Hilang Beberapa Hari, Mahesa di Temukan Mengambang di Rawa-rawa
TEWAS : Tubuh Mahesa (11) sebelum di evakuasi petugas. (foto : rio andika/sumeks.bacakoran.co)--
BACAKORAN.CO -- Kedua orang tua Mahesa (11) warga Dusun I RT 01 Desa Lubuk Sakti Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selata benar-benar terpukul.
Minggu pagi 2 November 2024 sekira pukul 09.30 WIB, bocah itu di temukan mengambang di rawarawa dalam kondisi sudah tewas dan tubuh menggelembung.
Mahesa sendiri di kabarkan hilang pada Jumat 29 November 2024 saat bermain di rawa-rawa yang sedang dalam. Bocah itu di kabarkan tidak pandai berenang dan menderita penyakit.
Dikutip dari sumateraekspres.bacakoran.co, Kepala Desa Sentul, Fikri menjelaskan bahwa Mahesa merupakan putra dari warganya yang bernama Subhan warga dusun I RT 01 Desa Lubuk Sakti.
BACA JUGA:Tragis! Hendak Berenang, 3 Pelajar Polewali Mandar Tenggelam di Lokasi Wisata, 1 Orang Meninggal Dunia
"Iya benar, ada penemuan salah satu warga kami yang sebelumnya di laporkan hilang. Korban masih anak-anak di temukan dalam kondisi sudah meninggal di rawa-rawa," ujar Fikri.
Sementara itu, Kapolsek Tanjung Batu, Iptu Yusri Meriansyah SH menjelaskan bahwa setelah di kabarkan hilang, beberapa saksi dari keluarga korban berpencar melakukan pencarian .
"Korban di temukan di rawa lebak kebun tebu di Rayon I/II PTPN VII Cinta Manis Desa Sentul dalam kondisi sudah meninggal dan mengambang," jelasnya.
Menurut Kapolsek penemuan ini kemudian di informasikan ke warga lainnya dan aparat pemerintah setempat dan kepolisian. "Beberapa personil kita langsung ke TKP melakukan identifikasi dan membantu proses evakuasi korban,"ujarnya.
BACA JUGA:Buru Bukti Kasus Korupsi Karet Kementan, KPK Cekal 8 Orang ke Luar Negeri!
BACA JUGA:Dihadapan Wakil Rakyat, Dosen Unsri Ini Ungkapkan Keprihatinan Soal Cagar Budaya
Identifikasi dilakukan oleh Tim Identifikasi Polres Ogan Ilir. "Berdasarkan hasil visum luar, tidak ditemukan bekas tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,"katanya.
Jenazah bocah itu kemudian dibawa ke rumah duka di Desa Lubuk Sakti, Kecamatan Indralaya Selatan.
"Pihak keluarga korban menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah. Mereka menerima kematian korban sebagai musibah dan telah membuat surat pernyataan tidak akan mengusut secara hukum,"katanya.
"Kami mengimbau masyarakat di saat musim hujan ini untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap anak-anak, agar kejadian serupa tidak terulang kembali," katanya.