Ada Jokowi dan SBY, Prabowo Resmikan Danantara Kelola Aset Rp14.715 Triliun, Intip Sosok CEO-nya

BPI Danantara resmi diluncurkan hari ini pada senin, 24 februari 2025 --Kolase Bacakoran/ist
BACAKORAN.CO - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) resmi diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Hari ini, 24 Februari 2025 pukul 10.00 WIB.
Peluncuran ini menandai langkah besar Indonesia dalam mengelola aset negara melalui sovereign wealth fund terbaru, yang diperkirakan memiliki aset dalam pengelolaan (AUM) senilai lebih dari Rp14.715 triliun (setara USD 900 miliar).
"Ini juga merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mewujudkan Asta Cita, yakni visi besar untuk membawa perekonomian Indonesia ke level yang lebih tinggi melalui investasi berkelanjutan dan inklusif," Ujar Yusuf Permana Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden.
Acara peluncuran Danantara turut dihadiri oleh mantan presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang hadir mendampingi Prabowo menunjukkan dukungan lintas kepemimpinan untuk proyek ambisius ini.
BACA JUGA:Selevel Temasek! Danantara Resmi Diluncurkan, Siap Kelola Rp 14.715 T, Jadi Game Changer Ekonomi RI?
Rosan Roeslani yang saat ini menjabat sebagai Menteri Investasi dan Kepala BKPM digadang-gadang akan menjadi Kepala BPI Danantara, menggantikan Muliaman Darmansyah Hadad yang sebelumnya ditunjuk pada 22 Oktober 2024.
Rosan sebelumnya diproyeksikan akan menjadi Ketua Dewan Pengawas Danantara.
Namun perkembangan terbaru menempatkannya sebagai pimpinan utama CEO Danantara.
Sementara itu Muliaman Hadad dilaporkan akan mengisi posisi sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas.
Sesuai dengan perubahan dalam Undang-Undang BUMN struktur kepemimpinan Danantara kini mencakup Dewan Pengawas yang diketuai langsung oleh Menteri BUMN, Erick Thohir dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani sebagai anggota.
BACA JUGA:Heboh, Ajakan Tarik Uang dari Bank BUMN Akibat Danantara, Luhut Beri Respon Begini!
Selain posisi CEO ada dua jabatan eksekutif utama lainnya di bawahnya, yaitu Chief Operating Officer (COO) yang mengawasi Holding Operasional BUMN dan Chief Investment Officer (CIO) yang bertanggung jawab atas Holding Investasi BUMN.