bacakoran.co - kembali terjadi, video asusila yang menyeret pelajar yang dilakukan didalam kelas dan membuat heboh warganet.
video asusila yang viral ini berada didalam ruang kelas sebuah gedung sd di desa cabean, , jawa tengah.
dalam video asusila yang viral ini terdapat beberapa fakta yang menyeret pelajar di demak ini:
1. disaksikan 9 teman
terdapat 4 tayangan video dari aksi tidak senonoh yang dilakukan oleh kedua pelajar tersebut dan terdapat 9 teman yang menyaksikan aksi tidak terpuji keduanya.
dan rh sempat meminta beberapa temannya untuk mengecek keadaan apakah ada yang mendekat.
2. dilakukan di dalam lokal sd
dalam video asusila yang beredar kedua remaja ini melakukan hal mesum di dalam sebuah sd di desa cabean, demak jawa tengah pada minggu 15 september 2024.
3. direkam teman
aksi asusila yang dilakukan kedua sejoli ini direkam oleh teman dan bahkan seseorang teman menyalakan flash handphone sebagai alat penerangan dan menyoroti bagian sensitif dari sojoli ini.
dan teman yang lain ikut merekam dan terdapat empat video mesum lainnya.
4. sudah berhubungan intim berulang kali
dan yang lebih mirisnya lagi, kedua remaja ini sudah melakukan hal tidak senonoh ini berulang kali pada lokasi yang berbeda-beda.
"sudah penyidikan terhadap pelaku anak yang berkonfilk dengan hukum. dari keterangan pelaku rh ini sudah menyetubuhi ml sampai 7 kali di lokasi yang berbeda,” ujar akp winardi selaku kasatreskrim polres demak.
masyarakat dikejutkan dengan tersebarnya tak senonoh yang melibatkan seorang siswi smp dan siswa sma di demak, jawa tengah.
parahnya, aksi bejat ini dilakukan di dalam sebuah ruangan sekolah dasar dan ditonton oleh sembilan teman mereka.
salah satu dari teman mereka bahkan merekam kejadian ini dan menyebarkannya hingga di media sosial.
berdasarkan laporan dari youtube official inews, kejadian tersebut bermula saat korban bersama teman-temannya hendak pergi memfotokopi tugas.
di perjalanan, mereka dicegat oleh pelaku yang merupakan siswa sma.
tak lama kemudian, pelaku mengajak korban ke sebuah gedung sekolah dasar di desa cabaian, demak, jawa tengah.
di dalam ruangan kelas, keduanya melakukan tindakan yang disaksikan oleh sembilan teman mereka tanpa ada yang mencegah.
yang lebih mengejutkan, salah satu dari teman mereka justru merekam aksi tersebut, memperlihatkan bagian tubuh sensitif kedua pelaku.
video ini akhirnya tersebar luas di media sosial, membuat gempar masyarakat sekitar.
korban yang merasa terkejut dan marah setelah melihat video tersebut melalui whatsapp, langsung mengambil tindakan dengan melaporkannya kepada pihak kepolisian.
berdasarkan laporan ini, polisi segera bertindak cepat dengan mengamankan pelaku dan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
menurut penjelasan pihak kepolisian, hubungan antara siswi smp dan siswa sma tersebut tidak dianggap sebagai pemerkosaan.
hal ini dikarenakan korban diketahui sudah sering berhubungan dengan pelaku sebelumnya.
namun, meskipun tidak tergolong pemerkosaan, tindakan ini tetap masuk dalam kategori yang serius, terutama karena melibatkan anak di bawah umur.
menanggapi viralnya kasus ini, dinas pendidikan dan kebudayaan demak juga tidak tinggal diam.
mereka langsung melakukan investigasi untuk mengklarifikasi kejadian yang memalukan ini.
bidang pembinaan sekolah dasar bersama dinas sosial turut mendalami masalah ini untuk memastikan perlindungan terhadap anak-anak yang terlibat.
"kami akan memastikan bahwa kasus ini mendapatkan penanganan yang tepat. selain itu, kami juga akan bekerja sama dengan pihak sekolah dan dinas sosial untuk melakukan pembinaan lebih lanjut, mengingat kasus ini melibatkan anak-anak di bawah umur," ujar salah satu perwakilan dari dinas pendidikan demak.
setelah dilakukan pemeriksaan, polisi menetapkan pelaku berinisial rh sebagai tersangka atas tindakan terhadap anak di bawah umur.
rh dijerat dengan undang-undang perlindungan anak, yang memiliki ancaman hukuman pidana penjara hingga 15 tahun.
kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwajib.
kasus ini sekali lagi mengingatkan kita betapa pentingnya pengawasan terhadap anak-anak, terutama dalam penggunaan teknologi dan media sosial.
peran orang tua, sekolah, dan masyarakat sangat diperlukan untuk melindungi generasi muda dari tindakan-tindakan yang merusak moral dan masa depan mereka.
kasat reskrim polres demak akp winardi menyatakan, persetubuhan yang terjadi antara siswi smp inisial ml (14) dan siswa sma inisial rh di ruangan kelas sekolah dasar (sd) di desa cabean, demak, jawa tengah bukanlah pemerkosaan.
lantaran keduanya kerap kali melakukan hubungan badan.
"bukan (pemerkosaan, red), karena korban sudah sering berhubungan dengan pelaku," katanya, dikutip bacakoran.co dari laman okezonenews, jumat (27/9/2024).
mirisnya, persetubuhan yang dilakukan pelajar itu direkam dan ditonton oleh sembilan orang temannya.
mereka terlihat santai melakukan adegan tidak senonoh itu seperti menganggap hal yang wajar.
peristiwa itu terjadi berawal pada saat korban ml ingin ke tempat fotokopi sekitar pukul 12.00 wib, minggu (15/9/2024).
kemudian korban menuju tempat fotokopi untuk mengerjakan tugas bersama teman-temannya.
"pada saat di jalan dicegat oleh pelaku. selanjutnya pelaku ngobrol dengan kedua temannya tersebut, kemudian memanggil korban untuk diajak ke sekolah dasar," ujarnya.
"sesampainya di sekolah dasar masuk ke ruang kelas dan pelaku menyetubuhi korban," sambungnya.
satu orang pelaku dalam video asusila itu telah diamankan polisi.
sedangkan sebanyak sembilan orang saksi diperiksa, khususnya yang menyebarkan video.
diketahui, viral video asusila kedua pelajar yang divideokan temannya.
terdapat 4 cuplikan video dari aksi tidak senonoh tersebut.
pada video itu, 9 temannya sempat menonton bareng alias nobar dengan adegan bercinta sejoli pelajar tersebut.
sesekali rh meminta temannya untuk mengecek apakah ada orang yang mendekat.
peristiwa tersebut terjadi ketika ada acara pengajian di masjid dekat gedung sd.
di mana, para pelajar tersebut masuk ke ruangan di sd yang pintunya dapat dibuka secara paksa.
disisi lain, orangtua ml yang mengetahui kejadian itu langsung melapor ke pihak. kepolisian.