bacakoran.co

Miris! Akibat Wabah PMK di Purwakarta, Penjualan Sapi Merosot Drastis, Turun Hingga 100 Ekor Per Hari

Penjualan Sapi Merosot Drastis Akibat Wabah PMK di Purwakarta-bacakoran.co-

BACAKORAN.CO - Merebaknya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Pulau Jawa kembali membuat resah para peternak dan pedagang sapi.

Dampak signifikan terlihat di Pasar Hewan Ciwareng, Purwakarta, di mana aktivitas jual-beli sapi mengalami penurunan drastis pada Senin 6 Januari 2025.

Pasokan sapi yang biasanya mencapai 400 ekor per hari kini turun drastis hingga di bawah 100 ekor.

Kondisi ini terjadi akibat terganggunya pasokan sapi dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, wilayah yang menjadi pusat penyebaran kasus PMK.

BACA JUGA:Resmi! DPR dan Pemerintah Sepakati Biaya Haji 2025 Rp89,4 Juta & Jamaah Hanya Setor Rp55,4 Juta, Cek Detailnya

BACA JUGA:Ini Alasan Oknum TNI AL yang Terlibat Penembakan Bos Rental Mobil Membawa Senpi!

Salah seorang pedagang di Pasar Hewan Ciwareng, Halim, mengungkapkan bahwa penjualan sapi telah mengalami penurunan selama tiga bulan terakhir.

“Sekarang penjualan lagi sepi gara-gara ada wabah PMK. Enggak ada pembeli dan sapinya juga enggak ada,” ujar Halim.

Situasi semakin memburuk dengan meluasnya kasus PMK di Kabupaten Purwakarta.

Dinas Peternakan (Disnakan) Purwakarta mencatat laporan kasus PMK di tiga kecamatan, yaitu Tegalwaru, Bojong, dan Sukasari.

BACA JUGA:Penemuan Mayat Pria dengan Mulut Berdarah di Kontrakan Ciputat, Ini Fakta Lengkapnya

BACA JUGA:Ribuan Massa Desa Talang Kemang dan Desa Mainan Gelar Aksi Damai di Kantor DPRD Sumsel

Kabid Keswan Kesmavet Disnakan Purwakarta, Winie Karmila, menjelaskan bahwa pasokan sapi dan kerbau lokal ke Pasar Hewan Ciwareng kini hanya sekitar 150 ekor.

“Sapi dari Jawa Timur dan Jawa Tengah hampir enam kali hari pasar tidak ada pemasukan. Lalu lintas hewan ternak dari wilayah tersebut kita stop sementara waktu,” ungkap Winie.

Miris! Akibat Wabah PMK di Purwakarta, Penjualan Sapi Merosot Drastis, Turun Hingga 100 Ekor Per Hari

Chairil

Chairil


bacakoran.co - merebaknya kasus penyakit mulut dan kuku () di pulau jawa kembali membuat resah para peternak dan pedagang sapi.

dampak signifikan terlihat di pasar hewan ciwareng, purwakarta, di mana aktivitas jual-beli sapi mengalami penurunan drastis pada senin 6 januari 2025.

pasokan sapi yang biasanya mencapai 400 ekor per hari kini hingga di bawah 100 ekor.

kondisi ini terjadi akibat terganggunya pasokan sapi dari jawa timur dan jawa tengah, wilayah yang menjadi pusat penyebaran kasus pmk.

salah seorang pedagang di pasar hewan ciwareng, halim, mengungkapkan bahwa penjualan sapi telah mengalami penurunan selama tiga bulan terakhir.

“sekarang penjualan lagi sepi gara-gara ada wabah pmk. enggak ada pembeli dan sapinya juga enggak ada,” ujar halim.

situasi semakin memburuk dengan meluasnya kasus pmk di kabupaten purwakarta.

dinas peternakan (disnakan) purwakarta mencatat laporan kasus pmk di tiga kecamatan, yaitu tegalwaru, bojong, dan sukasari.

kabid keswan kesmavet disnakan purwakarta, winie karmila, menjelaskan bahwa pasokan sapi dan kerbau lokal ke pasar hewan ciwareng kini hanya sekitar 150 ekor.

“sapi dari jawa timur dan jawa tengah hampir enam kali hari pasar tidak ada pemasukan. lalu lintas hewan ternak dari wilayah tersebut kita stop sementara waktu,” ungkap winie.

untuk mengatasi wabah pmk ini, disnakan purwakarta melakukan berbagai langkah, seperti memperketat pengawasan, memberikan penyuluhan kepada peternak, melakukan disinfeksi, dan menangani kasus langsung di lapangan.

namun, upaya ini terkendala oleh keterbatasan stok yang telah habis sejak desember 2024.

dampak dari merebaknya pmk tidak hanya dirasakan oleh pedagang dan peternak, tetapi juga memengaruhi perekonomian lokal secara keseluruhan.

banyak pihak berharap pemerintah pusat segera mendistribusikan kembali vaksin pmk agar wabah ini bisa dikendalikan dan aktivitas perdagangan sapi kembali normal.

dengan iduladha yang semakin dekat, kondisi ini menjadi tantangan besar bagi para peternak, pedagang, dan konsumen.

pasokan sapi yang terbatas dan harga yang melonjak dapat memengaruhi kebutuhan masyarakat pada momen tersebut.

disnakan purwakarta terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan ternak untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.*

Tag
Share