bacakoran.co - baru-baru ini, publik indonesia ramai membicarakan fenomena labubu, lucu yang tiba-tiba viral.
semuanya bermula ketika boneka yang dikenalkan oleh seniman asal tiongkok, kasing lung, ini dijadikan aksesoris tas oleh lisa blackpink, membuat banyak penggemarnya ikut berburu boneka tersebut.
namun, di balik popularitas dan antrean panjang untuk mendapatkan ini, ada kontroversi besar yang perlu kamu tahu.
labubu adalah karakter dari buku cerita anak berjudul the monsters karya kasing lung yang diterbitkan pada 2015.
karakter ini digambarkan sebagai monster perempuan dengan sembilan gigi bertaring dan senyum jahil.
namun, banyak yang salah mengira bahwa labubu adalah karakter laki-laki.
pada 2019, labubu dilisensikan oleh pop mart international group ltd., perusahaan besar yang merilisnya sebagai mainan koleksi dalam format blind box.
format ini memungkinkan pembeli mendapatkan produk acak tanpa mengetahui isinya, mirip dengan konsep gacha.
di balik euforia tren labubu, muncul isu penting yang membuat boneka ini menuai boikot.
, perusahaan yang memproduksi labubu, dikabarkan memiliki hubungan bisnis dengan beberapa perusahaan besar yang terafiliasi dengan israel.
isu ini menjadi sorotan di tengah meningkatnya kritik internasional terhadap tindakan israel di gaza.
banyak aktivis menyerukan boikot terhadap produk-produk yang memiliki hubungan dengan perusahaan-perusahaan yang mendukung praktik tidak etis seperti genosida di gaza.
jika kamu membeli labubu, secara tidak langsung kamu turut mendukung perusahaan dengan keterkaitan pada praktik-praktik yang melanggar hak asasi manusia.
kontroversi lainnya adalah format blind box itu sendiri, yang dalam islam dikenal dengan konsep jual beli yang tidak jelas dan dilarang.
rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang jual-beli al-hashah dan jual-beli al-garar (hr. muslim).
format ini menimbulkan ketidakpastian bagi pembeli karena mereka tidak tahu apa yang akan didapatkan, yang jelas melanggar prinsip transparansi dalam jual beli.
dengan semua kontroversi di balik labubu, apakah kamu masih ingin memilikinya?
fenomena ini menjadi pengingat bahwa tren bisa membawa dampak sosial dan moral yang lebih besar dari sekadar produk viral.
boikot labubu bukan hanya tentang menolak sebuah , tapi juga tentang menegakkan nilai-nilai kemanusiaan dan etika.
setiap keputusan pembelian memiliki dampak.
jadi, sebelum ikut-ikutan tren, pastikan bahwa pilihan kamu sejalan dengan prinsip yang kamu yakini.
jangan biarkan (fear of missing out) membuatmu lupa akan pentingnya memilih produk yang tidak mendukung praktik-praktik yang merugikan.