Krisis Susu Lokal! Budi Arie: Produksi Susu Dalam Negeri Tak Mampu Dukung Program Makan Bergizi
Budi Arie ungkap produksi susu dalam negeri tak mampu dukung program makan bergizi--
BACAKORAN.CO - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa produksi susu lokal belum cukup untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sedang digencarkan pemerintah.
Untuk memenuhi kebutuhan program ini, sekitar Rp14 triliun atau 20 persen dari total anggaran MBG sebesar Rp71 triliun diperlukan untuk mendukung pasokan susu.
Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) hanya mampu memasok susu dengan nilai agregat sekitar Rp1,5 triliun, sehingga masih ada kesenjangan besar.
“Berarti kan masih jauh sekali. Artinya, koperasi produknya harus terserap karena banyak kurangnya," jelas Menkop Budi. Dilansir dari disway.id (14/11/24)
BACA JUGA:Menkop UKM Teten Cek Perda Klungkung yang Disebut Larang Warung Madura Buka 24 Jam, Hasilnya..
BACA JUGA:Tragis! Siswi Banyuwangi Ditemukan Tewas Mengenaskan di Kebun, Diduga Dianiaya dan Diperkosa
Namun, Budi tidak memberikan jawaban pasti tentang kemungkinan impor susu untuk mengatasi kekurangan ini.
Dia menegaskan, pemerintah akan mencari solusi lain untuk mengurangi ketergantungan pada impor.
“Kita harus capai swasembada susu nasional, mengurangi impor sebanyak mungkin,” ujarnya.
Ekonom dan pakar kebijakan publik dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, menyampaikan keprihatinannya.
BACA JUGA:Gemoy Beraksi! Lawatan Beijing, Prabowo Tinjau Program Makan Gratis, Menu Apa?
Jika pemerintah menggunakan impor untuk memenuhi kebutuhan MBG, diperkirakan sekitar 1,44 miliar liter susu akan datang dari luar negeri, sementara produksi lokal hanya berkontribusi sekitar 20 persen atau 360 juta liter.
Dengan asumsi harga susu impor sekitar Rp10.000 per liter, nilai impor bisa mencapai Rp14,4 triliun per tahun yang berarti potensi uang keluar negeri, khususnya ke negara pemasok seperti Australia dan Selandia Baru, cukup besar.