bacakoran.co – mengalami penurunan di tengah makin memanasnya ketegangan antara israel dan .
padahal, sebelumnya harga emas sempat naik signifikan, bahkan mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah.
lantas, bagaimana prospek harga logam mulia ini ke depannya?
pada penutupan perdagangan senin (28/10/2024), harga emas dunia di pasar spot ditutup di us$ 2.741,6/troy ons.
turun 0,22 persen dibandingkan hari sebelumnya.
namun, secara mingguan, harga emas tetap naik 0,3 persen secara point-to-point, dan dalam sebulan terakhir mencatatkan kenaikan 3,57 persen.
bagaimana prediksi harga emas selanjutnya?
apakah masih bisa naik atau justru semakin tertekan?
secara teknikal pada grafik harian (daily time frame), emas tetap berada di area bullish, tercermin dari nilai relative strength index (rsi) sebesar 64,06, di mana rsi di atas 50 menunjukkan tren bullish.
namun, indikator stochastic rsi berada di angka 36,38 yang mengarah ke area penjualan (short).
kemungkinan koreksi harga emas dalam waktu dekat masih terbuka.
target support terdekat berada di us$ 2.722 per troy ons, yang merupakan moving average (ma) 10.
jika level ini tertembus, ma-20 di us$ 2.683 per troy ons menjadi target berikutnya.
sementara itu, pivot point harga emas berada di us$ 2.735 per troy ons.
target resistance terdekatnya adalah us$ 2.740 per troy ons, dan jika tembus, harga bisa menuju ke us$ 2.745 per troy ons.
faktor-faktor yang menggerakkan harga emas
serangan israel terhadap iran akhir pekan lalu ternyata tidak signifikan meningkatkan permintaan emas.
penyebabnya, serangan yang dilancarkan israel masih terbatas dan tidak menargetkan fasilitas nuklir atau minyak utama iran.
iran sendiri belum merespons secara agresif, sehingga emas belum menjadi aset favorit bagi investor di tengah situasi yang masih terkendali.
selain itu, pasar sedang menanti rilis data ekonomi penting dari amerika serikat (as).
data inflasi dan ketenagakerjaan yang akan keluar pekan ini bisa mempengaruhi pergerakan harga emas.
pada kamis (31/10/2024), biro analisis ekonomi as (us bureau of economic analysis) akan merilis data inflasi personal consumption expenditure (pce), indikator yang menjadi acuan bagi bank sentral federal reserve system.
proyeksi pasar menunjukkan inflasi pce inti (core) untuk september berada di level 0,2 persen secara bulanan, sedikit lebih tinggi dari bulan sebelumnya.
selanjutnya, pada jumat (1/11/2024), biro statistik tenaga kerja as (us bureau of labor statistics) akan mengumumkan data ketenagakerjaan.
konsensus pasar memperkirakan penciptaan lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll) untuk oktober di angka 140.000, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.
data ini akan menjadi perhatian the fed dalam menentukan kebijakan suku bunga acuan.
pasar saat ini memperkirakan gubernur jerome powell dan koleganya kemungkinan besar akan menurunkan suku bunga acuan dalam rapat mendatang.
menurut cme fedwatch, peluang penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,5-4,75 persen mencapai 92,8 persen.
emas, yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset), biasanya lebih menarik saat suku bunga turun karena mengurangi biaya peluang (opportunity cost).