Kasus PMK di Jawa Timur Meningkat, Pemprov Perketat Pengawasan dan Gencarkan Vaksinasi
Strategi Jawa Timur Perangi Wabah PMK, Pengawasan Ketat dan Vaksinasi Massal-bacakoran.co-
BACAKORAN.CO - Viral di media sosial, Jawa Timur kembali menghadapi lonjakan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi.
Berdasarkan data terbaru, sebanyak 11.317 sapi terjangkit PMK dalam periode Desember 2024 hingga 12 Januari 2025.
Dari jumlah tersebut, 70 persen sapi masih dalam penanganan medis, 22 persen dinyatakan sembuh, dan 8 persen dilaporkan meninggal dunia.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur langsung merespons dengan langkah-langkah serius untuk mengendalikan penyebaran wabah.
BACA JUGA:Musim Penyakit! Perkuat Pertahanan Ternak, 500 Sapi di Bandung Divaksinasi Cegah PMK Menular
Pengawasan terhadap lalu lintas sapi diperketat, di mana setiap sapi yang keluar atau masuk wilayah Jawa Timur diwajibkan memiliki surat izin kesehatan dari daerah asal serta menjalani pemeriksaan mulut dan kuku.
Selain itu, kandang-kandang sapi rutin disterilisasi menggunakan desinfektan, dan program vaksinasi terus diintensifkan.
“Kami telah memantau sentra-sentra penjualan ternak, mengawasi lalu lintas keluar-masuknya sapi, serta melakukan pemeriksaan kesehatan seperti cek kondisi mulut dan kuku, pemberian desinfektan, dan vaksinasi,” ujar Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, dalam keterangannya pada Selasa (14/1/2025).
Adhy Karyono menambahkan bahwa stok vaksin PMK di Jawa Timur saat ini cukup untuk enam bulan ke depan.
BACA JUGA:Kepulangan Hasto dari Gedung KPK Disambut Lautan Massa, Mulai Hujan Hingga CuaCa Mulai Cerah
BACA JUGA:Tornado Api Muncul Setelah Kebakaran Hebat Hutan Pacific Palisades di Los Angeles
Sejak awal program, Jawa Timur telah menerima 1,4 juta dosis vaksin PMK dan baru saja mendapatkan tambahan hingga total 1,7 juta dosis.
Dari jumlah tersebut, 25.000 dosis akan segera didistribusikan ke seluruh wilayah Jawa Timur.