bacakoran.co

Terbongkar! Gus Miftah Ternyata Sudah Pernah Hina Penjual Es Teh dengan Sebutan Monyet, Ini Reaksi Netizen

Ternyata bukan pertama kali Gus Miftah hina penjual es teh--Ist

Gus Miftah awalnya berkomentar soal penjual es teh yang sedang berjualan di acara pengajian tersebut.

"Es tehmu sih akeh (masih banyak), enggak? Ya sana jual g****k," tutur Gus Miftah.

Gus Miftah diduga menggoda sang penjual es teh dengan guyonan soal konsep rezeki menurut Islam.

BACA JUGA:Netizen Heboh Lihat Besaran Gaji Raffi Ahmad dan Gus Miftah Usai Dilantik oleh Presiden, Segini Jumlahnya!

BACA JUGA:Wow! Jabat Utusan Khusus Presiden, Raffi Ahmad dan Gus Miftah Terima Fasilitas Keuangan Setara Menteri

"Jual dulu. Nanti kalau belum laku, ya sudah takdir," sambung Gus Miftah.

Cuplikan unggahan video detik-detik Gus Miftah diduga mengolok-olok pedagang es ini viral di media sosial dan menuai beragam kritik.

Banyak netizen tang menganggap Candaan Gus Mifta dianggap kelewat batas, terlebih menggunakan kata kasar dalam bahan guyonannya.

Padahal dalam ajaran Islam, mempermalukan sesama muslim di hadapan publik secara tegas tidak diperbolehkan.

BACA JUGA:Sempat Dipanggil Prabowo, Raffi Ahmad, Gus Miftah hingga Budiman Tak Masuk Kabinet, Ada Apa?

BACA JUGA:Raffi Ahmad dan Gus Miftah Masuk Kabinet Prabowo, ini Tugas Penting yang Akan Mereka Emban

Hal ini, dikatakan Ustaz Prof Dr Abdul Somad, diibaratkan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri.  

Terkait pernyataan itu, sang ustaz mengutip pendapat Imam Syafi’i dalam bukunya yang berjudul Mauizhat.

Ia menyebut jika posisinya hanya berdua, bisa disebut menasehati. Sedangkan, apabila menegur di keramaian, namanya mempermalukan orang tersebut.

Islam juga mengajarkan jika seseorang datang dan meminta nasihat maka berikan dengan lemah lembut.

Terbongkar! Gus Miftah Ternyata Sudah Pernah Hina Penjual Es Teh dengan Sebutan Monyet, Ini Reaksi Netizen

Ainun

Ainun


bacakoran.co - jagat maya kembali heboh dengan sebuah video lama yang menyeret nama .

setelah sebelumnya viral karena ucapan kontroversialnya yang menghina penjual es teh dengan sebutan goblok.

kini muncul video lain yang memperlihatkan dirinya menyamakan  dengan monyet.

video tersebut diduga terjadi sebelum insiden ucapan goblok yang ramai dibicarakan.

dalam video yang tengah beredar, gus miftah terlihat sedang  memperhatikan seorang penjual es teh sambil berkata, "anda tahu siapa yang digendong si buta dari goa hantu? sekarang jualan es teh (sambil menunjuk penjual es teh tersebut)."

 
 
 
 
 
lihat postingan ini di instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

pernyataan tersebut mengacu pada karakter monyet yang digendong oleh tokoh si buta dari goa hantu dalam cerita legendaris indonesia.

netizen langsung menyimpulkan bahwa gus miftah menyamakan penjual es teh dengan seekor monyet.  

video ini memicu kemarahan publik karena dianggap merendahkan martabat manusia, terlebih terhadap seseorang yang berjuang mencari nafkah secara halal.

banyak yang mempertanyakan, apakah pantas seorang penceramah agama melontarkan candaan seperti itu?

banyak netizen menyayangkan sikap gus miftah yang dianggap tidak mencerminkan teladan seorang .

"bagaimana bisa seorang penceramah merendahkan pencari nafkah hanya untuk guyonan? apakah ini metode dakwah yang benar?" tulis seorang pengguna media sosial.  

kekecewaan publik semakin memuncak ketika mengetahui bahwa hingga kini belum ada permintaan maaf dari gus miftah kepada penjual es teh yang disebut monyet.

berbeda dengan kasus goblok yang cepat diselesaikan, kasus ini tampaknya luput dari perhatian gus miftah.

kejadian tersebut memicu kecaman dari berbagai kalangan, termasuk para netizen yang merasa tak terima dengan guyonan yang dianggap melukai perasaan orang lain.

dalam video tersebut, gus miftah tampak berbicara kepada  dengan kata-kata yang dianggap kasar, dan seolah-olah mempermalukan sang pedagang di depan umum.

gus miftah pun tidak sendirian, habib zaidan yahya dan gus yusuf yang juga hadir dalam video tersebut malah tertawa terbahak-bahak, semakin memperparah suasana.

tentu saja, aksi tersebut membuat banyak orang bertanya-tanya, apakah ini yang seharusnya dicontohkan oleh seorang ustaz atau kiyai yang seharusnya memberikan teladan dalam akhlak yang baik?

dalam video yang viral ini, terlihat bahwa penjual es teh itu hanya bisa menahan kesedihan di balik senyumnya, seolah memendam perasaan dihina.

namun, berbeda dengan banyaknya kecaman yang datang, habib zaidan yahya justru membuat  klarifikasi yang membela gus miftah.

dalam video yang diunggah di akun instagram pribadinya, habib zaidan dengan wajah penuh senyum mengatakan bahwa guyonan tersebut adalah bagian dari metode dakwah gus miftah.

