bacakoran.co

Stok Ngga Habis habis, Lagi Oknum Polisi Berulah, Terbaru Cekik Anak Sendiri Hingga Tewas

Fakta Baru Oknum Polisi Semarang Cekik Bayinya hingga Meninggal Ternyata Hasil Hubungan Gelap--Ist

BACAKORAN.CO - Kasus kekerasan yang melibatkan aparat kepolisian kembali mencuat.

Kali ini, seorang anggota Direktorat Intelijen Keamanan (Intelkam) Polda Jawa Tengah.

Brigadir AK, diduga melakukan pembunuhan terhadap anak kandungnya sendiri, seorang bayi laki-laki berusia dua bulan berinisial AN. 

Terungkap bahwa korban merupakan hasil hubungan Brigadir AK dengan seorang perempuan berinisial DJP, yang kemudian melaporkan kasus ini kepada pihak berwajib.

BACA JUGA:Viral! Kisah Pandu Brata Siregar Pelajar Yatim Piatu di Asahan, Diduga Jadi Korban Penganiayaan Oknum Polisi

BACA JUGA:Heboh! Pandu Brata Siregar Tewas Diduga Dianiaya oleh Oknum Polisi, Tendang Lambung Sampai Bocor!

Kejadian ini pun mengundang perhatian publik, terutama karena pelaku adalah seorang anggota polisi yang seharusnya bertugas melindungi masyarakat.

Brigadir AK menjalin hubungan asmara dengan DJP dengan cara yang tidak biasa.

Ia mengaku sebagai pegawai Telkomsel, bukan sebagai anggota kepolisian.

Kuasa hukum DJP, Alif Engg, mengungkapkan bahwa Brigadir AK telah melakukan tes DNA yang menunjukkan kecocokan 99,9% dengan bayi AN.

BACA JUGA:Direktur Persiba Balikpapan Jadi Tersangka Peredaran Narkoba, Polisi Sita Mobil Mewah & TPPU Terungkap

BACA JUGA:Oknum Lagi! 9 Polisi Kepri Peras dan Paksa Pengguna Narkoba Pakai Pinjol Rp20 Juta, Hanya 2 yang Dipecat?

Membuktikan bahwa bayi tersebut adalah anak kandungnya.

Sebelumnya, Brigadir AK diketahui telah bercerai dengan istri sahnya.

Stok Ngga Habis habis, Lagi Oknum Polisi Berulah, Terbaru Cekik Anak Sendiri Hingga Tewas

Ainun

Ainun


bacakoran.co - kasus kekerasan yang melibatkan kembali mencuat.

kali ini, seorang anggota direktorat intelijen keamanan (intelkam) polda jawa tengah.

brigadir ak, diduga melakukan pembunuhan terhadap anak kandungnya sendiri, seorang berusia dua bulan berinisial an. 

terungkap bahwa korban merupakan hasil hubungan brigadir ak dengan seorang perempuan berinisial djp, yang kemudian melaporkan kasus ini kepada pihak berwajib.

kejadian ini pun mengundang perhatian publik, terutama karena pelaku adalah seorang anggota polisi yang seharusnya bertugas melindungi masyarakat.

brigadir ak menjalin hubungan asmara dengan djp dengan cara yang tidak biasa.

ia mengaku sebagai pegawai telkomsel, bukan sebagai anggota kepolisian.

kuasa hukum djp, alif engg, mengungkapkan bahwa brigadir ak telah melakukan yang menunjukkan kecocokan 99,9% dengan bayi an.

membuktikan bahwa bayi tersebut adalah anak kandungnya.

sebelumnya, brigadir ak diketahui telah bercerai dengan istri sahnya.

setelah perceraian tersebut, ia menjalin hubungan dengan djp hingga akhirnya lahir bayi an.  

kronologi kejadian

insiden memilukan ini terjadi pada minggu, 2 maret 2025. saat itu, brigadir ak dan djp sedang berbelanja di pasar peterongan, .

djp menitipkan anaknya kepada brigadir ak yang menunggu di dalam mobil.

namun, saat kembali sekitar 10 menit kemudian, djp menemukan bayinya dalam kondisi tidak wajar.

meski saat itu bayi an masih bernapas, kondisinya terus memburuk.

bayi tersebut segera dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan intensif.

sayangnya, keesokan harinya, senin 3 maret 2025, bayi an dinyatakan meninggal dunia.

kasus ini langsung mendapat perhatian serius dari pihak berwajib. investigasi dilakukan untuk mengungkap penyebab kematian bayi an.

dugaan awal mengarah pada tindakan kekerasan yang dilakukan oleh brigadir ak, termasuk kemungkinan tersebut dicekik.

polisi saat ini masih mendalami kasus tersebut dan mengumpulkan bukti-bukti lebih lanjut.

sementara itu, publik mengecam kejadian ini dan menuntut agar brigadir ak diproses hukum secara transparan dan adil.

 

kasus ini kembali menjadi sorotan terkait perilaku yang menyalahgunakan kekuasaan dan melakukan tindakan kriminal.

kejadian ini juga mempertegas pentingnya pengawasan ketat terhadap anggota kepolisian agar tidak ada lagi kasus serupa di masa depan.

Tag
Share