bacakoran.co - baru-baru ini di media sosial dengan video yang menampilkan mobil berplat ri 36 beserta pengawalan yang dinilai arogan.
video tersebut menimbulkan banyak pertanyaan dan spekulasi terutama mengenai siapa sebenarnya pengguna mobil tersebut.
dalam yang beredar terlihat pengawal menghardik mobil lain dengan menunjuk secara agresif.
kejadian ini memicu kemarahan publik karena dianggap memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.
awalnya, spekulasi menyebutkan bahwa mobil tersebut ditumpangi oleh menteri agraria dan tata ruang/badan pertanahan nasional,
namun nusron wahid segera memberikan klarifikasi, menyatakan bahwa plat nomor yang dimilikinya adalah ri 26 dan jarang digunakan.
nusron pun meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi di kalangan netizen akibat video viral tersebut.
setelah video itu viral di media sosisal banyak netizen yang membanjiri menanggapai aksi argon tersebut.
"ngeles semua..mau ri berapapun dijalan kelakuan seperti itu. nggak usah ri sekian... plat pilisi..plat mibis..plat ad al au..entah plat apa lagi termasuk plat sipil. semua mobil mewah2..jalanan juga dianggap punya mereka. tatetatot udah macet2 dibrisikin pula. b*ngk*," tulis @eriks_2601.
"tidak perlu laporan untuk menindak anggotanya sendiri. penegakan disiplin internal sangat perlu dilakukan sebagai tindakan preventif agar tidak ada lagi masalah yang sama berulang kembali di masa depan. @ntmclantaspolri @divhumas_polri" tulis @priyatno
dugaan kepemilikan oleh raffi ahmad
seiring waktu informasi baru pun muncul netizen mulai mencurigai bahwa mobil dinas berplat ri 36 tersebut digunakan oleh raffi ahmad, seorang selebriti yang juga menjabat sebagai utusan presiden bidang pembinaan generasi muda dan pekerja seni.
dugaan ini diperkuat oleh unggahan di media sosial, khususnya tiktok, di mana akun @whatareudoingbruhhh menuliskan nama raffi ahmad dalam keterangan video yang menunjukkan mobil berplat ri 36.
di tengah spekulasi yang semakin ramai, akun tersebut meminta maaf dan menghapus video yang sempat viral.
dalam permintaan maafnya ia menyebut nama beberapa pejabat, termasuk menkomdigi meutya hafid, nusron wahid, dan budi arie setiadi, serta meminta maaf kepada pengawal yang terlibat dalam insiden tersebut.