bacakoran.co - bank sentral amerika serikat alias mengambil langkah signifikan dengan memangkas sebesar 50 basis poin (bps).
sebuah kebijakan yang pertama kali dilakukan sejak maret 2020.
keputusan ini mempengaruhi berbagai sektor, baik di dalam negeri maupun global.
keputusan pemangkasan suku bunga acuan ini diumumkan dalam pertemuan federal open market committee (fomc) yang dipimpin oleh gubernur the fed, .
the fed menurunkan suku bunga acuan menjadi kisaran 4,75 - 5 persen sebagai upaya mencegah perlambatan di sektor tenaga kerja amerika serikat (as).
kebijakan ini memberikan dampak langsung pada biaya pinjaman di as.
termasuk hipotek dan kartu kredit, yang menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat.
di sisi lain, pasar saham as menunjukkan fluktuasi sebagai respons terhadap kebijakan baru ini.
reena aggarwal, direktur pusat psaros di universitas georgetown mengingatkan, pemangkasan suku bunga acuan ini juga akan memberikan efek signifikan pada pasar global.
terutama negara-negara berkembang.
menurut aggarwal, perubahan ini akan mempengaruhi pasar valuta asing, yang pada akhirnya menguntungkan dolar as sebagai mata uang cadangan dunia.
“negara-negara berkembang akan merasakan dampaknya, karena sebagian besar pinjaman mereka dalam bentuk dolar as,” ungkap aggarwal dilansir dari cnn.
"mereka harus membayar bunga dan pokok pinjaman dalam dolar. ketika suku bunga di as berubah, seluruh biaya pinjaman juga ikut berubah," katanya lagi.
dampak dari kebijakan ini pun terlihat pada harga emas di pasar internasional.
berdasarkan data commodity exchange (comex), harga emas turun 0,62 persen menjadi us$2.582,5 per troy ons.
penurunan juga terjadi di pasar spot, dengan harga emas tercatat merosot tipis 0,01 persen menjadi us$2.558,7 per troy ons setelah pengumuman the fed.
sementara itu, nilai tukar rupiah kemarin ditutup pada level rp15.335 per dolar as.
rupiah masih terpantau stabil menjelang keputusan fomc, yang akhirnya mengarah pada pemotongan suku bunga acuan.