bacakoran.co

Nilai Tukar Rupiah ke Dolar Tiba-tiba Menguat Hingga Rp8.170 di Google, Benarkah Hanya Error?

benarkah nilai tukar rupiah menguat--Google

BACAKORAN.CO - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau menguat drastis menyentuh Rp 8.170,65 mengejutkan banyak warganet.

Hal ini pun sontak ramai diperbincangkan netizen yang rami mengeceknya ke halaman pencarian Google

Dari laman Google kurs rupiah mengalami penguatan lebih dari 50% terhadap dolar AS.

Rupiah menguat setelah ditutup pada harga Rp16.355 per Jumat, (31/1/2025).

Sementara itu, jika mengacu pada laman resmi Bank Indonesia, kurs jual Rupiah adalah Rp16.340,30 per 1 dolar AS dan Rp16.177,70 untuk kurs beli.

BACA JUGA:Raffi Ahmad Dikabarkan Punya Hutang dengan Nilai Fantastis, Capai Nominal Miliaran Rupiah!

BACA JUGA:Permukiman Padat di Sawah Besar Jakarta Pusat Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Adapun untuk kurs JISDOR tercatat sebesar Rp16.312,00 pada penutupan perdagangan Jumat lalu.

Hal ini pun memantik berbagai tanggapan dari netizen, Beberapa orang berasumsi bahwa laman Google sedang error.

Sementara itu tekanan terhadap mata uang RI ini terjadi setelah bank sentral AS (The Fed) memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya setelah memangkas pada tiga pertemuan sebelumnya dengan total 100 basis poin (bps).

The Fed juga mengisyaratkan akan menahan suku bunga dalam waktu lama dengan menegaskan tidak akan terburu-buru memotong suku bunga.

BACA JUGA:Kebakaran Besar di Los Angeles Mengakibatkan Kerugian Mencapai Triliunan Rupiah, California Terancam Bangkrut!

BACA JUGA:Sentimen Internal Buat Rupiah Makin Loyo ke Rp16.179 per USD Pagi Ini, Begini Prediksi Pakar!

The Fed hanya menegaskan jika keputusan suku bunga ke depan akan sangat ditentukan oleh perkembangan data ekonomi.

Nilai Tukar Rupiah ke Dolar Tiba-tiba Menguat Hingga Rp8.170 di Google, Benarkah Hanya Error?

Desta

Desta


bacakoran.co - nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika serikat () terpantau menguat drastis menyentuh rp 8.170,65 mengejutkan banyak warganet.

hal ini pun sontak ramai diperbincangkan netizen yang rami mengeceknya ke halaman pencarian . 

dari laman mengalami penguatan lebih dari 50% terhadap dolar as.

rupiah menguat setelah ditutup pada harga rp16.355 per jumat, (31/1/2025).

sementara itu, jika mengacu pada laman resmi bank indonesia, kurs jual rupiah adalah rp16.340,30 per 1 dolar as dan rp16.177,70 untuk kurs beli.

adapun untuk kurs jisdor tercatat sebesar rp16.312,00 pada penutupan perdagangan jumat lalu.

hal ini pun memantik berbagai tanggapan dari netizen, beberapa orang berasumsi bahwa laman google sedang error.

sementara itu tekanan terhadap mata uang ri ini terjadi setelah bank sentral as () memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya setelah memangkas pada tiga pertemuan sebelumnya dengan total 100 basis poin ().

the fed juga mengisyaratkan akan menahan suku bunga dalam waktu lama dengan menegaskan tidak akan terburu-buru memotong suku bunga.

the fed hanya menegaskan jika keputusan suku bunga ke depan akan sangat ditentukan oleh perkembangan data ekonomi.

seperti diketahui, the fed telah membabat suku bunganya tiga kali beruntun pada tahun lalu secara berturut-turut yakni pada september (50 bps), november (25 bps), dan desember (25 bps).

kebijakan menahan suku bunga ini diputuskan pada awal tahun di rapat the federal open market committee (fomc) pertama the fed sejak presiden donald trump memimpin kembali as.

keputusan the fed ini juga berbanding terbalik dengan keinginan trump yang menginginkan suku bunga rendah.

keputusan bulat untuk mempertahankan suku bunga acuan dalam kisaran 4,25%-4,50% saat ini, ditambah dengan pernyataan baru jerome powell,

membuat the fed berhati-hati menantikan data inflasi dan ketenagakerjaan lebih lanjut serta kejelasan tentang dampak kebijakan presiden as, donald trump.

jerome powell mengatakan bahwa pejabat bank sentral as "menunggu untuk melihat kebijakan apa yang diterapkan" sebelum menilai dampaknya terhadap inflasi, lapangan kerja, dan aktivitas ekonomi secara keseluruhan, serta tidak terburu-buru untuk menyesuaikan suku bunga lebih lanjut.

Tag
Share