bacakoran.co

Kalapas Tanjung Raja Dinonaktifkan Terkait Kasus Napi Pesta di Lapas yang Videonya Viral!

Kalapas Tanjung Raja Dinonaktifkan Buntut Kasus Napi Pesta di Lapas yang Videonya Viral--Kompas.com

Mulyadi selaku Kadivpas Sumsel membantah pesta narkoba di lapas Tanjung Raja hingga sebut Robby sebarkan berita bohong.

Mulyadi menanggapi perihal Robby yang merupakan mantan pegawai lapas Tanjung Raja bongkar pesta narkoba.

BACA JUGA:Heboh Pesta Narkoba di Lapas Tanjung Raja Sumatera Selatan, Warga Binaan Nekat Rekam dan Unggah Video

BACA JUGA:Terungkap! Inilah Fakta Mengejutkan di Balik Kaburnya 7 Tahanan Narkoba dari Rutan Salemba

Kadivpas Kanwil Kemenkumham Sumsel justru mengatakan Robby pernah mengkonsumsi narkoba.

"Make narkoba (Robby) kemudian sudah pernah dua kali direhabilitasi yang pertama di Lampung dan kedua di Bogor," ujar Mulyadi.

Dengan tegas Mulyani menyebut Robby mantan pegawai lapas Tanjung Raja pernah dihukum lantaran melanggar aturan.

"Kemudian yang bersangkutan juga jarang masuk, sudah diperiksa inspektorat jenderal dan kena hukuman disiplin berat," sambungnya.

BACA JUGA:Gembong Narkoba Murtala Kabur dari Rutan Salemba, Kejaran Polisi Semakin Panas

BACA JUGA:Gerebek Kampung Narkoba Polisi Diteriaki Rampok, Amankan Narkoba dan Air Soft Gun

Keberanian Robby mengungkap dugaan pesta narkoba membuatnya harus dimutasi dari jabatannya.

Seakan-akan menyangkal video viral yang diunggah Robby, Mulyadi meluruskan bahwa para napi tidak pesta narkoba di dalam lapas.

Pembelaan Kadivpas Kanwil Kemenkumham Sumsel mengungkapkan Robby hanya memanfaatkan situasi untuk diberikan uang dari para napi.

"Tidak ada pesta narkoba di dalam Lapas. Video itu direkam RA dengan motif agar diberikan uang oleh napi," ujar Mulyadi.

BACA JUGA:Jual Narkoba Kepada Polisi yang Menyamar Pasangan Suami Istri Masuk Bui, Bandarnya Nyusul

Kalapas Tanjung Raja Dinonaktifkan Terkait Kasus Napi Pesta di Lapas yang Videonya Viral!

Yanti D.P

Yanti D.P


bacakoran.co - agus andrianto selaku menteri imigrasi dan pemasyarakatan sudah memberikan arahan kepada direktur jenderal permasyarakatan untuk menonaktifkan kepala lembaga pemasyarakatan tanjung raja baharudin dan kplp tanjung raja ade irianto.

penonaktifan kedua pejabat lapas kelas iia tanjung raja sumatera selatan ini diperlukan untuk pemeriksaan terkait video viral sejumlah warga tahanan atau binaan tengah berpesta sambil memainkan musik remix.

"sudah (instruksi penonaktifan)," kata agus, dikutip bacakoran.co dari , rabu (20/11/2024).

"saya arahkan dirjen pas (direktur jenderal pemasyarakatan) untuk segera eksekusi," kata agus.

agus pun mengatakan untuk para narapidana yang melakukan pesta sabu tidak akan dapatkan remisi atau potongan masa tahanan, agus memerintahkan dirjen pas untuk menginvestigasi dalang dan penyelenggara pesta sabu tersebut.

"ini penegasan juga, bahwa penghuni yang melakukan pesta sabu tidak mendapat remisi. dan akan dicek juga yang menyelenggarakan pesta baik otak maupun donaturnya," jelas agus.

agus meminta para napi yang melakukan pesta sabu dan jika hukumannya masih lama untuk segera dipindahkan ke lapas super maksimum security nusakambangan cilacap jawa tengah.

