bacakoran.co

Subsidi Energi BBM, LPG dan Listrik Mau Diubah Jadi BLT, Begini Penjelasan TKN Prabowo-Gibran!

Ke depan, pemerintah berencana mengubah skema subsidi energi seperti BBM, LPG dan listrik dari basis komoditas menjadi individu yakni berupa BLT.--istimewa

Dikatakan, alokasi subsidi energi sebesar Rp 540 triliun yang selama ini disalurkan masih belum sepenuhnya mencerminkan kebutuhan masyarakat di lapangan.

Sebagai contoh, ia mengamati situasi di Kota Solo, Jawa Tengah.

BACA JUGA:Pemerintah Masih Kaji Aturan Terbaru Terkait BBM Subsidi, Kendaraan Umum dan Roda Dua Jadi Prioritas

BACA JUGA:Pemerintah Siapkan BBM Subsidi Kandungan Sulfur Rendah, Katanya untuk Tingkatkan Kualitas, Alamat Harga Naik?

Dalam kunjungannya ke Solo, Burhanuddin menemukan subsidi listrik yang seharusnya membantu masyarakat berpenghasilan rendah hanya mampu mencakup kebutuhan listrik yang sangat terbatas.

Seperti hanya menyalakan satu lampu per rumah, dengan biaya bulanan sekitar Rp30 ribu.

Ia pun lantas menyoroti masyarakat miskin tidak mendapatkan manfaat yang signifikan dari subsidi BBM.

Karena umumnya mereka tidak memiliki kendaraan, sehingga subsidi tersebut tidak berdampak langsung pada kehidupan mereka.

BACA JUGA:Bongkar Mafia BBM NTT, Ipda Rudy Soik Malah Didemosi ke Papua, Netizen Geram: Orang Jujur Pasti Disingkirkan!

BACA JUGA:Pengemudi Ojol Bisa Beli BBM Pertalite dengan Tarif Khusus, Kapan Mulai Berlaku?

Dengan skema subsidi berbasis BLT yang diusulkan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran, diharapkan bantuan dapat lebih tepat sasaran dan benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkannya.

Subsidi Energi BBM, LPG dan Listrik Mau Diubah Jadi BLT, Begini Penjelasan TKN Prabowo-Gibran!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – selama ini, skema menggunakan basis komoditas.

ke depan, pemerintahan di bawah kepemimpinan presiden indonesia yang baru, , skema subsidi energi tersebut rencananya bakal diubah.

menjadi berbasis individu, atau langsung diberikan kepada mereka yang berhak menerima.

adapun subsidi energi meliputi komoditas , liquefied petroleum gas (lpg), dan listrik.

tujuan dari perubahan ini adalah agar penyaluran subsidi dapat lebih tepat sasaran.

ketua dewan pakar tim kampanye nasional (tkn) prabowo-gibran burhanuddin abdullah menyampaikan, subsidi energi sebaiknya diberikan dalam bentuk bantuan langsung tunai (blt) kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

sehingga penyaluran bisa lebih efisien dan tepat sasaran.

pihaknya ingin memastikan dengan perbaikan dan penyempurnaan data, masyarakat yang membutuhkan bisa menerima bantuan langsung tunai secara langsung.

bukan lagi melalui komoditas.

“tetapi diberikan kepada keluarga yang benar-benar berhak," ujar burhanuddin.

dikatakan, alokasi subsidi energi sebesar rp 540 triliun yang selama ini disalurkan masih belum sepenuhnya mencerminkan kebutuhan masyarakat di lapangan.

sebagai contoh, ia mengamati situasi di kota solo, jawa tengah.

dalam kunjungannya ke solo, burhanuddin menemukan subsidi listrik yang seharusnya membantu masyarakat berpenghasilan rendah hanya mampu mencakup kebutuhan listrik yang sangat terbatas.

seperti hanya menyalakan satu lampu per rumah, dengan biaya bulanan sekitar rp30 ribu.

ia pun lantas menyoroti masyarakat miskin tidak mendapatkan manfaat yang signifikan dari subsidi bbm.

karena umumnya mereka tidak memiliki kendaraan, sehingga subsidi tersebut tidak berdampak langsung pada kehidupan mereka.

dengan skema subsidi berbasis blt yang diusulkan oleh pemerintahan prabowo-gibran, diharapkan bantuan dapat lebih tepat sasaran dan benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkannya.

Tag
Share