bacakoran.co – wujudkan indonesia dalam lima tahun ke depan, pemerintah siap gelontorkan dana “jumbo”, mencapai rp15 triliun rupiah.
anggaran tersebut dialokasikan untuk mendukung program cetak sawah baru seluas 150 ribu hektare (ha) dan intensifikasi 80 ribu ha lahan pertanian pada 2025.
menteri koordinator bidang pangan mengungkapkan, program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai target swasembada pangan pada 2028-2029.
"cetak sawah 150 ribu hektare, tapi ada juga intensifikasi 80 ribu hektare, totalnya rp15 triliun," ujar zulhas--panggilan akrab zulkifli hasan, dalam rapat koordinasi bidang pangan di kementerian perdagangan (kemendag).
adapun proyeksi anggaran untuk program ketahanan pangan di 2025 mencapai rp139,4 triliun.
anggaran ini, terangnya, tersebar di berbagai sektor.
itu termasuk dana desa yang akan dialokasikan untuk mendukung program ketahanan pangan lokal sebesar rp16,259 triliun.
anggaran itu juga tersebar di berbagai kementerian, termasuk kementerian pertanian, kementerian kelautan dan perikanan (kkp), serta kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat (pupr).
adapun program ketahanan pangan merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memastikan ketersediaan pangan dalam negeri.
oleh karenanya, akan dilakukan koordinasi seperti apa output dan apa yang bakal dikerjakan untuk mendukung program ketahanan pangan.
“harus betul-betul bisa teringat terarah sehingga target yang kita ingin capai, swasembada pangan itu betul-betul bisa kita realisasikan," tukasnya.
sebelumnya, zulhas mengatakan jika dirinya mendapat mandat dari presiden untuk memastikan bisa mencapai swasembada pangan dalam lima tahun.
“kita sudah punya garis besar strateginya," terang zulhas.
dikatakan, produksi pangan tidak bisa hanya bergantung pada pulau jawa dan sumatera.
fokus utama adalah meningkatkan produksi komoditas penting seperti padi, tebu, dan jagung.
wilayah merauke, papua, akan menjadi kunci dalam strategi baru ini.
kawasan tersebut telah dijadikan sebagai lumbung pangan (food estate) dan kini akan dikembangkan lebih lanjut untuk padi, gula, dan jagung.
namun, terang zulhas, tak mungkin hanya mengandalkan daerah tertentu seperti jawa lantaran lahan yang sudah terbatas.
sedangkan di sumatera banyak lahan dialihkan untuk industri sawit.