"cek hukumannya apa, kalau masih lama, pindahkan ke nusakambangan," lanjut agus.

viral eks pegawai lapas tanjung raja bernama  membongkar adanya pesta narkoba para napi.

 akhirnya dimutasi karena vidio rekeman pesta narkoba para napi yang viral di sosmed.

mulyadi selaku kadivpas sumsel membantah  di lapas tanjung raja hingga sebut robby sebarkan berita bohong.

mulyadi menanggapi perihal robby yang merupakan mantan pegawai lapas tanjung raja bongkar pesta narkoba.

kadivpas kanwil kemenkumham sumsel justru mengatakan robby pernah mengkonsumsi .

"make narkoba () kemudian sudah pernah dua kali direhabilitasi yang pertama di lampung dan kedua di bogor," ujar mulyadi.

dengan tegas mulyani menyebut robby mantan pegawai lapas tanjung raja pernah dihukum lantaran melanggar aturan.

"kemudian yang bersangkutan juga jarang masuk, sudah diperiksa inspektorat jenderal dan kena hukuman disiplin berat," sambungnya.

keberanian robby mengungkap dugaan pesta narkoba membuatnya harus dimutasi dari jabatannya.

seakan-akan menyangkal video viral yang diunggah robby, mulyadi meluruskan bahwa para napi tidak pesta narkoba di dalam lapas.

pembelaan kadivpas kanwil kemenkumham sumsel mengungkapkan robby hanya memanfaatkan situasi untuk diberikan uang dari para napi.

"tidak ada pesta narkoba di dalam lapas. video itu direkam ra dengan motif agar diberikan uang oleh napi," ujar mulyadi.

robby memang mengakui pernah mengalami gangguan kecemasan atau serangan panik sehingga diberikan obat oleh dr. abdullah shahab.

mantan pegawai lapas tanjung raja menyesalkan atas tuduhan terhadap dirinya serta meminta mulyadi menunjukkan bukti ucapannya.

"tolong jelaskan bapak, buktinya mana, positif apa, kenapa tidak langsung tunjukan kepada media bahwa saya positif sa**u," ucap robby.

hingga saat ini, kasus robby masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut yang diawasi langsung oleh partai gerindra.

sebelumnya media sosial digemparkan dengan video viral yang memperlihatkan warga binaan  tanjung raja tengah berpesta sambil mendengarkan musik dugem.

dalam video tersebut, narapidana tampak bebas melakukan aktivitas yang mencurigakan, yang memunculkan dugaan pesta  di dalam lapas.

setelah video tersebut menuai kecaman dari masyarakat, pihak lapas tanjung raja akhirnya buka suara melalui konferensi pers.

kepala lapas bersama kepala pengamanan lapas (kplp) memberikan klarifikasi terkait insiden yang terjadi pada sabtu malam, 5 oktober 2024.

kepala  tanjung raja mengakui bahwa video tersebut memang diambil di dalam lapas oleh seorang narapidana berinisial a.

namun, pihaknya membantah keras adanya pesta narkoba atau minuman keras seperti yang diberitakan.  

“video itu diambil oleh salah satu warga binaan pada malam sabtu. kami sudah melakukan razia setelah mendapatkan informasi tersebut. hasilnya, ditemukan barang bukti berupa satu unit handphone, charger, dan kabel yang digunakan oleh warga binaan untuk merekam video,” jelas ade irianto kplp lapas tanjung raja. 

menindaklanjuti kejadian ini, pihak lapas langsung berkoordinasi dengan polres ogan ilir dan polsek tanjung raja untuk menggelar razia gabungan.

langkah tersebut bertujuan untuk memastikan keamanan dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

“kami memindahkan warga binaan yang merekam video tersebut ke lapas narkotika serong banyuasin. hak remisi yang bersangkutan juga dicabut sebagai bentuk sanksi tegas,” tegas ade irianto.  

untuk mengantisipasi kejadian serupa, lapas tanjung raja akan meningkatkan pengawasan dengan razia rutin, koordinasi dengan  penegak hukum, peningkatan pengawasan internal. 

“kami akan memastikan kejadian ini tidak terulang. keamanan dan ketertiban di dalam lapas menjadi prioritas utama kami,” tambah ade irianto.

insiden ini menuai berbagai reaksi dari masyarakat.

banyak yang mempertanyakan pengawasan di dalam lapas.

sementara yang lain mendesak adanya transparansi dan  menyeluruh.  

semoga langkah tegas yang diambil oleh pihak lapas tanjung raja menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.

dan kejadian seperti ini tidak lagi mencoreng citra lembaga pemasyarakatan di indonesia.

Tag
Share