bacakoran.co - fenomena robek atau berlubang yang tak dijahit kembali kini semakin marak, terutama di kalangan anak muda yang menjadikannya sebagai bagian dari tren fashion.
namun, apakah kamu tahu bahwa dalam pandangan .
hal ini bisa menjadi salah satu penyebab kemiskinan atau bahkan terjerumus dalam kekafiran?
ustadzah halimah alaydrus baru-baru ini memberikan pandangannya yang mengejutkan terkait hal ini. mari simak lebih lanjut.
larangan memakai pakaian robek
dalam sebuah ceramah yang disampaikan .
beliau menegaskan bahwa memakai pakaian yang robek, apalagi sengaja tidak dijahit kembali, bukan hanya sekadar masalah estetika.
ada sisi spiritual yang jauh lebih dalam. menurut beliau, islam melarang umatnya untuk mengenakan pakaian robek yang tidak diperbaiki.
jangan meremehkan pakaian robek, sekecil apapun kerusakannya.
memakai pakaian yang rusak atau robek adalah salah satu penyebab kemiskinan, dan bahkan bisa menjadi salah satu dari sebab kekafiran.
pernyataan ini mungkin mengejutkan banyak orang, terutama mereka yang menganggap pakaian robek sebagai tren mode.
namun, apa sebenarnya alasan di balik larangan ini?
kenapa pakaian robek dilarang?
dalam pandangan islam, menjaga kebersihan dan kerapihan adalah salah satu bentuk syukur kepada atas nikmat yang diberikan, termasuk nikmat pakaian.
ketika kita membiarkan pakaian robek dan tidak memperbaikinya, hal ini mencerminkan ketidakpedulian terhadap nikmat tersebut.
selain itu, ustadzah halimah juga menjelaskan bahwa yang tidak dirawat dengan baik bisa menjadi tanda kurangnya penghargaan terhadap diri sendiri.
lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa mengenakan pakaian robek bisa menjadi salah satu faktor yang menarik kemiskinan. bagaimana bisa?
“ketika kita terbiasa memakai barang-barang yang rusak entah itu baju robek, sisir protol, atau wajan yang sudah tidak ada kupingnya itu mencerminkan pola pikir yang tidak menghargai nikmat allah,” ujarnya.
islam sangat menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan penampilan.
bahkan, dalam sebuah hadits rasulullah saw bersabda, "sesungguhnya allah itu indah dan menyukai keindahan." (hr. muslim).
ini berarti bahwa menjaga penampilan dengan memakai pakaian yang bersih dan rapi adalah bagian dari keimanan.
tak hanya itu, kebiasaan menggunakan barang-barang yang sudah seperti piring gompel atau cangkir tanpa pegangan juga dianggap sebagai bentuk pemborosan.
padahal, islam mengajarkan umatnya untuk bersikap hemat dan menjaga apa yang dimiliki dengan baik.
apa solusinya?
ustadzah halimah alaydrus tidak hanya memberikan kritik, tetapi juga solusi yang sederhana namun mendalam.
“jika pakaianmu robek, perbaiki. jika sudah terlalu rusak untuk diperbaiki, sebaiknya disedekahkan atau tidak digunakan lagi. hal yang sama berlaku untuk barang-barang lainnya,” jelas beliau.
selain itu, beliau juga menyarankan agar kita lebih selektif dalam menggunakan barang-barang sehari-hari.
jangan hanya karena atau malas mengganti, kita tetap menggunakan barang yang sudah tidak layak pakai.
karena tindakan kecil ini bisa memiliki dampak besar pada spiritualitas dan kesejahteraan kita.
mengenakan pakaian robek mungkin terlihat sepele di mata sebagian orang, tetapi dalam islam, hal ini memiliki makna yang jauh lebih dalam.
ustadzah halimah alaydrus mengingatkan kita semua untuk selalu menjaga kerapihan dan kebersihan sebagai bentuk atas nikmat allah.
serta menjauhkan diri dari segala hal yang bisa mendatangkan kemiskinan atau bahkan kekafiran.
jadi, mulai sekarang, mari lebih peduli dengan apa yang kita pakai dan gunakan sehari-hari.
bukan hanya demi penampilan, tetapi juga demi kebaikan diri sendiri di dunia dan akhirat.