BI Blak-blakan Biang Kerok Cadangan Devisa RI Turun Jadi US$150,2 Miliar, Masih Aman?
Bank Indonesia ungkap pembayaran utang luar negeri pemerintah yang jatuh tempo menjadi penyebab cadangan devisa RI turun menjadi US$150,2 miliar pada November 2024.--istimewa
Bank Indonesia tetap optimistis terhadap ketahanan sektor eksternal Indonesia.
Menurut Ramdan, beberapa faktor pendukung stabilitas, diantaranya: Prospek ekspor yang positif, surplus pada neraca transaksi modal dan finansial, persepsi positif investor internasional terhadap prospek ekonomi Indonesia, dan imbal hasil investasi yang menarik.
BACA JUGA:Cadangan Devisa Indonesia Naik US$8,3 Miliar, Didorong 2 Faktor Ini..
BACA JUGA:Tertinggi Sepanjang Sejarah! Utang Luar Negeri Rp6.635 Triliun Menanti, Prabowo Mampu Atasi?
"Kombinasi faktor-faktor tersebut memastikan cadangan devisa memadai untuk mendukung ketahanan ekonomi dan stabilitas eksternal," tambahnya.
Sinergi untuk Stabilitas Ekonomi
Bank Indonesia, lanjutnya, akan terus bekerja sama dengan pemerintah untuk memperkuat ketahanan eksternal.
Hal ini bertujuan menjaga stabilitas ekonomi dalam mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.
BACA JUGA:Waw! Utang Luar Negeri Indonesia Kian Membengkak, Tembus Rp6.350 Triliun, Apa Penjelasan BI?
BACA JUGA:Waduh! Utang Luar Negeri Indonesia Kian Menggunung, Tembus Rp6.213 T, Begini Penjelasan BI
“BI akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah untuk menjaga ketahanan sektor eksternal guna mendukung stabilitas ekonomi nasional dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” tutupnya.
Cadangan Devisa: Indikator Ekonomi Penting
Cadangan devisa adalah salah satu indikator utama yang mencerminkan kemampuan suatu negara dalam memenuhi kebutuhan impor dan membayar utang luar negeri.
Dengan posisi saat ini yang masih cukup tinggi, Indonesia dinilai mampu menjaga stabilitas ekonominya di tengah tantangan global yang terus berubah.