bacakoran.co

Negara Arab Janji ke Iran Bakal Netral dan Tak Akan Bela Israel, Takut Kilang Minyak Diserang?

Negara arab tergabung dalam GCC janji bersikap netral dalam konflik antara Iran dan Israel. Mereka khawatir adanya kemungkinan Iran serang kilang minyak negara-negara teluk.--istimewa

Ia memperingatkan jika segala serangan militer atau pelanggaran terhadap Iran akan dibalas dengan keras oleh angkatan bersenjata Iran.

"Iran telah menyelesaikan serangannya terhadap Israel, tetapi kami akan melancarkan serangan lebih besar jika ada provokasi lanjutan," kata Pezeshkian.

BACA JUGA:Ayatollah Ali Khamenei Marah Besar Setelah Serangan Udara Israel Menewasakan Pemimpin Hizbullah

BACA JUGA:Israel Ungkap Cara Mereka Menemukan Persembunyian Pemimpin Hizbullah, Apakah Karena Ada Penghianatan?

Meski belum ada ancaman langsung yang ditujukan pada fasilitas minyak negara-negara Teluk, Iran memperingatkan siapa pun yang mendukung Israel bisa menjadi target serangan.

"Negara-negara Teluk beranggapan Iran mungkin tidak akan menyerang fasilitas minyak mereka, tetapi ada indikasi dari sumber tidak resmi bahwa hal itu bisa saja terjadi," ujar seorang komentator dekat dengan Kerajaan Arab Saudi.

Ia menambahkan, ancaman terhadap fasilitas minyak adalah salah satu cara Iran menekan Amerika Serikat (AS) dan ekonomi global.

Arab Saudi, sebagai pengekspor minyak terbesar di kawasan, memiliki sejarah ketegangan dengan Iran.

BACA JUGA:Israel Makin Menggila, Usai Hamas Gaza dan Hizbullah Lebanon, Giliran Houthi di Yaman Dibombardir!

BACA JUGA:Tak Kompak, Respon Berbeda Negara Arab Atas Kematian Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah!

Meski hubungan antara kedua negara telah membaik melalui upaya rekonsiliasi politik dalam beberapa tahun terakhir, ketegangan regional masih sulit dihindari.

Arab Saudi tetap waspada terhadap potensi serangan Iran, terutama setelah serangan terhadap fasilitas minyak Abqaiq pada 2019 yang mengganggu lebih dari 5% pasokan minyak global. Iran membantah terlibat dalam serangan tersebut.

"Pesan dari GCC kepada Iran adalah, 'tolong redakan ketegangan'," ujar Shihabi, seorang analis politik kawasan.

Melalui rekonsiliasi dan diplomasi, negara-negara Teluk berharap dapat mencegah perluasan konflik dan melindungi stabilitas ekonomi kawasan.

Negara Arab Janji ke Iran Bakal Netral dan Tak Akan Bela Israel, Takut Kilang Minyak Diserang?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co - arab saudi dan lima negara anggota dewan kerja sama teluk (gulf cooperation council/gcc) mengungkapkan kekhawatiran mereka akan menjadi sasaran .

kekhawatiran ini muncul pasca serangan 200 teheran ke israel pada selasa (1/10/2024) lalu.

hal ini terungkap dalam pertemuan di , pekan lalu.

dalam pertemuan itu, para menteri luar negeri negara-negara arab berusaha menenangkan iran dengan menegaskan mereka akan bersikap netral dalam konflik yang semakin memanas antara iran dan israel.

seperti dilansir dari reuters, pertemuan yang dihadiri seluruh negara anggota gcc berfokus pada upaya meredakan ketegangan yang dapat memperluas konflik di timur tengah.

negara-negara gcc khawatir mereka bisa terdampak eskalasi ini.

terutama setelah beberapa pejabat israel menyebut iran mungkin menargetkan fasilitas penting di kawasan.

termasuk kilang minyak milik negara-negara teluk.

anggota gcc terdiri dari uni emirat arab (uea), bahrain, arab saudi, oman, qatar, dan kuwait.

presiden iran masoud pezeshkian yang hadir langsung dalam pertemuan tersebut, menegaskan iran siap merespons setiap bentuk provokasi dari israel.

ia memperingatkan jika segala serangan militer atau pelanggaran terhadap iran akan dibalas dengan keras oleh angkatan bersenjata iran.

"iran telah menyelesaikan serangannya terhadap israel, tetapi kami akan melancarkan serangan lebih besar jika ada provokasi lanjutan," kata pezeshkian.

meski belum ada ancaman langsung yang ditujukan pada fasilitas minyak negara-negara teluk, iran memperingatkan siapa pun yang mendukung israel bisa menjadi target serangan.

"negara-negara teluk beranggapan iran mungkin tidak akan menyerang fasilitas minyak mereka, tetapi ada indikasi dari sumber tidak resmi bahwa hal itu bisa saja terjadi," ujar seorang komentator dekat dengan kerajaan arab saudi.

ia menambahkan, ancaman terhadap fasilitas minyak adalah salah satu cara iran menekan amerika serikat (as) dan ekonomi global.

arab saudi, sebagai pengekspor minyak terbesar di kawasan, memiliki sejarah ketegangan dengan iran.

meski hubungan antara kedua negara telah membaik melalui upaya rekonsiliasi politik dalam beberapa tahun terakhir, ketegangan regional masih sulit dihindari.

arab saudi tetap waspada terhadap potensi serangan iran, terutama setelah serangan terhadap fasilitas minyak abqaiq pada 2019 yang mengganggu lebih dari 5% pasokan minyak global. iran membantah terlibat dalam serangan tersebut.

"pesan dari gcc kepada iran adalah, 'tolong redakan ketegangan'," ujar shihabi, seorang analis politik kawasan.

melalui rekonsiliasi dan diplomasi, negara-negara teluk berharap dapat mencegah perluasan konflik dan melindungi stabilitas ekonomi kawasan.

Tag
Share