BACAKORAN.CO – Kiper keturunan Indonesia, Emil Audero baru sadar kans untuk masuk ke timnas Italia sudah tertutup. Mantan kiper Juventus dan Inter Milan itu berusia 27 tahun dan sudah melewat usia emas sebagai seorang pesepak bola professional.

Hingga saat ini kiper kelahiran Mataram, 18 Januari 1997 ini belum pernah mendapatkan panggilan dari Gli Azzurri sebutan timnas Italia. Di sisi lain timnas Indonesia  punya progress positif pada kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. 

Indonesia menjadi satu-satunya negara dari Asia Tenggara yang lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Penampilan gemilang Tim Garuda berkat kontribusi besar kiper baru, Maarten Paes. Kiper berusia 26 tahun itu menjadi algojo yang menakutkan di bawah mistar gawang Indonesia. 

Kondisi tersebut semakin membuat Emil Audero semakin menyesal telah menolak tawaran yang diberikkan kepadanya untuk bergabung bersama timnas Indonesia. Bahkan dia bisa double kecewa tak bisa mewujudkan bisa main di Piala Dunia. 

“Saya akui keputusan saya dulu menolak tawaran PSSI tidak muda karena saya dulu sangat berharap dipanggil timnas Italia. Nyatanya sampai usia saya semakin lama semakin tua saya belum dilirik untuk menjadi bagian dari timnas Italia,” kata Emil Audero. 

Justru sekarang timnas Indonesia tak butuh lagi untuk mendatangkan Emil Audero. Tim asuhan Shin Tae-yong punya kiper lebih hebat darinya. Maarten Paes sudah menunjukkan kualitas sebagai kiper utama timnas Indonesia. 

Kiper FC Dallas ini bahkan dua kali terpilih menjadi Man Of The Match (MOTM) pada dua laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup C. Maarten Paes menjalani debut sangat mengesankan saat bertemu dengan timnas Arab Saudi. 

Begitu juga saat menghadapi timnas Australia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta pada tanggal 10 September 2024 lalu. Beberapa kali Maarten Paes menggagalkan serangan para pemain timnas Australia. 

Namun yang paling diingat oleh para supporter Timnas Indonesia itu takkala menepis tendangan penalti yang dilakukan oleh pemain timnas Arab Saudi, Salem Al Dawsari pada menit ke-79. 

Tanpa banyak pergerakan sambil membaca arah bola, Maarten Paes langsung menjatuhkan diri di sisi kiri menepis tendangan penalti tersebut. 

Hadiah penalti tersebut harus diberikan wasit Adham Makhadmeh dari Yordinia setelah dia melanggar pemain Arab Saudi. Maarten Paes tak melihat ada pemain Arab Saudi, Feras Al Brikan  di depan gawang saat dia hendak melakukan tendangan ke depan. 

Maarten Paes tak sengaja menendang kaki striker Arab Saudi, Feras Al Brikan saat dia hendak membuang bola. Wasit Adham Makhadmeh langsung memberikan kartu kuning kepada Maaten Paes dan memberikan hadiah penalti kepada tuan  rumah Arab Saudi setelah melihat VAR. 

Mantan kiper Jong Utlrecht tersebut beberapa kali melakukan penyelamatan dari gempuran Arab Saudi. Skor 1-1  tetap bertahan hingga akhir pertandingan dan membuat tim asuhan Shin Tae-yong berhasil mengamankan 1 poin dari kandang Arab Saudi. 

Penampilan gemilang Maarten Paes ternyata mendapatkan pujian dari klubnya, FC Dallas. Klub Liga utama Major Soccer League (MLS) Amerika Serikat itu merasa bangga pemainnya tampil memukau melawan Arab Saudi. “Luar biasa Maaten Paes,” tulis FC Dallas di akun X (Twitter). 

Unggahan tersebut langsung dibanjiri komentar para netizen Indonesia yang terbilang sangat fanatic terhadap pemain timnas Indonesia. Mereka ramai-ramai memberikan pujian atas penampilan apik Maarten Paes. 

“Tendangan Messi aja ditepis, apalagi tendangan pemain Arab Saudi,” tulis akun Mengg. “Wow Admin Dallas banjir engagement pasti dapat uang yang banyak dari media sosial yang telah diikuti fans dari Indonesia,” tulis Punk OG. Ada juga netizen yang menulis memberikan semangat kepada Maarten Paes untuk mempertahankan penampilannya hingga laga terakhir babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

“Ngak di klub, ngak di timnas jadi tulang punggung terus, semangat bang Paes tetap berikan yang terbaik bagi timnas Indonesia,” tulis Mr.EsAr. “Ini definisi banting tulang yang sesungguhnya,” tulis akun @sebbatt. 

Namun Maarten Paes harus lebih berhati-hati lagi pada laga selanjutnya. Dia telah mengantongi satu kartu kuning. Jika sampai mendapatkan kartu kuning lagi maka dia bakal absen satu laga dan itu sangat merugikan bagi timnas Indonesia. 

Pada laga kedua yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Indonesia akan menjamu Timnas Australia pada tangal 10 September 2024 pukul 19.00 WIB. Merah Putih diharapkan bisa meraih poin penuh untuk menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2024. 

Tim Socceroos sebutan timnas Australia dalam keadaan terluka usai dikalahkan oleh Bahrain dengan skor 0-1 di kandang sendiri di Stadion Cbus Super, Gold Coast Australia. Mereka berambisi meraih poin untuk menggantikan poin yang hilang di kandang. (*)