Tak Kompak, Respon Berbeda Negara Arab Atas Kematian Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah!
Tewasnya pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan udara Israel di Beirut, Lebanon direspon berbeda oleh negara-negara Arab.--istimewa
UEA dan Bahrain, yang menormalisasi hubungan dengan Israel pada tahun 2020, juga tidak menyampaikan komentar terkait peristiwa ini.
Media Bahrain yang mendukung Iran, LuaLua TV, menayangkan video pawai kecil sebagai bentuk duka cita atas kematian Nasrallah.
BACA JUGA:Hizbullah Tembakkan Ratusan Roket, Warga Israel Kocar-kacir Cari Selamat, Ini Sasaran Serangan!
BACA JUGA:Targetkan 300 Posisi Hizbullah di Lebanon, Begini Kesiapan Tentara Israel Siapkan Serangan Balasan
Namun, pawai itu diwarnai dengan insiden penangkapan oleh pihak berwenang.
Situs oposisi Bahrain, Bahrain Mirror, melaporkan pemerintah telah menahan seorang ulama Syiah yang menyampaikan belasungkawa atas kematian Nasrallah.
Di Mesir, Presiden Abdel Fattah El Sisi mengeluarkan pernyataan yang lebih umum, menyebut Timur Tengah sedang berada dalam situasi yang sulit.
Dia menegaskan Mesir berusaha menjaga stabilitas dan keamanan regional tanpa menyebut secara khusus tentang Nasrallah.
BACA JUGA:Teriakan Ini Menggema dari Ribuan Pelayat Iringi Pemakaman Komandan Hizbullah!
Mesir memiliki hubungan yang cukup kompleks dengan komunitas Syiah dan pernah mengkritik Iran dengan keras di masa lalu.
Sementara itu, beberapa negara Arab lain, seperti Suriah dan Irak, telah mengumumkan masa berkabung selama tiga hari sebagai penghormatan terhadap Nasrallah.
Respons ini berbeda dengan reaksi warga di wilayah Idlib, Suriah, di mana video yang dibagikan oleh jurnalis Saif Al Dareei menunjukkan kegembiraan atas kematian Nasrallah.
Oman pun merespons dengan berbeda, di mana mufti agung negara itu menyampaikan belasungkawa atas kematian Nasrallah, menyebutnya sebagai seseorang yang telah menjadi "duri dalam proyek Zionis" selama lebih dari tiga dekade.