bacakoran.co - badan pengawas pemilu () ri bersama comissão nacional de eleições (cne) timor leste telah resmi menandatangani perjanjian kerja sama (pks) terkait pendidikan pengawasan partisipatif.
kerja sama ini bertujuan memperkuat kapasitas sumber daya manusia di bidang , baik di indonesia maupun di timor leste.
sekretaris jenderal bawaslu, ichsan fuady, menyambut baik kolaborasi ini.
dia menyebutkan bahwa inisiatif tersebut dapat memperkuat hubungan antara kedua lembaga.
khususnya dalam mengembangkan pendidikan partisipatif yang bertujuan menjamin kualitas dan integritas pemilu di kedua negara.
"dengan perjanjian ini, saya berharap kedua negara bisa mencapai keberhasilan pemilu yang transparan dan berintegritas," ungkap ichsan dalam acara di bali pada kamis (14/11/2024).
cne sendiri adalah badan pemilu di timor leste yang berfokus pada penegakan hukum pemilu di negara tersebut.
dengan adanya pks ini, kedua belah pihak berharap bisa berbagi pengalaman serta mengembangkan modul dan teknik pendidikan pengawasan pemilu yang dapat digunakan oleh para pengawas di lapangan.
sekretaris jenderal cne timor leste, odete maria belo, juga mengungkapkan apresiasinya atas dukungan dari bawaslu ri dalam melibatkan timor leste dalam pelatihan ini.
menurut odete, kolaborasi ini sangat berharga bagi peserta yang telah mengikuti pelatihan hingga tuntas.
"kami sangat senang karena peserta bisa menyelesaikan pelatihan ini dengan baik, walaupun ada sedikit kendala bahasa. mereka menunjukkan kemauan yang kuat untuk belajar," ujar odete. dilansir dari (15/11/24)
odete juga berpesan kepada peserta pelatihan agar bisa menyebarkan ilmu yang didapat dan mengaplikasikannya secara profesional di lapangan.
dia berharap pengawas pemilu dapat bekerja dengan prinsip transparansi, independensi, dan integritas, sesuai dengan moto cne timor leste.
kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kualitas pengawasan pemilu di kedua negara.
serta meningkatkan standar dan etika pengawasan pemilu secara profesional dan partisipatif.