bacakoran.co

Bocoran 3 Nama yang Bakal Pimpin Kementerian Hasil Pecahan Kemendikbudristek, Siapa Saja?

Bocoran 3 nama menteri di bidang pendidikan dan kebudayaan yang akan pimpin kementerian hasil pecahan Kemendikbudristek.--istimewa

Namun, ia mengaku tidak mengetahui siapa saja para wakil menteri tersebut.

Keputusan penunjukan wakil menteri menjadi wewenang presiden.

BACA JUGA:Belum Setor Nama Calon Menteri, NasDem Pilih Tidak Gabung Kabinet Prabowo, Ini Alasannya!

BACA JUGA:Hashim Sebut Nama Fahri Hamzah saat Bahas Program Rumah, Sinyal Jadi Menteri Perumahan Kabinet Prabowo?

Jika jadi menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud),  Mu’ti akan menggantikan posisi Nadiem Makarim.

Diketahui, sebelum dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai menteri Pendidikan, Nadiem Makarim dikenal sebagai pendiri perusahaan Gojek pada tahun 2009 di Jakarta.

Sementara itu, Wakil Koordinator Indonesia Education Watch Praditiyo Ikram mengomentari wacana pemisahan Kemendikbudristek menjadi tiga kementerian.

Meski langkah ini memungkinkan para menteri untuk lebih fokus pada tugas-tugas spesifik, dikhawatiran keputusan tersebut mungkin didorong oleh faktor politik.

BACA JUGA:Bocoran Nama Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Benarkah Ada Perombakan?

BACA JUGA:Banyak Netizen Speechless, Nama Terawan Masuk Lagi Jadi Menkes Kabinet Prabowo Gibran, Ini Sebabnya

Menurutnya, hingga kini masih ada ketidakjelasan terkait pengalokasian anggaran, struktur pengelolaan, serta program kerja masing-masing kementerian yang baru.

Hal ini, menurutnya, berpotensi memengaruhi efektivitas pembagian tugas pokok dan fungsi (tupoksi) di ketiga kementerian tersebut.

Namun, terangnya, hal ini menjadi kesempatan yang pas bagi masyarakat merasakan perbedaan secara khusus pada sejumlah isu.

“Isu-isu kesejahteraan guru, makin rumitnya administrasi, serta implementasi Pendidikan,” ujarnya dilansir dari Tempo.

Bocoran 3 Nama yang Bakal Pimpin Kementerian Hasil Pecahan Kemendikbudristek, Siapa Saja?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – sinyal kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi () bakal dipecah pada -gibran rakabuming raka makin jelas.

bahkan, informasinya kemendikbudristek bakal dipecah menjadi tiga kementerian terpisah.

ketiga kementerian itu yakni kementerian pendidikan dasar menengah riset dan teknologi, kementerian kebudayaan (kemenbud) dan kementerian pendidikan tinggi (kemendikti).

lantas siapa saja yang bakal menjabat sebagai menteri di tiga kementerian hasil pecahan kemendikbudristek tersebut?

untuk kementerian pendidikan dasar dan menengah, prabowo dikabarkan bakal menunjuk sekretaris pimpinan pusat (pp) muhammadiyah prof abdul mu’ti.

adapun abdul mu’ti termasuk tokoh calon menteri yang dipanggil presiden terpilih prabowo subianto ke kediamannya pada hari pertama, senin (14/10/2024).

informasi lainnya menyebutkan jika jabatan menteri kebudayaan bakal diisi fadli zon dan menteri pendidikan tinggi diisi prof yassierli.

abdul mu’ti pun telah membenarkan jika dirinya diberikan tanggung jawab untuk mengurus bidang pendidikan.

mu’ti mengaku prabowo mempercayakannya tugas untuk memimpin pendidikan dasar dan menengah.

"insya allah saya akan didampingi oleh dua wakil menteri,” ungkap guru besar uin syarif hidayatullah itu.

namun, ia mengaku tidak mengetahui siapa saja para wakil menteri tersebut.

keputusan penunjukan wakil menteri menjadi wewenang presiden.

jika jadi menjabat menteri pendidikan dan kebudayaan (mendikbud),  mu’ti akan menggantikan posisi nadiem makarim.

diketahui, sebelum dipercaya presiden joko widodo (jokowi) sebagai menteri pendidikan, nadiem makarim dikenal sebagai pendiri perusahaan gojek pada tahun 2009 di jakarta.

sementara itu, wakil koordinator indonesia education watch praditiyo ikram mengomentari wacana pemisahan kemendikbudristek menjadi tiga kementerian.

meski langkah ini memungkinkan para menteri untuk lebih fokus pada tugas-tugas spesifik, dikhawatiran keputusan tersebut mungkin didorong oleh faktor politik.

menurutnya, hingga kini masih ada ketidakjelasan terkait pengalokasian anggaran, struktur pengelolaan, serta program kerja masing-masing kementerian yang baru.

hal ini, menurutnya, berpotensi memengaruhi efektivitas pembagian tugas pokok dan fungsi (tupoksi) di ketiga kementerian tersebut.

namun, terangnya, hal ini menjadi kesempatan yang pas bagi masyarakat merasakan perbedaan secara khusus pada sejumlah isu.

“isu-isu kesejahteraan guru, makin rumitnya administrasi, serta implementasi pendidikan,” ujarnya dilansir dari tempo.

Tag
Share