bacakoran.co

Pertamina Ngeles Sebut Rajin Uji Lab Kualitas BBM, Netizen Ramai Serukan Pindah SPBU Swasta

Pertamina klaim rutin uji BBM dengan Lemigas-Gambar Ist-

Tagar #PindahSPBUSwasta pun mulai menggema di X, mencerminkan gelombang skeptisisme masyarakat terhadap kredibilitas Pertamina pasca-skandal yang mengakibatkan kerugian negara hingga Rp193,7 triliun, sebagaimana diungkap Kejaksaan Agung.

Bahkan ada yang malas dengan Pertamina “Gue udah males isi di Pertamina, kualitas dipertanyakan, harga mahal, sekarang korupsi lagi. Bye, ke Shell aja,” cuit pengguna lain, disertai emotikon marah.

BACA JUGA:Pertamina Dihantam Skandal Korupsi BBM! Dirut Minta Maaf, Masyarakat Yakin Mau Maafin?

BACA JUGA:Heboh! Nama Ahok Muncul dalam Kasus Korupsi Pertamina, PDIP Buka Suara

Simon sendiri mengaku prihatin dengan menurunnya kepercayaan publik.

Ia menegaskan bahwa Pertamina terbuka untuk melibatkan pihak independen dalam pengujian kualitas BBM guna membuktikan komitmen perusahaan.

Meski demikian, sorotan tajam dari masyarakat tak kunjung reda.

Pengamat energi dari Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi, menilai bahwa klaim Pertamina sulit diterima publik tanpa pembuktian yang lebih konkret dan independen.

BACA JUGA:Prabowo Bersih-bersih Sarang Korupsi BUMN, Netizen Minta Jangan Cuma Pertamina, Semua Harus Diaudit!

BACA JUGA:Buntut Korupsi PT Pertamina yang Rugikan Negara Rp193,7 T, Erick Thohir Akan Lakukan Peninjauan Menyeluruh

Sementara itu, gerakan boikot terhadap SPBU Pertamina mulai terdengar lebih kencang di kalangan konsumen.

Beberapa pengguna X bahkan mengunggah foto saat mengisi BBM di SPBU swasta sebagai bentuk protes.

Hingga berita ini ditulis, Pertamina belum memberikan tanggapan lanjutan terkait seruan netizen tersebut.

Kasus ini tampaknya masih akan menjadi bola panas yang menguji kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan BUMN tersebut.

Pertamina Ngeles Sebut Rajin Uji Lab Kualitas BBM, Netizen Ramai Serukan Pindah SPBU Swasta

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co -  kembali menjadi sorotan publik menyusul pernyataan direktur utama simon aloysius mantiri yang mengklaim bahwa perusahaan rutin melakukan uji laboratorium.

uji ini dilakukan terhadap kualitas bahan bakar minyak (bbm) bersama balai besar pengujian minyak dan gas bumi (lemigas) setiap tahun.

pernyataan ini disampaikan di tengah gaduhnya kasus dugaan tata kelola minyak mentah dan produk kilang periode 2018-2023 yang diduga melibatkan praktik pengoplosan bbm.

dalam konferensi pers yang digelar di grha pertamina pada senin (3/3/2025), simon menegaskan bahwa pengujian kualitas bbm bukanlah respons atas isu korupsi yang mencuat belakangan ini.

bahkan adanya klaim rutin uji lab kualitas bbm bersama lemigas setiap tahun ini bukan karena ada korupsi, tapi memang bagian dari standar operasional kami untuk memastikan bbm yang sampai ke masyarakat sesuai spesifikasi.

dalam laporannya disebutkan bahwa hasil uji terhadap 75 sampel bbm, termasuk pertalite (ron 90) dan pertamax (ron 92), menunjukkan bahwa kualitasnya telah memenuhi standar direktorat jenderal minyak dan gas bumi kementerian esdm.

namun, pernyataan ini tak serta-merta meredam keresahan publik.

di media sosial, khususnya platform x, netizen ramai-ramai menyuarakan kekecewaan dan ketidakpercayaan terhadap pertamina.

banyak yang menilai pernyataan tersebut sebagai upaya pertamina untuk “ngeles” dari sorotan negatif terkait dugaan korupsi yang telah menyeret sejumlah pejabat tinggi perusahaan.

“rutin uji lab katanya, tapi kok pertamax rasa pertalite? mending pindah ke spbu swasta aja,” tulis salah satu pengguna x dengan nada sinis.

tagar #pindahspbuswasta pun mulai menggema di x, mencerminkan gelombang skeptisisme masyarakat terhadap kredibilitas pertamina pasca-skandal yang mengakibatkan kerugian negara hingga rp193,7 triliun, sebagaimana diungkap kejaksaan agung.

bahkan ada yang malas dengan pertamina “gue udah males isi di pertamina, kualitas dipertanyakan, harga mahal, sekarang korupsi lagi. bye, ke shell aja,” cuit pengguna lain, disertai emotikon marah.

simon sendiri mengaku prihatin dengan menurunnya kepercayaan publik.

ia menegaskan bahwa pertamina terbuka untuk melibatkan pihak independen dalam pengujian kualitas bbm guna membuktikan komitmen perusahaan.

meski demikian, sorotan tajam dari masyarakat tak kunjung reda.

pengamat energi dari universitas gadjah mada, fahmy radhi, menilai bahwa klaim pertamina sulit diterima publik tanpa pembuktian yang lebih konkret dan independen.

sementara itu, gerakan boikot terhadap spbu pertamina mulai terdengar lebih kencang di kalangan konsumen.

beberapa pengguna x bahkan mengunggah foto saat mengisi bbm di spbu swasta sebagai bentuk protes.

hingga berita ini ditulis, pertamina belum memberikan tanggapan lanjutan terkait seruan netizen tersebut.

kasus ini tampaknya masih akan menjadi bola panas yang menguji kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan bumn tersebut.

Tag
Share