bacakoran.co

Viral Dugaan Pemerasan di DWP, 34 Polisi Termasuk Pejabat Tinggi Dimutasi

Kronologi dugaan pemerasan penonton DWP oleh 34 polisi, terkait skandal DWP--Ist

4. Kompol Jamalinus Nababan - Pejabat Sementara Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat  

5. Kompol Dimas Aditya - Kapolsek Tanjung Priok

BACA JUGA:3 Pelaku Penganiayaan Driver Ojol dan Penumpang di Cimekar Bandung Diciduk Polisi, Ini Tampangnya

BACA JUGA:45 WN Malaysia Diperas Polisi Saat DWP, Polri Ungkap Barang Bukti Mencapai Rp2,5 Miliar

Nama-nama lainnya yang terlibat dalam mutasi ini sedang dalam proses pendalaman lebih lanjut oleh tim investigasi internal. 

Insiden ini bermula dari laporan seorang penonton asal Malaysia yang menghadiri DWP 2024 di Jakarta.

Penonton tersebut mengaku diperas oleh oknum polisi dengan dalih pelanggaran tertentu.

Dugaan pemerasan ini langsung menjadi perhatian publik setelah viral di media sosial, memicu investigasi dari pihak kepolisian.

BACA JUGA:Diseret Pakai Mobil dan Diselingkuhi 2 Pria, Begini Kronologi Istri KDRT Suami di Jaktim, Polisi Ungkap Bukti!

BACA JUGA:Gerebek Lokasi Pesta Narkoba, Polisi Hanya Berhasil Tangkap Pembawa Senjata Tajam

Polda Metro Jaya memastikan akan menindak tegas anggotanya yang terbukti melanggar hukum.

"Proses pemeriksaan internal sedang berlangsung. Jika terbukti bersalah, sanksi berat hingga pemecatan bisa diberikan," tambah Kombes Ade.

Kasus ini menuai kritik tajam dari masyarakat, terutama di media sosial.

Banyak warganet yang mengecam tindakan oknum polisi yang seharusnya menjaga keamanan dan kenyamanan acara, bukan justru menyalahgunakan wewenang.  

BACA JUGA:Miris! Setelah Kasus Lindas Suami, Pihak Kepolisian Sebut Melody Sempat Pergi ke Bali dengan Selingkuhan

Viral Dugaan Pemerasan di DWP, 34 Polisi Termasuk Pejabat Tinggi Dimutasi

Ainun

Ainun


bacakoran.co - sebanyak 34 anggota metro jaya dimutasi ke bagian pelayanan markas (yanma) setelah diduga melakukan pemerasan terhadap penonton asal malaysia di acara djakarta warehouse project (dwp).

dugaan pelanggaran ini mencuat melalui surat telegram yang ditandatangani oleh kepala biro sumber daya manusia polda metro jaya pada 25 desember 2024.

kabid humas polda metro jaya, kombes pol ade syam indradi, membenarkan adanya mutasi tersebut.

"mutasi ini dilakukan sebagai langkah awal untuk mendalami dugaan kasus pemerasan terhadap penonton dwp," ujar kombes ade kepada awak media.

dari total 34 anggota yang dimutasi, terdapat sejumlah menengah (pamen) dan pejabat penting.

termasuk tiga kepala subdirektorat (kasubdit) dari direktorat reserse narkoba polda metro jaya.  

daftar nama polisi yang dimutasi

beberapa nama pejabat yang dimutasi antara lain:  

1. akbp barwibawana - kasubdit 1 direktorat reserse narkoba  

2. akbp wahyu hidayat - kasubdit 2 direktorat reserse narkoba  

3. akbp malvino edward yustisia - kasubdit 3 direktorat reserse narkoba  

4. kompol jamalinus nababan - pejabat sementara kasat narkoba polres metro jakarta pusat  

5. kompol dimas aditya - kapolsek tanjung priok

nama-nama lainnya yang terlibat dalam mutasi ini sedang dalam proses pendalaman lebih lanjut oleh tim investigasi internal. 

insiden ini bermula dari laporan seorang penonton asal malaysia yang menghadiri dwp 2024 di jakarta.

penonton tersebut mengaku diperas oleh oknum dengan dalih pelanggaran tertentu.

dugaan pemerasan ini langsung menjadi perhatian publik setelah viral di media sosial, memicu investigasi dari pihak kepolisian.

polda metro jaya memastikan akan menindak tegas anggotanya yang terbukti melanggar hukum.

"proses pemeriksaan internal sedang berlangsung. jika terbukti bersalah, sanksi berat hingga pemecatan bisa diberikan," tambah kombes ade.

kasus ini menuai kritik tajam dari masyarakat, terutama di media sosial.

banyak warganet yang mengecam tindakan oknum polisi yang seharusnya menjaga keamanan dan kenyamanan acara, bukan justru menyalahgunakan wewenang.  

kasus dugaan pemerasan oleh 34 anggota polisi ini menjadi ujian besar bagi institusi dalam menjaga integritas dan kepercayaan publik.

investigasi mendalam diharapkan dapat mengungkap fakta sebenarnya dan memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.

untuk perkembangan lebih lanjut, masyarakat diminta tetap tenang dan menunggu hasil penyelidikan resmi dari pihak berwenang.  

Tag
Share