bacakoran.co

Heboh Banget! Dr Richard Lee Digosipin Punya 20 Persen Saham Daviena Skincare, HOAX atau Beneran Nih?

Viral! Dr Richard Lee dikabarkan punya 20% saham Daviena Skincare, tapi benarkah?-Gambar Ist-

BACA JUGA:Nabila Aprilia Dikabarkan Cabut Laporan Penganiayaan Oleh Ketum Parpol, Penyebabnya Bikin Netizen Merinding!

Namun ada juga yang bertanya-tanya tentang bagaimana tanggapan Daviena Skincare terhadap tuduhan ini.

Hingga berita ini ditulis, pihak Daviena belum memberikan pernyataan resmi terkait hasil uji lab yang dipublikasikan.

Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi konsumen untuk lebih berhati-hati dalam memilih produk skincare dan tidak mudah percaya pada klaim-klaim yang terdengar terlalu sempurna.

Sementara itu, bagi brand, ini menjadi pengingat untuk selalu memastikan bahwa setiap klaim produk didukung oleh bukti ilmiah yang valid agar tidak merugikan nama baik perusahaan dan kepercayaan konsumen.

BACA JUGA:Jessica Kumala Wongso Ajukan PK dan Siap Tunjukan Bukti Baru Novum, Bakal Terungkap Pembunuh Aslinya?

BACA JUGA:Tak Punya 'Hutang Budi', Yudha Yakin Bisa Lebih Tegas dan Berani dari Calon Wali Kota Palembang Lainnya

Semoga edukasi ini dapat menjadi langkah awal bagi industri kecantikan di Indonesia untuk lebih transparan dan bertanggung jawab dalam memasarkan produk-produknya.

Heboh Banget! Dr Richard Lee Digosipin Punya 20 Persen Saham Daviena Skincare, HOAX atau Beneran Nih?

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co - kabar mengejutkan beredar di media sosial bahwa diduga menerima 20% saham dari daviena skincare.

isu ini mencuat setelah dr. richard lee membela produk dalam sebuah konten yang menanggapi kritik dari dokter detektif.

kabar ini sontak viral dan menjadi sorotan warganet yang tidak menyangka bahwa dr. richard lee terlibat dalam bisnis tersebut.

nikita mirzani, yang juga terlibat dalam perseteruan ini, mendukung dokter detektif dan menyebutkan dr. richard lee telah berbohong kepada publik.

dalam sebuah unggahan di media sosial, nikita menyebut bahwa dr. richard lee menerima 20% sebagai imbalan atas dukungannya.

baca juga: 

namun, dr. richard lee dengan tegas membantah tuduhan tersebut, menyebutnya sebagai fitnah dan meminta agar semua pihak berpegang pada fakta dan data.

dalam instastorynya nikita mirzani ikut nimbrung dan mendukung dokter detektif memberantas mafia skincare.

“teruntuk doktif alias dokter detektif, dengerin saya mendukung penuh doktif untuk memberantas mafia skincare,” dikutip dari sumeks.co.

“sampai ke daerah-daerah tu sekalian ya, sama si daviena udah salah bukannya berbenah malah makin songong dia kerja sama tuh sama richard yang sudah bukan dokter lagi,”.

dari postingan nikita mirzani inilah gosip dr richard lee dikabarkan punya saham daviena dengan menyebutkan bahwa adanya kerja sama antara dr richard lee dengan daviena skincare.

“dikasih saham dia 20 persen eh jangan ga ngaku lo ya richard ye si ownernya sendiri yang ngomong kemane mane, kalo lo dikasih 20 persen jangan kebanyakan bohong,” ungkap nikita mirzani.

namun dari kabar terbaru yang didapat, dr richard lee membantah isu tersebut dari tiktok terbarunya dia menyebut tuduhan dan isu dugaan tersebut adalah fitnah.

“hoax, tolong jgn fitnah .. kita pake data aja jgn pake opini, saya tau doktif lg bnyk di syng.. tujuan sy jg mau edukasi masyarakat koq.. tolong lbh edukasi aja yak k jgn main opini,” ucap dr richard lee, dikutip dari sumeks.co.

produk daviena memang beberapa kali jadi viral dan ramai dibicarakan netizen, bahkan sampai dikaitkan dengan skincare berbahaya dan overclaim, berikut penjelasannya.

dalam sebuah video yang dipublikasikan di youtube dokter detektif official, seorang dokter yang dikenal sebagai dokter detektif mengejutkan publik dengan membeberkan hasil uji laboratorium terkait produk  daviena.

dokter tersebut mengungkapkan bahwa klaim dari produk daviena, khususnya terkait kandungan aktif seperti nomite 10% dan tranexamic acid 2%, ternyata tidak sesuai dengan kenyataan.

dokter detektif menegaskan, “hasil lab itu nggak pernah bohong.”

dalam video tersebut, ia menyatakan bahwa klaim yang dibuat oleh daviena skincare mengenai kandungan aktif yang digunakan, termasuk 27 jenis whitening essence, terlalu berlebihan dan cenderung overclaim.

berdasarkan hasil uji lab, klaim tersebut tidak sepenuhnya akurat, dan bahkan mengindikasikan adanya ketidaksesuaian dalam formula yang sebenarnya digunakan.

dokter detektif juga menyoroti bahwa produk daviena yang baru diluncurkan belum sepenuhnya diuji lab, tetapi sudah dipasarkan dengan klaim yang berlebihan.

hal ini membuatnya merasa perlu untuk mengedukasi masyarakat, terutama agar lebih berhati-hati dalam memilih produk skincare yang mereka gunakan.

ia menyebut, "sebagai kritikan untuk brand mana saja yang melakukan overclaim, itu adalah hal yang sangat merugikan konsumen."

selain itu, dokter detektif menambahkan bahwa daviena mungkin tidak menyadari konsentrasi bahan yang sebenarnya digunakan dalam produknya.

karena formulasi diserahkan sepenuhnya kepada pabrik.

ia pun mengingatkan bahwa konsumen indonesia harus lebih kritis dan tidak terjebak dengan klaim yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

dokter detektif juga memberikan peringatan kepada brand-brand yang terindikasi melakukan  atau bahkan false claim.

menurutnya, jika terbukti produk daviena tidak sesuai dengan klaim yang dipublikasikan.

ia tidak segan-segan untuk menuntut sesuai dengan undang-undang perlindungan konsumen.

hal ini menunjukkan betapa seriusnya masalah overclaim dalam industri kecantikan, yang tidak hanya merugikan konsumen secara finansial, tetapi juga secara moral.

publik yang mengikuti video tersebut memberikan beragam tanggapan.

banyak yang merasa terbantu dengan edukasi yang diberikan oleh dokter detektif.

namun ada juga yang bertanya-tanya tentang bagaimana tanggapan daviena skincare terhadap tuduhan ini.

hingga berita ini ditulis, pihak daviena belum memberikan pernyataan resmi terkait hasil uji lab yang dipublikasikan.

kasus ini menjadi pelajaran penting bagi konsumen untuk lebih berhati-hati dalam memilih produk skincare dan tidak mudah percaya pada klaim-klaim yang terdengar terlalu sempurna.

sementara itu, bagi brand, ini menjadi pengingat untuk selalu memastikan bahwa setiap klaim produk didukung oleh bukti ilmiah yang valid agar tidak merugikan nama baik perusahaan dan kepercayaan konsumen.

semoga edukasi ini dapat menjadi langkah awal bagi industri kecantikan di indonesia untuk lebih transparan dan bertanggung jawab dalam memasarkan produk-produknya.

Tag
Share