bacakoran.co

Terungkap! Banjir Bekasi Bukan karena Tanggul Jebol, Ini Penyebabnya

Menurut Wamen PU Diana penyebab utama banjir kali ini adalah curah hujan yang sangat tinggi bukan karena tanggul yang jebol--

BACAKORAN.CO - Banjir yang melanda Bekasi beberapa hari terakhir sempat memicu spekulasi bahwa penyebabnya adalah tanggul yang jebol.

Namun, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti menegaskan bahwa tidak ada tanggul yang rusak atau jebol.

Menurutnya, penyebab utama banjir kali ini adalah curah hujan yang sangat tinggi sehingga debit air sungai meluap.

“Berdasarkan pengamatan kami, tidak ada tanggul yang jebol. Tapi volume intensitas hujan memang luar biasa tinggi. Jadi air meluap dan menggenangi sejumlah kawasan,” jelas Diana di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2025).

BACA JUGA:Bencana Banjir Bekasi Sebabkan Aktivitas Warga Lumpuh Total, Apa Penyebabnya?

BACA JUGA:BMKG Sudah Peringatkan Sejak Februari! Banjir Jabodetabek Meluas, Puncak Hujan Diprediksi 11-20 Maret

Beberapa warga mungkin bertanya-tanya, kenapa air banjir tidak segera disedot?

Diana menjelaskan bahwa memompa air saat ini bukan solusi yang tepat.

“Kalau kita pompa sekarang, airnya mau dibuang ke mana? Saat ini kita harus menunggu airnya surut secara alami dulu,” tegasnya.

Menurutnya, jika dipaksakan, air hanya akan berpindah tempat dan bisa memicu banjir di area lain.

BACA JUGA:Banjir Jabodetabek Makin Parah! Air Capai 4 Meter, Bayi 11 Bulan Tewas, Ribuan Rumah & Kendaraan Tenggelam

BACA JUGA:Banjir Bekasi Belum Surut! Warga Terjebak, Evakuasi Terkendala

Oleh karena itu, langkah terbaik adalah menunggu air surut sebelum dilakukan tindakan lebih lanjut.

Setelah banjir mereda, pemerintah akan segera melakukan pengerukan sedimentasi di sejumlah kali dan sungai.

Terungkap! Banjir Bekasi Bukan karena Tanggul Jebol, Ini Penyebabnya

Melly

Melly


bacakoran.co - yang melanda bekasi beberapa hari terakhir sempat memicu spekulasi bahwa penyebabnya adalah tanggul yang jebol.

namun, wakil menteri pekerjaan umum diana kusumastuti menegaskan bahwa tidak ada tanggul yang rusak atau jebol.

menurutnya, penyebab utama kali ini adalah curah hujan yang sangat tinggi sehingga debit air sungai meluap.

“berdasarkan pengamatan kami, tidak ada tanggul yang jebol. tapi volume intensitas hujan memang luar biasa tinggi. jadi air meluap dan menggenangi sejumlah kawasan,” jelas diana di kompleks istana kepresidenan, jakarta pusat, selasa (4/3/2025).

beberapa warga mungkin bertanya-tanya, kenapa air banjir tidak segera disedot?

diana menjelaskan bahwa memompa air saat ini bukan solusi yang tepat.

“kalau kita pompa sekarang, airnya mau dibuang ke mana? saat ini kita harus menunggu airnya surut secara alami dulu,” tegasnya.

menurutnya, jika dipaksakan, air hanya akan berpindah tempat dan bisa memicu banjir di area lain.

oleh karena itu, langkah terbaik adalah menunggu air surut sebelum dilakukan tindakan lebih lanjut.

setelah mereda, pemerintah akan segera melakukan pengerukan sedimentasi di sejumlah kali dan sungai.

hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas aliran air agar risiko banjir ke depannya bisa diminimalkan.

“nanti untuk penanganan jangka panjang, kita akan mengupayakan pengerukan sungai agar tidak terjadi pendangkalan,” tambah diana.

selain itu, evakuasi warga terdampak juga menjadi prioritas utama.

pemerintah telah mengirimkan perahu karet dan alat penyelamatan lainnya ke wilayah yang terdampak banjir untuk memastikan keselamatan warga.

“yang penting sekarang, penduduk harus diamankan lebih dulu. setelah itu baru kita lakukan langkah-langkah pencegahan,” katanya.

banjir di bekasi kali ini bukan akibat tanggul jebol, tetapi karena hujan ekstrem yang membuat sungai meluap.

pemerintah saat ini fokus pada evakuasi warga dan persiapan pengerukan sungai untuk mencegah banjir lebih parah di masa depan.

warga diimbau tetap waspada dan mengikuti arahan tim penyelamat. 

semoga banjir di bekasi segera surut dan warga bisa kembali beraktivitas normal.

tetap waspada dan pantau perkembangan situasi ya!

Tag
Share