Tragedi Mengerikan! Longsor di Lokasi Tambang Nagari Sungai Abu Solok, Tercatat 15 Orang Meninggal Dunia
Longsor di Lokasi Tambang Nagari Sungai Abu Solok-Disway.id-
BACAKORAN.CO - Sebuah tragedi mengerikan terjadi di lokasi tambang Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, pada Kamis (26/9/2024) sekitar pukul 17.00 WIB.
Tanah longsor yang melanda area tambang tersebut menyebabkan para penambang tertimbun material longsor.
Berdasarkan hasil laporan sementara, 15 korban dinyatakan meninggal dunia, dengan 11 jenazah yang sudah berhasil dievakuasi, sementara 4 korban lainnya masih tertimbun.
Kejadian ini bermula ketika puluhan penambang tengah beraktivitas di tambang emas tradisional tersebut.
BACA JUGA:Topan Yagi Mengamuk di Vietnam: Banjir dan Longsor Tewaskan 155 Orang, Ratusan Masih Hilang
Tanah longsor tiba-tiba terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut beberapa hari sebelumnya, mengakibatkan lereng tambang yang labil runtuh dan menimbun para pekerja.
"Longsor terjadi begitu cepat, banyak pekerja yang tidak sempat melarikan diri," ungkap salah satu penambang yang selamat, Yanto.
Yanto juga menyebut bahwa area tambang tersebut memang sudah lama dikhawatirkan akan mengalami longsor, terutama saat musim hujan.
Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas, serta aparat kepolisian dan TNI setempat langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi.
BACA JUGA:Papua Nugini di Terjang Bencana Tanah Longsor, 670 Orang Diprediksi Tewas Tertimbun
Proses penyelamatan berlangsung dalam kondisi yang sangat sulit, karena medan yang terjal dan material longsor yang menimbun lokasi tambang.
Kepala BPBD Kabupaten Solok, Irwan Effendi, menjelaskan bahwa hingga Jumat pagi, tim penyelamat berhasil menemukan 11 jenazah dari total 15 korban yang dinyatakan meninggal dunia.
"Kami terus berupaya untuk menemukan 4 korban yang masih tertimbun. Selain itu, kami juga mencatat tiga orang mengalami luka-luka, dan sebanyak 25 orang lainnya masih hilang karena diduga tertimbun material longsor," ujar Irwan.
Proses evakuasi terhambat oleh kondisi tanah yang masih labil, sehingga alat berat sulit untuk masuk ke lokasi.