bacakoran.co

Alasan Menu Alternatif, Susu Diganti dengan Daun Kelor dan Telur untuk Program Makan Gratis, Gimana Gizinya?

Susu rencananya akan diganti dengan menu alternatif daun kelor dan telur untuk program makan bergizi gratis di daerah terkendala logistik.--@dapur mamah hawa/youtube

BACAKORAN.CO – Pendekatan baru coba dilakukan pemerintah untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional memutuskan untuk mengganti susu dengan daun kelor dan telur ayam sebagai alternatif bahan pangan dalam menu program makan gratis.

Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan kebutuhan gizi tetap terpenuhi, meski logistik susu tidak merata di semua daerah.

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana menjelaskan, distribusi susu hanya akan difokuskan di wilayah-wilayah sentra peternakan sapi perah.

BACA JUGA:Rekomendasi Resep Silase Daun Kelor untuk Pakan Kambing yang Lezat dan Praktis! Kuy Bikin di Kandang

BACA JUGA:Resep Comboran Daun Kelor untuk Pakan Kambing yang Bernutrisi Tinggi, Peternak Pemula Wajib Coba!

“(Jadi) kalau bukan daerah peternakan (sapi perah), tidak perlu memaksakan distribusi susu," ujar Dadan.

Kenapa Daun Kelor dan Telur?

Menurut Dadan, daun kelor dan telur ayam merupakan sumber gizi alternatif yang setara dengan susu.

Telur dapat memenuhi kebutuhan protein, sementara daun kelor kaya akan kalsium yang baik untuk pertumbuhan anak-anak peserta program.

BACA JUGA:Info Rabbit, 5 Manfaat Daun Kelor Sebagai Pakan Kelinci, Peternak Wajib Tau! Solusi Alternatif Dunia Ternak

BACA JUGA:Info Ternak, Cara Mengolah Daun Kelor untuk Pakan Ayam, Solusi Inovatif Peternakan Ekonomis...

"Menu susu bisa digantikan dengan telur untuk protein, dan kalsium bisa diperoleh dari daun kelor,” cetusnya.

“Jadi, untuk daerah yang jauh dari pasokan susu atau memiliki kendala logistik, tidak perlu memaksakan (distribusi susu)," lanjutnya.

Alasan Menu Alternatif, Susu Diganti dengan Daun Kelor dan Telur untuk Program Makan Gratis, Gimana Gizinya?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – pendekatan baru coba dilakukan pemerintah untuk .

pemerintah melalui memutuskan untuk mengganti susu dengan dan telur ayam sebagai alternatif bahan pangan dalam menu program makan gratis.

kebijakan ini bertujuan untuk memastikan kebutuhan gizi tetap terpenuhi, meski logistik susu tidak merata di semua daerah.

kepala badan gizi nasional, dadan hindayana menjelaskan, distribusi susu hanya akan difokuskan di wilayah-wilayah sentra peternakan sapi perah.

“(jadi) kalau bukan daerah peternakan (sapi perah), tidak perlu memaksakan distribusi susu," ujar dadan.

kenapa daun kelor dan telur?

menurut dadan, daun kelor dan telur ayam merupakan sumber gizi alternatif yang setara dengan susu.

telur dapat memenuhi kebutuhan protein, sementara daun kelor kaya akan kalsium yang baik untuk pertumbuhan anak-anak peserta program.

"menu susu bisa digantikan dengan telur untuk protein, dan kalsium bisa diperoleh dari daun kelor,” cetusnya.

“jadi, untuk daerah yang jauh dari pasokan susu atau memiliki kendala logistik, tidak perlu memaksakan (distribusi susu)," lanjutnya.

namun, dadan menegaskan jika susu tetap akan diberikan di daerah-daerah dengan produksi sapi perah yang mencukupi.

"untuk wilayah (terdapat) peternakan sapi perah, susu akan tetap menjadi bagian dari menu (makan bergizi gratis)," tambahnya.

menjangkau jutaan penerima manfaat

program makan bergizi gratis ini direncanakan menjangkau hingga 3 juta penerima manfaat di seluruh indonesia.

rencananya, program tersebut dilakukan secara bertahap, mulai 6 januari 2025 mendatang.

"target kami 3 juta penerima manfaat. program ini akan dimulai secara bertahap, dengan pembukaan resmi pada 6 januari 2025," pungkas dadan.

inovasi untuk nutrisi merata  

kebijakan ini mencerminkan langkah inovatif pemerintah untuk memastikan kebutuhan gizi terpenuhi tanpa terkendala oleh keterbatasan distribusi susu.

program ini juga sekaligus memanfaatkan potensi lokal seperti daun kelor, yang sudah dikenal sebagai “superfood” karena kandungan gizinya yang tinggi.

Tag
Share