bacakoran.co

Waduh! Beli Labubu Sama Seperti Dukung Israel? 3 Fakta Negatif yang Wajib Kamu Tau Soal Boneka Kesayangan Lisa

Fakta Boneka Labubu Salah Satunya Ternyata Afiliasi Israel--Ist

BACAKORAN.CO - Baru-baru ini masyarakat Indonesia digemparkan oleh fenomena antri panjang untuk membeli Labubu.

Mainan lucu yang dikembangkan oleh seniman asal Tiongkok, Kasing Lung.

Popularitas Labubu melonjak, terutama setelah anggota BLACKPINK, Lisa, mengenakannya sebagai aksesoris tas.

Namun, di balik antusiasme tersebut, muncul isu serius yang patut kita cermati.

BACA JUGA:Brutal! Israel Hujani Lebanon Selatan dan Timur dengan Lebih dari 80 Serangan Udara

BACA JUGA:Targetkan 300 Posisi Hizbullah di Lebanon, Begini Kesiapan Tentara Israel Siapkan Serangan Balasan

Apa Itu Labubu?

Labubu adalah karakter dari cerita anak berjudul "The Monsters," yang ditulis oleh Kasing Lung pada tahun 2015.

Meskipun digambarkan sebagai monster perempuan, Labubu sering disalahartikan sebagai laki-laki.

Karakter ini, dengan sembilan gigi bertaring dan senyum jahilnya, berhasil mencuri perhatian banyak penggemar di seluruh dunia.

Pada tahun 2019, Labubu resmi dilisensikan oleh Pop Mart International Group Ltd., yang merilisnya dalam bentuk mainan koleksi dengan format blind box.

BACA JUGA:Boikot Aqua? Ini 5 Air Mineral Bebas Afiliasi Israel yang Nyegerin Banget, Bikin Kamu Makin Semangat!

BACA JUGA:7 Minyak Goreng Anti Israel Rekomendasi Kekinian yang Bikin Masakan Kamu Makin Mantap, Cobain Kuy!

Saham Pop Mart International Group dimiliki oleh sejumlah perusahaan besar, termasuk The Vanguard Group Inc dan Black Rock Inc.

Waduh! Beli Labubu Sama Seperti Dukung Israel? 3 Fakta Negatif yang Wajib Kamu Tau Soal Boneka Kesayangan Lisa

Ainun

Ainun


bacakoran.co - baru-baru ini masyarakat indonesia digemparkan oleh fenomena antri panjang untuk membeli .

mainan lucu yang dikembangkan oleh seniman asal tiongkok, kasing lung.

popularitas labubu melonjak, terutama setelah anggota blackpink, lisa, mengenakannya sebagai tas.

namun, di balik antusiasme tersebut, muncul isu serius yang patut kita cermati.

apa itu labubu?

labubu adalah karakter dari cerita anak berjudul "the monsters," yang ditulis oleh kasing lung pada tahun 2015.

meskipun digambarkan sebagai monster perempuan, labubu sering disalahartikan sebagai laki-laki.

karakter ini, dengan sembilan gigi bertaring dan jahilnya, berhasil mencuri perhatian banyak penggemar di seluruh dunia.

pada tahun 2019, labubu resmi dilisensikan oleh pop mart international group ltd., yang merilisnya dalam bentuk mainan koleksi dengan format blind box.

saham pop mart international group dimiliki oleh sejumlah perusahaan besar, termasuk the vanguard group inc dan black rock inc.

di saat yang sama, tidak dapat diabaikan bahwa beberapa perusahaan ini memiliki dengan israel.

yang saat ini menuai kritik tajam karena dukungannya terhadap genosida di gaza.

sementara anak-anak di gaza kehilangan masa kecil mereka akibat perang, kita justru terobsesi dengan mainan ini.

apakah kita benar-benar ingin berkontribusi pada perusahaan yang mendukung penderitaan mereka?

rasa takut ketinggalan (fomo) telah mendorong banyak orang untuk rela antri di bawah terik matahari demi mendapatkan labubu.

namun, mari kita ingat bahwa bukanlah sesuatu yang sehat.

ketika kita terjebak dalam tren, kita seringkali mengabaikan dampak yang lebih besar dari keputusan kita.

fenomena labubu bukan tanpa masalah. ada beberapa aspek yang perlu dicermati:

1. aspek sosial

ketika kamu membeli mainan ini, kita juga berkontribusi pada perusahaan yang memiliki hubungan dengan praktik tidak etis.

bagaimana jika uang kamu digunakan untuk mendukung kekerasan dan genosida?

2. aspek hukum pembelian dalam islam

format blind box yang ditawarkan pop mart termasuk dalam kategori jual beli yang tidak jelas dan mengandung spekulasi, dikenal sebagai gharar.

dalam islam, akad jual beli yang mengandung ketidakjelasan seperti ini dilarang.

sebagaimana sabda : "rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang jual-beli al-hashah dan jual-beli al-garar." (hr. muslim).

3. redflag

fenomena ini menjadi tanda bahaya bagi kita.

sebuah lingkaran setan di mana keinginan untuk mengikuti tren justru membawa kita pada pilihan yang merugikan.

dengan semua pertimbangan ini, sangat penting bagi kita untuk berpikir dua kali sebelum berinvestasi dalam tren yang tampaknya sepele seperti labubu.

mari kita jadikan kesadaran sosial sebagai prioritas dan ingat bahwa setiap pembelian kita memiliki dampak yang lebih besar.

mari dukung produk yang tidak hanya menyenangkan kita, tetapi juga mendukung nilai-nilai kemanusiaan dan etika yang baik.

boikot labubu bisa menjadi langkah awal untuk mengingatkan diri kita dan orang lain tentang dampak dari pilihan yang kita buat.

Tag
Share