BACAKORAN.CO - Pada Rabu pagi, 2 Oktober 2024, Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan dengan mengeluarkan 30 kali guguran lava menuju arah barat daya, tepatnya ke Kali Bebeng.
Jarak tempuh lava sejauh 1.600 meter, yang memicu perhatian dari pihak berwenang dan masyarakat sekitar.
Berdasarkan laporan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pemantauan dilakukan dari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, dan hasil pengamatan menunjukkan visual Gunung Merapi yang jelas.
“Kami mencatat adanya peningkatan aktivitas vulkanik. Guguran lava yang terjadi menunjukkan bahwa Gunung Merapi dalam kondisi aktif, dan ini perlu diwaspadai oleh masyarakat,” ujar Kepala BPPTKG, Dr. Hanik Humaida.
BACA JUGA:Waspada! Gunung Semeru Kembali Erupsi, Letusan Abu Vulkanik Mencapai Ketinggian 500 Meter, Status Level Siaga
BACA JUGA:Update Terkini, Gunung Dukono Erupsi, Kolom Abu Vulkanik Mencapai 700 Meter, Status Level II Waspada!
Guguran lava ini adalah bagian dari aktivitas yang berlangsung di Gunung Merapi, yang merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia.
Meskipun belum ada peringatan untuk evakuasi, BPPTKG mengingatkan agar masyarakat yang tinggal di sekitar lereng gunung tetap waspada terhadap potensi bahaya.
"Kami sarankan agar warga menjauh dari zona bahaya yang telah ditentukan, terutama di area sekitar Kali Bebeng,” tambah Hanik.
Sementara itu, masyarakat yang tinggal di sekitar Merapi mulai merasakan dampak dari aktivitas ini.
BACA JUGA:Gunung Merapi Kembali Erupsi, Semburan Awan Panas Setinggi 1100 Meter, Warga Dihimbau Waspada!
BACA JUGA:Update, Gunung Ibu Kembali Erupsi, Kolom Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter, Masyarakat Dihimbau Waspada!
Beberapa warga mengaku merasa cemas dan khawatir akan kemungkinan terjadinya letusan yang lebih besar.
“Kami sudah siap-siap, mengingat pengalaman sebelumnya. Tapi tetap saja, kalau melihat lava mengalir seperti ini, pasti ada rasa takut,” ungkap seorang warga, Pak Joko.
Waspada! Gunung Merapi Tercatat 30 Kali Muntahkan Guguran Lava Menuju Arah Barat Daya Sejauh 1600 Meter
Chairil
Chairil
bacakoran.co - pada rabu pagi, 2 oktober 2024, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan dengan mengeluarkan 30 kali guguran lava menuju arah barat daya, tepatnya ke kali bebeng.
jarak tempuh lava sejauh 1.600 meter, yang memicu perhatian dari pihak berwenang dan masyarakat sekitar.
berdasarkan laporan dari balai penyelidikan dan pengembangan teknologi kebencanaan geologi (), pemantauan dilakukan dari pukul 00.00 hingga 06.00 wib, dan hasil pengamatan menunjukkan visual gunung merapi yang jelas.
“kami mencatat adanya peningkatan aktivitas vulkanik. guguran lava yang terjadi menunjukkan bahwa gunung merapi dalam kondisi aktif, dan ini perlu diwaspadai oleh masyarakat,” ujar kepala bpptkg, dr. hanik humaida.
guguran lava ini adalah bagian dari aktivitas yang berlangsung di gunung merapi, yang merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di indonesia.
meskipun belum ada peringatan untuk evakuasi, mengingatkan agar masyarakat yang tinggal di sekitar lereng gunung tetap waspada terhadap potensi bahaya.
"kami sarankan agar warga menjauh dari zona bahaya yang telah ditentukan, terutama di area sekitar kali bebeng,” tambah hanik.
sementara itu, masyarakat yang tinggal di sekitar merapi mulai merasakan dampak dari aktivitas ini.
beberapa warga mengaku merasa cemas dan khawatir akan kemungkinan terjadinya letusan yang lebih besar.
“kami sudah siap-siap, mengingat pengalaman sebelumnya. tapi tetap saja, kalau melihat lava mengalir seperti ini, pasti ada rasa takut,” ungkap seorang warga, pak joko.
juga mengingatkan agar warga tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak jelas atau hoaks yang beredar di media sosial.
mereka mengimbau agar masyarakat tetap mengikuti perkembangan informasi dari sumber resmi dan tetap tenang.
sebagai langkah antisipatif, dan pemerintah daerah telah memperkuat koordinasi dalam upaya penanggulangan bencana.
tim reaksi cepat sudah disiapkan untuk menghadapi kemungkinan terburuk jika meningkat.
memiliki sejarah panjang aktivitas vulkanik, dan monitoring terus dilakukan untuk memberikan informasi terkini kepada masyarakat.
dengan adanya pemantauan yang intensif, diharapkan potensi bahaya dapat diminimalkan, dan masyarakat dapat merespons dengan cepat jika diperlukan.*