Prabowo Ungkap Keberadaan 'Raja Kecil' Menghambat Efisiensi Pemerintahan: Ada yang Melawan Saya!

Sosok raja kecl diungkap Prabowo dalam Kongres ke-18 Muslimat NU di Surabaya, pada har Senin (10/2/2025).--YouTube/Sekretariat Presiden
BACAKORAN.CO - Presiden Indonesia Prabowo Subianto, baru-baru ini menyoroti permasalahan yang dihadapinya dalam menerapkan kebijakan efisiensi anggaran.
Menurut Prabowo terdapat individu-individu tertentu dalam sistem birokrasi yang merasa kebal terhadap hukum dan menjadi penghalang dalam upaya penghematan anggaran pemerintah.
Individu-individu ini ia sebut sebagai 'raja kecil' yang menentang kebijakan efisiensi yang diusulkannya.
Prabowo menegaskan bahwa kebijakan penghematan anggaran ini bukan tanpa alasan.
Ia menekankan pentingnya mengurangi pengeluaran yang tidak perlu agar dana tersebut dapat dialokasikan untuk kepentingan masyarakat, seperti perbaikan fasilitas pendidikan dan pemenuhan kebutuhan dasar anak-anak.
"Saya ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu. pengeluaran-pengeluaran yang mubazir, pengeluaran-pengeluaran yang alasan untuk nyolong, saya ingin dihentikan dibersihkan," ungkap Prabowo dikutip Bacakoran.co dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Salah satu fokus utama Prabowo adalah mengurangi biaya perjalanan dinas yang dianggap tidak esensial, terutama perjalanan ke luar negeri dengan dalih studi banding.
Ia menginginkan kementerian dan lembaga pemerintahan untuk lebih berhemat dan hanya melakukan perjalanan yang benar-benar diperlukan untuk tugas negara.
BACA JUGA:Rumah dan Kantor Kades Kohod Digeledah Bareskrim, Misteri Pagar Laut Tangerang Terkuak?
"Jika perjalanan tersebut hanya untuk jalan-jalan, lebih baik menggunakan dana pribadi," tambahnya.
Meski Prabowo tidak secara spesifik menyebutkan siapa 'raja kecil' yang dimaksud spekulasi berkembang bahwa mereka bisa berasal dari kalangan kepala daerah atau bahkan menteri yang memegang jabatan penting.