Saham Unilever Ambruk Terparah dalam 15 Tahun, Efek Boikot Bikin Shock?
Saham Unilever Indonesia (UNVR) makin ambruk, capai titik terendah dalam 15 tahun terakhir sebagai imbas turunnya penjualan akibat aksi boikot produk israel.--istimewa
Angka ini jauh di bawah ekspektasi analis dan konsensus pasar.
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kinerja UNVR adalah kampanye boikot terhadap produk-produk Unilever.
Gerakan ini dipicu oleh eskalasi konflik geopolitik Israel-Palestina, diperkuat oleh fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Dampak dari boikot yang berkepanjangan, ditambah dengan lemahnya daya beli, membuat konsumen beralih ke produk lain," jelas Analis RHB Sekuritas, Vanessa Karmajaya.
Berdasarkan laporan keuangan, laba bersih Unilever hingga Kuartal III-2024 hanya mencapai Rp3 triliun, turun 28,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencatat laba Rp4,18 triliun.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya penjualan domestik sebesar 9,9 persen yoy menjadi Rp26,63 triliun, sebagai dampak dari penyusutan pangsa pasar yang signifikan.
BACA JUGA:Hati-Hati! 6 Fakta Labubu Boneka Kesayangan Lisa BLACKPINK di Boikot, Ternyata Produk Kontroversial
Tak hanya penjualan domestik, ekspor Unilever juga turun drastis sebesar 17,5 persen yoy, dari Rp951,8 miliar menjadi Rp787 miliar.
Vanessa tetap mempertahankan rekomendasi "Netral" untuk saham UNVR.
Namun menurunkan target harga dari Rp2.500 per saham menjadi Rp2.170 per saham.
Kemungkinan, terang Vanessa, tak ada peningkatan signifikan dalam waktu dekat didorong ketatnya persaingan dan perubahan preferensi konsumen.