Invasi Israel! Suara Ledakan Keras Kembali Terdengar di Wilayah Damaskus

ledakan keras di damaskus--bbc.co.uk
BACAKORAN.CO - Israel kembali melakukan serangan ke wilayah Damaskus, sebuah ledakan besar terdengar dan diikuti beberapa ledakan kecil lainnya.
Al Jazeera melaporkan bahwa insiden ini mengguncang sebuah hotel yang menjadi tempat menginap para jurnalis di ibu kota Suriah tersebut.
Koresponden Al Jazeera yang berada di lokasi, mengatakan bahwa "ledakan keras" tersebut terasa cukup kuat hingga mengguncang hotel tempat ia berada.
Meskipun sumber dan lokasi pasti ledakan belum dapat dikonfirmasi, dugaan awal mengarah pada kemungkinan serangan udara Israel.
BACA JUGA:Presiden Suriah Bashar Al Asssad Dilaporkan Membuat Kesepakatan Rahasia Dengan Israel, Ini Alasannya
Serdar mencatat bahwa selama beberapa hari terakhir, Israel telah melakukan serangkaian pengeboman udara yang menargetkan "area strategis" di Suriah, terutama di dalam dan sekitar Damaskus.
Israel secara rutin melakukan serangan udara di wilayah Suriah, dengan alasan untuk menargetkan posisi militer Iran dan sekutunya, termasuk kelompok Hizbullah, yang dianggap mengancam keamanan Israel.
Meskipun Israel jarang mengeklaim tanggung jawab secara langsung atas serangan-serangan ini, pengamat internasional sering mengaitkannya dengan aktivitas militer mereka di wilayah tersebut.
Serangan udara sebelumnya telah menargetkan lokasi-lokasi strategis, seperti bandara internasional Damaskus, depot senjata, dan fasilitas militer yang diduga terkait dengan pasukan Iran.
BACA JUGA:Ledakan Hebat Guncang Damaskus, Diduga Serangan Israel, KBRI Imbau WNI Tetap di Tempat Aman!
Namun, dampak serangan terbaru ini, baik dari segi kerusakan maupun korban jiwa, belum dilaporkan secara rinci.
Sebelumnya, Setelah lengsernya Presiden Suriah, Bashar Al Assad, dilaporkan telah membuat kesepakatan rahasia dengan Israel selama ia menjabat.
Hal ini terjadi saat Suriah, di masa kepemimpinannya, justru seringkali menjadi target serangan Negeri Zionis itu.
Kesepakatan tersebut terungkap saat sebuah dokumen intelijen Suriah bocor ke beberapa jurnalis di Suriah dan media berbahasa Arab di negara-negara Timur Tengah.