Bikin Begidik, Gerombolan Tikus ‘Serang’ Permukiman dan Padati Jalan di Karawang, Ini Penyebabnya!
Gerombolan tikus tiba-tiba menyerbu permukiman warga dan memenuhi jalan di Dusun Cibatu, Desa Kutamakmur, Jawa Barat. Diduga disebabkan faktor cuaca, lubang sar--nv indonesia/ist
Hasanudin pun melaporkan kejadian ini ke Dinas Pertanian, mengingat peristiwa tersebut di luar tanggung jawab kepolisian.
“Kami hanya melaporkan ini sebagai fenomena yang tidak biasa. Kini tikus-tikus tersebut sudah tidak tampak lagi,” tambahnya.
BACA JUGA:5 Cara Mengusir Tikus dengan Bumbu Dapur Secara Alami, Nomer 4 Semua Suka
BACA JUGA:Rahasia Kesejahteraan Shio Tikus di Tahun 2024: Perjalanan Hidup, Cinta, dan ini Makanannya?
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Karawang, Rochman, mengonfirmasi pihaknya telah menurunkan tim ke lokasi untuk menyelidiki kejadian tersebut.
“Kami sudah kirim petugas ke Desa Kutamekar. Namun, hasil penyelidikan sementara belum menemukan kepastian penyebabnya,” ucap Rochman.
Rochman mengaku fenomena ini membingungkan, mengingat area sawah sekitar permukiman tidak mengalami kerusakan akibat serangan tikus sebelumnya.
Dia menduga kemunculan tikus-tikus ini mungkin disebabkan oleh faktor cuaca, terutama setelah hujan turun setelah kemarau panjang.
BACA JUGA:Dikira Berteman! Ternnyata ini 4 Alasan Kucing Takut Dengan Tikus, Kok Bisa?
BACA JUGA:Tips Ampuh Mengusir Tikus dari Rumah dengan Metode Alami yang Efektif
“Dugaan awal kami, hujan yang turun beberapa hari terakhir menyebabkan sarang-sarang tikus di bawah tanah tergenang air, sehingga mereka mencari tempat aman ke permukiman warga,” jelas Rochman.
Dinas Pertanian saat ini berkoordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat serta Kementerian Pertanian untuk menindaklanjuti kejadian ini.
Rochman mengimbau para petani setempat untuk bergotong royong membasmi hama tikus melalui penanganan lubang-lubang sarang tikus guna mencegah kejadian serupa di masa depan.
“Harapannya, para petani bisa bersama-sama membasmi hama ini, sehingga kejadian serupa tidak lagi dianggap hal yang aneh,” pungkasnya.