bacakoran.co - kasus diabetes pada anak dan remaja di indonesia menunjukkan tren yang mengkhawatirkan.
data changing in children (cdic) indonesia mengungkap bahwa lebih dari 1.500 anak di indonesia hidup dengan diabetes tipe-1 pada tahun 2024.
jika tidak dikelola dengan baik, diabetes dapat menurunkan kualitas hidup anak hingga menyebabkan risiko fatal.
sebagai langkah nyata untuk menghadapi masalah ini, ri berkolaborasi dengan rsup dr. cipto mangunkusumo (rscm), cdic indonesia, dan kelompok kerja rcce+ meluncurkan diari diabetes digital yang kini terintegrasi ke aplikasi satusehat.
aplikasi ini dirancang untuk memantau kondisi kesehatan anak-anak dengan diabetes secara lebih efektif, mempercepat deteksi dini, dan memastikan perawatan yang sesuai.
“harapan saya ke depan jangan sampai ada anak diabetes yang datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi kritis," ungkap menteri kesehatan budi gunadi sadikin dalam peluncuran aplikasi ini di rscm, jakarta pusat, dilansir dari , senin (25/11/2024).
ia juga menegaskan pentingnya deteksi dini yang massif hingga tingkat puskesmas.
“kita harus memastikan tatalaksana diabetes yang terstandarisasi, sehingga setiap pihak, mulai dari rumah sakit hingga puskesmas, memiliki peran yang jelas,” tambahnya.
direktur utama rscm, dr. supriyanto, sp.b, m.kes, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif ini.
sebagai rumah sakit rujukan nasional, rscm berkomitmen untuk mempermudah layanan kesehatan, khususnya bagi anak-anak dengan diabetes.
“inovasi ini memperkuat komitmen kami dalam memberikan layanan kesehatan terbaik,” ujarnya.
menurut prof. dr. dr. aman b. pulungan, sp.a(k), project lead cdic indonesia, diabetes pada anak bukanlah akhir dari segalanya.
dengan perawatan yang tepat, dukungan keluarga, dan teknologi seperti diari diabetes, anak-anak dengan diabetes tetap bisa menjalani hidup sehat dan berprestasi.
“diabetes pada anak bukanlah akhir dari segalanya. dengan perawatan yang baik, dukungan keluarga, serta akses terhadap alat seperti catatan seperti diari diabetes digital, anak-anak dapat menjalani hidup sehat dan berprestasi seperti anak-anak lainnya,” tegas prof. aman.
inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen kemenkes untuk memperbaiki sistem kesehatan nasional, khususnya dalam menangani diabetes pada anak.
dengan teknologi digital dan kerjasama antarinstansi, pemerintah berharap dapat menekan angka kasus kritis, meningkatkan kualitas hidup anak, dan membangun generasi yang lebih sehat.
semoga langkah ini menjadi awal perubahan besar bagi kesehatan anak-anak indonesia.
jangan lupa, deteksi dini dan dukungan keluarga adalah kunci utama dalam penanganan diabetes pada anak.