bacakoran.co

3 Alasan Harga Tiket Pesawat Domestik Semakin Meroket, Begini Penjelasan Bos Garuda Indonesia

Alasan harga tiket pesawat domestik yang semakin mahal --Sttkd.ac.id

BACAKORAN.CO - Harga tiket pesawat rute domestik di Indonesia yang sering kali lebih mahal dibandingkan penerbangan internasional menjadi keluhan masyarakat. 

Irfan Setiaputra, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, mengungkapkan 3 faktor utama yang menjadi penyebab tingginya harga tiket ini. 

Dilansir Bacakoran dari detikFinance, berikut penjelasan dijelaskan bos Garuda:

1. Harga Avtur yang Melonjak

Harga bahan bakar avtur menjadi salah satu komponen utama dalam penentuan harga tiket pesawat. 

BACA JUGA:Memanas! Korea Utara Ganggu Jaringan GPS Korsel, Operasional Kapal dan Pesawat Terdampak!

BACA JUGA:Terjatuh dari Tangga Pesawat, Penumpang Wanita Lion Air Meninggal Dunia di Bandara Madinah

Irfan menjelaskan bahwa Peraturan Menteri Perhubungan (PM) yang mengatur tarif batas atas (TBA) belum mengalami perubahan selama 5 tahun terakhir. 

Sementara itu, harga avtur dan komponen lainnya telah mengalami kenaikan yang signifikan.

Karena kenaikan biaya tersebut, Garuda Indonesia harus menjual tiket dengan harga yang lebih tinggi kepada konsumen, meski tetap dalam batas tarif yang ditetapkan oleh pemerintah. 

Irfan menekankan bahwa kondisi pasar yang berubah, seperti kenaikan harga avtur dan nilai tukar dolar AS membuat perusahaan sulit untuk mendapatkan keuntungan jika tidak menaikkan harga tiket.

BACA JUGA:Tragis! 2 Pesawat Ringan Bertabrakan di Langit Australia, 3 Orang Tewas

BACA JUGA:Menkomdigi Meutya Hafid, Ceritakan Momen Saat Naik pesawat C-130J Super Hercules, Bikin Tegang

2. Pengaruh Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Harga tiket pesawat domestik juga dipengaruhi oleh pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). 

Irfan menjelaskan bahwa avtur untuk penerbangan domestik dikenakan pajak, sedangkan untuk penerbangan internasional tidak. 

3 Alasan Harga Tiket Pesawat Domestik Semakin Meroket, Begini Penjelasan Bos Garuda Indonesia

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - harga tiket rute domestik di indonesia yang sering kali lebih mahal dibandingkan penerbangan internasional menjadi keluhan masyarakat. 

irfan setiaputra, direktur utama pt garuda indonesia (persero) tbk, mengungkapkan 3 faktor utama yang menjadi tingginya harga tiket ini. 

dilansir bacakoran dari , berikut penjelasan dijelaskan bos garuda:

1. harga avtur yang melonjak

harga bahan bakar avtur menjadi salah satu komponen utama dalam penentuan harga tiket pesawat. 

irfan menjelaskan bahwa peraturan menteri perhubungan (pm) yang mengatur tarif batas atas (tba) belum mengalami perubahan selama 5 tahun terakhir. 

sementara itu, harga avtur dan komponen lainnya telah mengalami kenaikan yang signifikan.

karena kenaikan biaya tersebut, garuda indonesia harus menjual tiket dengan harga yang lebih tinggi kepada konsumen, meski tetap dalam batas tarif yang ditetapkan oleh pemerintah. 

irfan menekankan bahwa kondisi pasar yang berubah, seperti kenaikan harga avtur dan nilai tukar dolar as membuat perusahaan sulit untuk mendapatkan keuntungan jika tidak menaikkan harga tiket.

2. pengaruh pajak pertambahan nilai (ppn)

harga tiket pesawat domestik juga dipengaruhi oleh pengenaan pajak pertambahan nilai (ppn). 

irfan menjelaskan bahwa avtur untuk penerbangan domestik dikenakan pajak, sedangkan untuk penerbangan internasional tidak. 

selain itu, ppn yang dikenakan pada tiket domestik akan naik dari 11 persen menjadi 12 persen, yang akan semakin meningkatkan harga tiket.

3. tarif pelayanan jasa penumpang pesawat udara (pjp2u)

selain harga avtur dan ppn, tarif pelayanan jasa penumpang pesawat udara (pjp2u) juga berkontribusi pada tingginya harga tiket. 

pada tahun 2023, tarif pjp2u meningkat hingga 35 persen. 

irfan mengungkapkan bahwa kenaikan ini tidak disadari oleh banyak orang, namun berdampak langsung pada harga tiket pesawat.

garuda indonesia tetap mempertahankan harga di batas atas yang ditetapkan pemerintah untuk menjaga keuntungan perusahaan. 

irfan menegaskan bahwa margin keuntungan dari sangat kecil sehingga tidak ada pilihan lain selain bertahan dalam situasi ini untuk memastikan tanggung jawab kepada investor dan publik.

dengan mempertimbangkan ketiga faktor ini, garuda indonesia berupaya menjaga stabilitas dan profitabilitas perusahaan di tengah tantangan yang ada.

Tag
Share