"jadi sebenarnya memang karakter dakwahnya gus miftah seperti itu, jadi kalau saya ingin menyalahkan juga bukan kapasitas saya, karena emang karakter dakwah gus miftah itu dari dulu emang seperti itu, karena beliau itu banyak merangkul anak-anak kalangan yang kurang baik, jadi metode dakwah beliau emang seperti itu," jelas habib zaidan.

dia menambahkan, "kalau beliau memberikan kalimat-kalimat seperti itu, itu kalimat sepontan, jadi bukan kalimat yang dengan sengaja. kalau beliau begitu toh makanan minumannya diborong semua oleh gus miftah. jadi gus miftah itu sudah biasa seperti itu, jadi kalau nonton itu yang full, ok bos jangan marah!".

pernyataan  malah memicu pertanyaan lebih lanjut di kalangan netizen.

apakah dakwah harus melibatkan penghinaan terhadap orang lain?

apakah seorang ulama atau penceramah agama harus menjatuhkan martabat orang lain dalam rangka bercanda?

banyak orang merasa bahwa sikap seperti ini bertentangan dengan ajaran islam yang mengajarkan kelembutan dan kesopanan dalam berinteraksi.

bahkan, beberapa kritikus menilai bahwa tindakan gus miftah ini sangat tidak mencerminkan sifat rasulullah saw yang penuh kasih sayang dan menghormati martabat setiap orang, termasuk mereka yang sedang berusaha mencari nafkah dengan cara yang halal.

aktivis dari  (nu), islah bahrawi, mengungkapkan  terhadap pernyataan kontroversial yang disampaikan oleh gus miftah dalam salah satu ceramahnya. 

dari informasi akun x (twitter) @islah_bahrawi pada selasa, 3 desember 2024, cak islah demikian panggilan akrabnya, merasa sangat kecewa dengan pernyataan gus miftah yang diduga menghina seorang penjual es teh.

dalam unggahannya di akun x pribadinya, cak islah berharap agar penjual minuman yang mendapatkan perlakuan tidak pantas dari penceramah agama tersebut diberikan kedudukan yang lebih tinggi oleh allah. 

"semoga penjual minuman yg dig*bl*k2in penceramah agama itu ditinggikan derajatnya oleh allah," ungkapnya.

cak islah melanjutkan bahwa menurut pandangannya,  tersebut adalah seseorang yang sedang berjuang di jalan allah karena sedang berusaha untuk menafkahi keluarganya. 

"beban di atas kepalanya mungkin tak bernila dibanding harga sendal si penceramah. tapi ingat, dia sedang berjihad menafkahi keluarganya! sungguh allah adalah seadil-adilnya penilai," tambah cak islah.

sebagai informasi tambahan nama gus miftah kembali menjadi perbincangan publik setelah pernyataannya yang dianggap menghina penjual es teh menjadi viral baru-baru ini.

 kembali menjadi perbincangan karena diduga memaki-maki seorang penjual es teh di sebuah pengajian di .

gus miftah awalnya berkomentar soal penjual  yang sedang berjualan di acara pengajian tersebut.

"es tehmu sih akeh (masih banyak), enggak? ya sana jual g****k," tutur gus miftah.

gus miftah diduga menggoda sang penjual es teh dengan guyonan soal konsep rezeki menurut .

"jual dulu. nanti kalau belum laku, ya sudah takdir," sambung gus miftah.

cuplikan unggahan video detik-detik gus miftah diduga mengolok-olok pedagang es ini viral di media sosial dan menuai beragam kritik.

banyak netizen tang menganggap candaan gus mifta dianggap kelewat batas, terlebih menggunakan kata kasar dalam bahan guyonannya.

padahal dalam ajaran islam, mempermalukan sesama muslim di hadapan publik secara tegas tidak diperbolehkan.

hal ini, dikatakan ustaz prof dr , diibaratkan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri.  

terkait pernyataan itu, sang ustaz mengutip pendapat imam syafi’i dalam bukunya yang berjudul mauizhat.

ia menyebut jika posisinya hanya berdua, bisa disebut menasehati. sedangkan, apabila menegur di keramaian, namanya mempermalukan orang tersebut.

islam juga mengajarkan jika seseorang datang dan meminta nasihat maka berikan dengan lemah lembut.

sang penasehat harus memiliki adab yang baik dalam menyampaikan pesannya, bukan malah disisipi kata kasar.

meski orang yang meminta nasehat itu kondisinya salah jalan, hindari untuk memaki atau menghinanya.

pastikan juga tidak menyampaikan kalimat yang memojokkannya, sebagaimana rasulullah saw bersabda;

"setiap sikap kelembutan yang ada pada sesuatu, pasti akan menghiasinya. dan tidaklah ia dicabut dari sesuatu, kecuali akan memperburuknya." (hr. muslim).

adapun sebaik-baiknya nasehat yakni dilakukan secara empat mata tanpa diketahui siapa pun. walaupun tuj

uannya baik, menasehati seseorang di tengah keramaian dapat membuat orang tersebut merasa malu.

Tag
Share