bacakoran.co

Tragedi Mengerikan! Longsor di Lokasi Tambang Nagari Sungai Abu Solok, Tercatat 15 Orang Meninggal Dunia

Longsor di Lokasi Tambang Nagari Sungai Abu Solok-Disway.id-

BACA JUGA:Longsor dan Banjir Bandang di OKU Selatan, Petugas BPBD Nyaris Tertimbun Longsor Susulan

Meski demikian, tim penyelamat bekerja tanpa henti untuk mencari korban yang masih hidup.

"Kami menggunakan segala sumber daya yang ada, termasuk bantuan dari masyarakat setempat. Namun, kondisi cuaca dan medan sangat mempersulit upaya penyelamatan," tambah Irwan.

Pihak keluarga korban yang hilang berkumpul di sekitar lokasi tambang dengan harapan akan ada keajaiban.

Beberapa di antaranya tak kuasa menahan tangis ketika melihat proses evakuasi yang berlangsung di tengah situasi yang penuh ketidakpastian.

BACA JUGA:Tanah Longsor Kembali Merenggut Nyawa, Penjaga Pondok Pesantren di Sukabumi Tewas Tertimbun

Kapolsek Hiliran Gumanti, Tri Sukra Martin, mengatakan bahwa pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti longsor.

"Namun, dugaan awal adalah faktor cuaca yang menyebabkan tanah di area tambang menjadi labil. Hujan deras beberapa hari terakhir memperparah kondisi ini," jelasnya.

Pemerintah Kabupaten Solok mengimbau masyarakat untuk sementara waktu menghentikan seluruh aktivitas penambangan di lokasi tersebut guna mencegah kejadian serupa.

Tragedi ini kembali menyoroti betapa berisikonya pekerjaan di tambang tradisional yang sering kali minim perlindungan keselamatan.

BACA JUGA:Bencana Alam Tanah Longsor di Sitinjau Lauik Seret 2 Mobil ke Jurang, Gubernur Sumbar Hampir Jadi Korban

Operasi pencarian dan penyelamatan akan terus dilakukan hingga seluruh korban ditemukan.

Pihak berwenang meminta seluruh pihak untuk tetap waspada dan memprioritaskan keselamatan di lokasi tambang yang rentan terhadap bencana alam.*

Tragedi Mengerikan! Longsor di Lokasi Tambang Nagari Sungai Abu Solok, Tercatat 15 Orang Meninggal Dunia

Chairil

Chairil


bacakoran.co - sebuah mengerikan terjadi di lokasi , kecamatan hiliran gumanti, kabupaten solok, sumatera barat, pada kamis (26/9/2024) sekitar pukul 17.00 wib.

tanah longsor yang melanda area tambang tersebut menyebabkan para penambang tertimbun material longsor.

berdasarkan hasil laporan sementara, dinyatakan meninggal dunia, dengan 11 jenazah yang sudah berhasil dievakuasi, sementara 4 korban lainnya masih tertimbun.

kejadian ini bermula ketika puluhan penambang tengah beraktivitas di tambang emas tradisional tersebut.

tiba-tiba terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut beberapa hari sebelumnya, mengakibatkan lereng tambang yang labil runtuh dan menimbun para pekerja.

"longsor terjadi begitu cepat, banyak pekerja yang tidak sempat melarikan diri," ungkap salah satu penambang yang selamat, yanto.

yanto juga menyebut bahwa tersebut memang sudah lama dikhawatirkan akan mengalami longsor, terutama saat musim hujan.

tim gabungan dari badan penanggulangan bencana daerah (), basarnas, serta aparat kepolisian dan tni setempat langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi.

proses penyelamatan berlangsung dalam kondisi yang sangat sulit, karena medan yang terjal dan material longsor yang menimbun lokasi tambang.

, irwan effendi, menjelaskan bahwa hingga jumat pagi, tim penyelamat berhasil menemukan 11 jenazah dari total 15 korban yang dinyatakan meninggal dunia.

"kami terus berupaya untuk menemukan 4 korban yang masih tertimbun. selain itu, kami juga mencatat tiga orang mengalami luka-luka, dan sebanyak 25 orang lainnya masih hilang karena diduga tertimbun material longsor," ujar irwan.

proses evakuasi terhambat oleh kondisi tanah yang masih labil, sehingga alat berat sulit untuk masuk ke lokasi.

meski demikian, tim penyelamat bekerja tanpa henti untuk mencari korban yang masih hidup.

"kami menggunakan segala sumber daya yang ada, termasuk bantuan dari masyarakat setempat. namun, kondisi cuaca dan medan sangat mempersulit upaya penyelamatan," tambah irwan.

pihak keluarga korban yang hilang berkumpul di sekitar lokasi tambang dengan harapan akan ada keajaiban.

beberapa di antaranya tak kuasa menahan tangis ketika melihat proses evakuasi yang berlangsung di tengah situasi yang penuh ketidakpastian.

kapolsek hiliran gumanti, tri sukra martin, mengatakan bahwa pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti longsor.

"namun, dugaan awal adalah faktor cuaca yang menyebabkan tanah di area tambang menjadi labil. hujan deras beberapa hari terakhir memperparah kondisi ini," jelasnya.

pemerintah kabupaten solok mengimbau masyarakat untuk sementara waktu menghentikan seluruh aktivitas penambangan di lokasi tersebut guna mencegah kejadian serupa.

tragedi ini kembali menyoroti betapa berisikonya pekerjaan di tambang tradisional yang sering kali minim perlindungan keselamatan.

operasi pencarian dan penyelamatan akan terus dilakukan hingga seluruh korban ditemukan.

pihak berwenang meminta seluruh pihak untuk tetap waspada dan memprioritaskan keselamatan di lokasi tambang yang rentan terhadap bencana alam.*

Tag
Share