bacakoran.co

Makin Pro Rusia, Trump Serang Balik! Ratusan Ribu Pengungsi Ukraina Bakal Didepak dari AS?

Presiden AS Donald Trump disebut tengah mempertimbangkan pencabutan status perlindungan sementara bagi imigran Ukraina yang kini tinggal di AS.--istimewa

BACAKORAN.CO – Hubungan Amerika Serikat (AS) dengan Ukraina kian memanas pasca cekcok Donald Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Bahkan, Presiden Donald Trump dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk mencabut status perlindungan sementara bagi sekitar 240.000 imigran Ukraina yang saat ini tinggal di AS.

Jika kebijakan ini benar-benar diterapkan, mereka terancam dideportasi kembali ke negaranya.

Langkah ini berpotensi menjadi perubahan besar dari kebijakan Presiden Joe Biden, yang sebelumnya memberikan perlindungan bagi warga Ukraina sebagai bentuk solidaritas terhadap sekutu.

BACA JUGA:Prioritaskan Perdamaian, Trump Setop Kirim Seluruh Bantuan Militer, Ukraina di Ujung Tanduk?

BACA JUGA:Zelenskyy Terlalu Nekat Tolak Minta Maaf dengan Trump Setelah Cekcok di Gedung Putih, Ada Pengkhianatan?

"Kami tidak ingin menyakiti siapa pun, tentu saja tidak ingin menyakiti mereka, dan saya sedang mempertimbangkannya," ujar Trump saat ditanya mengenai kemungkinan pencabutan status dan deportasi warga Ukraina pada Kamis (6/3/2025) waktu setempat.

Trump pun mengungkapkan jika ada pihak yang mendukung langkah ini, sementara yang lain menentangnya.

Ia berjanji akan segera mengambil keputusan.

Bagian dari Kebijakan Imigrasi Ketat Trump?

BACA JUGA:Kemesraan Zelensky & Trump Retak! Ukraina Tinggalkan AS, Merapat ke Aliansi Eropa?

BACA JUGA:Zelensky Diusir Trump dari Gedung Putih, Bagaimana Nasib Dukungan AS ke Ukraina?

Seperti dilansir dari Reuters, kebijakan ini merupakan bagian dari rencana besar Trump untuk memperketat aturan imigrasi AS.

Pun mengusir lebih dari 1,8 juta imigran yang sebelumnya diperbolehkan masuk melalui program izin tinggal berbasis kemanusiaan era Biden.

Makin Pro Rusia, Trump Serang Balik! Ratusan Ribu Pengungsi Ukraina Bakal Didepak dari AS?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – hubungan dengan ukraina kian memanas pasca cekcok dengan presiden ukraina volodymyr zelensky.

bahkan, presiden donald trump dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk mencabut status perlindungan sementara bagi sekitar 240.000 imigran ukraina yang saat ini tinggal di as.

jika kebijakan ini benar-benar diterapkan, mereka terancam dideportasi kembali ke negaranya.

langkah ini berpotensi menjadi perubahan besar dari kebijakan presiden joe biden, yang sebelumnya memberikan perlindungan bagi warga ukraina sebagai bentuk solidaritas terhadap sekutu.

"kami tidak ingin menyakiti siapa pun, tentu saja tidak ingin menyakiti mereka, dan saya sedang mempertimbangkannya," ujar trump saat ditanya mengenai kemungkinan pencabutan status dan deportasi warga ukraina pada kamis (6/3/2025) waktu setempat.

trump pun mengungkapkan jika ada pihak yang mendukung langkah ini, sementara yang lain menentangnya.

ia berjanji akan segera mengambil keputusan.

bagian dari kebijakan imigrasi ketat trump?

seperti dilansir dari reuters, kebijakan ini merupakan bagian dari rencana besar trump untuk memperketat aturan imigrasi as.

pun mengusir lebih dari 1,8 juta imigran yang sebelumnya diperbolehkan masuk melalui program izin tinggal berbasis kemanusiaan era biden.

selain warga ukraina, trump juga berencana mencabut izin tinggal bagi 530.000 pengungsi dari kuba, haiti, nikaragua, dan venezuela dalam beberapa bulan ke depan.

bahkan, kebijakan ini juga bisa berdampak pada lebih dari 70.000 warga afghanistan yang melarikan diri akibat pengambilalihan taliban.

menurut empat sumber yang mengetahui rencana ini, kebijakan tersebut bisa mulai berlaku pada april 2025 dan telah dibahas sebelum trump secara terbuka berseteru dengan presiden ukraina volodymyr zelenskiy pekan lalu.

gedung putih dan otoritas as bungkam?

di sisi lain, juru bicara gedung putih karoline leavitt membantah laporan reuters, menegaskan jika "belum ada keputusan yang dibuat saat ini."

sementara itu, juru bicara kementerian keamanan dalam negeri as (dhs), tricia mclaughlin, juga belum memberikan pernyataan resmi terkait kemungkinan deportasi ini.

pemerintah ukraina pun masih belum memberikan tanggapan.

namun, berdasarkan perintah eksekutif yang dikeluarkan trump pada 20 januari 2025, dhs diminta untuk "mengakhiri semua program izin tinggal bersyarat secara kategoris."

Tag
Share