk menakut-nakuti penduduk lokal," ujar manning.

polisi mengidentifikasi penambang ilegal dari klan sakar telah menduduki tanah milik suku piande, yang kemudian memicu bentrokan di antara mereka.

pemerintah kini memberlakukan larangan penjualan alkohol dan memberlakukan jam malam guna mencegah kekerasan lebih lanjut.

konflik antar suku memang sering terjadi di dataran tinggi papua nugini.

namun, menurut laporan "straits times", penggunaan senjata otomatis dalam bentrokan tersebut telah meningkatkan jumlah korban jiwa secara signifikan, membuat konflik semakin mematikan.

Tag
Share