bacakoran.co

Miris! Tiga Siswa Berprestasi di Pandeglang Dipulangkan Paksa karena Tak Mampu Bayar SPP Rp.42 Juta

Tak Bisa Bayar SPP 3 Siswa Berprestasi Dipulangkan Paksa--Ist

BACAKORAN.CO - Kasus miris terjadi di Pandeglang, Banten, di mana tiga siswa Sekolah Dasar harus pulang paksa dari sekolah mereka.

Ketiga siswa tersebut, Faizza (11 tahun), Fara (10 tahun), dan Fatan (7 tahun), dikeluarkan oleh pihak sekolah saat jam pelajaran karena orang tua mereka tidak mampu membayar SPP atau sumbangan pembinaan pendidikan yang mencapai Rp42 juta. 

Kejadian ini dikutip tim bacakoran.co dari kanal YouTube tvOneNews yang memperlihatkan kondisi ketiga anak tersebut saat pulang dengan wajah lesu setelah diantar menggunakan mobil sekolah.

BACA JUGA:Tragis! Siswa Pramugari Meninggal di Asrama, Keluarga Curiga Ada Penganiayaan

BACA JUGA:Viral! Video Seorang Siswa SMP di Pasuruan Bantah Guru Saat Ditanya Soal PR, Begini Kronologinya

Mereka tinggal di Menes, Pandeglang, Banten, dan peristiwa tersebut mengejutkan banyak pihak, termasuk warga sekitar.

Ketua RW setempat, Wahyudin, mengaku sangat prihatin melihat anak-anak tersebut dikeluarkan paksa.

Ia berharap tidak ada lagi anak yang harus mengorbankan pendidikan karena masalah keuangan.

“Sangat miris, apalagi mereka masih anak-anak yang semangat untuk belajar. Hal seperti ini seharusnya bisa diselesaikan dengan baik tanpa harus memulangkan anak-anak,” ujar Wahyudin.

BACA JUGA:Kasus Tindak Asusila Mahasiswa Baru di Jambi saat Kegiatan Mapala, Pelaku Ditangkap dan Polisi Temukan Ini!

BACA JUGA:Siswa SMA di Tebet yang Dianiaya Kakak Kelas Sampai Koma Kini Sudah Sadar, Ini Kondisinya

Menurut keterangan dari Devi Fitriani, ibu dari ketiga anak tersebut, kejadian ini sangat menghancurkan hati keluarganya.

Ia mengungkapkan bahwa ketiga anaknya adalah siswa berprestasi, bahkan sudah menghafal beberapa juz Al-Qur’an.

Namun, konflik internal dengan pihak yayasan membuat ketiga anaknya terpaksa dipulangkan karena ketidakmampuan keluarga membayar tunggakan biaya sekolah.

Miris! Tiga Siswa Berprestasi di Pandeglang Dipulangkan Paksa karena Tak Mampu Bayar SPP Rp.42 Juta

Ainun

Ainun


bacakoran.co - kasus miris terjadi di pandeglang, banten, di mana tiga siswa harus pulang paksa dari sekolah mereka.

ketiga siswa tersebut, faizza (11 tahun), fara (10 tahun), dan fatan (7 tahun), dikeluarkan oleh pihak sekolah saat jam pelajaran karena mereka tidak mampu membayar spp atau sumbangan pembinaan pendidikan yang mencapai rp42 juta. 

kejadian ini dikutip tim bacakoran.co dari kanal youtube tvonenews yang memperlihatkan kondisi ketiga anak tersebut saat pulang dengan wajah lesu setelah diantar menggunakan mobil sekolah.

mereka tinggal di menes, pandeglang, banten, dan peristiwa tersebut mengejutkan banyak pihak, termasuk warga sekitar.

ketua rw setempat, wahyudin, mengaku sangat prihatin melihat anak-anak tersebut dikeluarkan paksa.

ia berharap tidak ada lagi yang harus mengorbankan pendidikan karena masalah keuangan.

“sangat miris, apalagi mereka masih anak-anak yang semangat untuk belajar. hal seperti ini seharusnya bisa diselesaikan dengan baik tanpa harus memulangkan anak-anak,” ujar wahyudin.

menurut keterangan dari devi fitriani, ibu dari ketiga anak tersebut, kejadian ini sangat menghancurkan hati keluarganya.

ia mengungkapkan bahwa ketiga anaknya adalah berprestasi, bahkan sudah menghafal beberapa juz al-qur’an.

namun, konflik internal dengan pihak yayasan membuat ketiga anaknya terpaksa dipulangkan karena ketidakmampuan keluarga membayar tunggakan biaya sekolah.

lebih ironis, devi menyebut bahwa pihak yayasan bahkan tidak memberikan pilihan beasiswa meski anak-anaknya berprestasi.

ia juga mengatakan bahwa ketika keluarganya mencoba untuk memindahkan ketiga anak tersebut ke lain.

prosesnya terhambat karena data dapodik (data pokok pendidikan) masih tertahan di sekolah lama.

“saya khawatir anak pertama saya yang sudah kelas 6 ini tidak bisa mengikuti ujian. kami sangat berharap mereka bisa sekolah lagi secepatnya, entah di sekolah lama atau pindah ke sekolah baru,” kata devi.

pihak keluarga telah mencoba meminta mediasi kepada dinas pendidikan kabupaten pandeglang, namun belum mendapat solusi.

hingga kini, ketiga anak tersebut masih berada di rumah dan belajar dengan bimbingan orang tuanya.

kisah ini mengundang simpati dari banyak pihak yang berharap agar pendidikan ketiga siswa ini tidak terputus hanya karena kesulitan .

semoga peristiwa ini membuka perhatian pemerintah dan pihak terkait untuk menyusun kebijakan yang lebih mendukung pendidikan, terutama bagi siswa berprestasi yang kurang mampu secara finansial.

Tag
Share