bacakoran.co

Tragis! Balita di Depok Disiram Air Panas oleh Pengasuh, Daycare Ternyata Ilegal

Pengasuh daycare siram balita dengan air panas di Depok--Ist

BACAKORAN.CO - Depok kembali diguncang kabar tragis. Seorang balita berusia 1 tahun 3 bulan menjadi korban kekerasan fisik di sebuah daycare ilegal di kawasan Pengasinan, Sawangan.

Sang pelaku, seorang pengasuh bernama Septiani, tega menyiram air panas ke tubuh sang balita hanya karena kesal akibat tangisan yang tak kunjung berhenti.

Kasus ini langsung memicu perhatian publik dan aparat kepolisian.

Dilansir tim bacakoran.co dari kanal youtobe Tvonenewscom, diketahui insiden ini terjadi pada 2 Desember 2024.

BACA JUGA:Ayah Kandung Cekik dan Pukul Anaknya yang Masih Balita Dengan Batu, Sempat Dirawat Akhirnya Tewas

BACA JUGA:Penemuan Mayat Seorang Ibu dan Balita di Dalam Rumah Kontrakan Depok, Polisi Sebut Korban Pembunuhan Kenapa?

Orang tua korban menitipkan anak mereka ke daycare Kid Space sekitar pukul 07.30 WIB. Saat itu, sang balita sedang tidur.

Namun, ketika bangun dan hendak buang air besar, pengasuh membawa anak tersebut untuk dibersihkan.

Di tengah proses itu, Septiani yang sedang merebus air di dapur mengaku kesal karena sang balita terus menangis.

Dengan emosi tak terkendali, ia mengambil air panas yang baru mendidih dan menyiramkannya ke tubuh korban sebanyak dua kali menggunakan gayung.

BACA JUGA:Viral! Video Kekerasan Terhadap Balita yang Diduga Dilakukan oleh Pengasuh Daycare di Medan, Ini Kronologinya

BACA JUGA:Bejat! Pemilik Panti Asuhan Cabuli 32 Anak Selama 20 Tahun, Korban Termasuk Balita, 3 Pelaku Diduga Pedofil

Akibat tindakan tersebut, balita malang ini mengalami luka bakar serius di bagian bahu, telinga, dan punggung.

Bukannya mengakui kesalahannya, Septiani justru berpura-pura tidak tahu dan menanyakan kepada orang tua korban mengenai luka yang diderita anak mereka.

Tragis! Balita di Depok Disiram Air Panas oleh Pengasuh, Daycare Ternyata Ilegal

Ainun

Ainun


bacakoran.co - depok kembali diguncang kabar tragis. seorang berusia 1 tahun 3 bulan menjadi korban kekerasan fisik di sebuah daycare ilegal di kawasan pengasinan, sawangan.

sang pelaku, seorang bernama septiani, tega menyiram air panas ke tubuh sang balita hanya karena kesal akibat tangisan yang tak kunjung berhenti.

kasus ini langsung memicu perhatian publik dan aparat kepolisian.

dilansir tim bacakoran.co dari kanal youtobe tvonenewscom, diketahui insiden ini terjadi pada 2 desember 2024.

orang tua korban menitipkan anak mereka ke kid space sekitar pukul 07.30 wib. saat itu, sang balita sedang tidur.

namun, ketika bangun dan hendak buang air besar, pengasuh membawa anak tersebut untuk dibersihkan.

di tengah proses itu, septiani yang sedang merebus air di dapur mengaku kesal karena sang balita terus menangis.

dengan emosi tak terkendali, ia mengambil air panas yang baru mendidih dan menyiramkannya ke tubuh korban sebanyak dua kali menggunakan gayung.

akibat tindakan tersebut, balita malang ini mengalami luka bakar serius di bagian bahu, telinga, dan punggung.

bukannya mengakui kesalahannya, septiani justru berpura-pura tidak tahu dan menanyakan kepada orang tua korban mengenai luka yang diderita anak mereka.

investigasi lebih lanjut mengungkap fakta mengejutkan, tempat kejadian ini berlangsung ternyata tidak memiliki izin resmi.

bahkan, pengasuh yang dipekerjakan, termasuk septiani, tidak memiliki sertifikasi atau pelatihan khusus dalam menangani anak-anak.

daycare ini telah beroperasi selama satu tahun tanpa pengawasan yang memadai dari pihak berwenang.    

kepolisian depok bertindak cepat dengan menangkap pelaku yang baru bekerja selama lima bulan di daycare tersebut.

septiani kini dijerat dengan pasal 80 ayat 1 dan 2 undang-undang perlindungan anak. jika terbukti bersalah, ia terancam hukuman maksimal lima tahun penjara.  

polisi juga akan bekerja sama dengan dinas terkait untuk menindak tegas daycare ilegal, termasuk kid space, tempat kejadian berlangsung.

langkah ini diambil untuk memastikan keamanan dan perlindungan anak di daycare serta mencegah kejadian serupa di masa depan.

kasus ini menjadi peringatan keras bagi para orang tua untuk lebih selektif dalam memilih tempat penitipan anak.

pastikan daycare yang dipilih memiliki izin resmi, pengasuh bersertifikasi, dan fasilitas yang memadai.

di sisi lain, pemerintah diharapkan meningkatkan pengawasan terhadap daycare ilegal yang beroperasi tanpa standar keamanan yang layak.

tragedi ini bukan hanya melukai fisik seorang , tetapi juga melukai hati banyak pihak.

kekerasan terhadap anak adalah tindakan yang tak dapat ditoleransi.

mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi generasi penerus kita.  

Tag
Share