Pantas Dipecat, Inilah 5 Dosa Besar Shin Tae-yong
PSSI sudah resmi memecat Shin Tae-yong per-tanggal 6 Januari 2025--
Jika mentok, STY mengeluarkan jurus lempar lembing dari Pratama Arhan. Memang aksi Arhan sering membawa Indonesia bisa mencetak gol tapi terkadang juga sering gagal memberikan dampak terhadap permainan timnas Indonesia.
Selain itu STY juga kerap bereksperimen dalam menjalankan strateginya. Lihat saja saat melawan Timnas China, dengan seenaknya dia menurunkan 5 pemain yang jarang bermain. Hasilnya Indonesia gagal meraih angka di kandang China.
Keputusan Shin Tae-yong mencadangkan Thom Haye, memasang Asnawi Mangkualam, dan mencoret Eliano Reijnders dan memasukkan Shayne Pattynama dinilai kesalahan fatal hingga Garuda harus kalah dengan skor 1-2.
3. Coret Elkan Baggott dan Abaikan Eliano Reijnders
Perseteruan antara Shin Tae-yong dan bek Elkan Baggott masih menjadi misteri. Pelatih berusia 54 tahun itu tak pernah lagi memanggil Elkan Baggott selama satu tahun terakhi. Bek jangung ini tampil bersama timnas pada Januari 2024 pada ajang Piala Asia 2023 lalu.
BACA JUGA:Bukan Satu, Juventus Inginkan Dua Pemain MU Sekaligus, Wow
BACA JUGA: Alexander-Arnold Ada Harapan, Salah dan Virgil Semakin Suram
Setelah itu pemain berdarah Inggris ini tak pernah masuk dalam skuad Shin Tae-yong. Kabarnya perseteruan itu terjadi karena Elkan Baggott tak memenuhi panggilan saat menghadapi playoff Olimpiade melawan Guinea.
Begitu juga dengan Eliano Reijnders. Adik kandung bintang AC Milan, Tijjani Reijnders ini baru sekali diturunkan itupun sebagai pemain cadangan saat melawan timnas Bahrain. Pada laga selanjutnya melawan China, Eliano dicoret dan tak masuk dalam Daftar Susunan Pemain (DSP).
Shin Tae-yong pernah mengatakan penampilan Eliano Reijnders tak cukup baik untuk tampil di Timnas Indonesia. Itu memunculkan kontroversi di kalangan fans timnas Indonesia. Kalau tak cukup baik, kenapa dinaturalisasi.
4. Pemain Cadangan di Klub Jadi Starter di Timnas
Pemanggilan pemain yang dilakukan Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia terbilang janggal. Seolah memiliki "anak emas", Shin kerap memanggil pemain berdasarkan keakraban dan kedekatan. Pasalnya, Shin lebih memercayai pemain dengan menit bermain minim di klub.
Seperti Pratama Arhan dan Marselino Ferdinan untuk masuk ke skuad Timnas Indonesia. Shin juga selalu memercayai Hokky Caraka yang kurang menunjukkan ketajaman. Meski tak selalu bermain, Hokky rutin masuk ke dalam skuad Tim Garuda.
5. Komunikasi dengan Pemain Kurang Lancar
Faktor bahasa bukan menjadi kendala utama bagi PSSI memecat Shin Tae-yong. Sudah 4 tahun lebih Shin Tae-yong menukangi timnas Indonesia namun belum bisa berbahasa Indonesia. Begitu juga kemampuan bahasa Inggrisnya sangat minim.