bacakoran.co

Netizen Ingatkan Tolak RUU TNI, Walaupun Jaman Soeharto Terlihat Adem Tapi Beda Dikit Langsung Tewas

Netizen ramai-ramai tolak RUU TNI! Takut sejarah kelam Orba terulang?-Gambar Ist-

BACAKORAN.CO - Tolak RUU TNI ramai jadi perbincangan masyarakat Indonesia di sosial media.

Banyaknya postingan yang membahas penolakan RUU TNI membuat beberapa masyarakat flashback pada masa orde baru.

Dimana pada masa orde baru terjadi banyak kasus pelanggaran HAM, termasuk hilangnya warga dan kematian massal, terutama di beberapa periode kritis.

Netizen sampai mengingatkan bahwa dwifungsi abri pada pemerintahan tidak dapat diterima.

BACA JUGA:Netizen Geram Satpam Hotel Fairmont Diduga Lapor Kekacauan Rapat RUU TNI ke Polisi: Inisiatifnya Tinggi Banget

BACA JUGA:Pasca Geruduk Rapat RUU TNI di Hotel Mewah, KontraS Akui Kantor Sempat Didatangi Orang Tak Dikenal

Bahkan sampai menyuarakan kehawatiran mereka akan nasib Indonesia yang bisa saja mirip kondisi Myanmar.

Kekhawatiran ini sampai memuncak dengan trendingnya tagar #TolakRUUTNI yang sudah berlansung sejak tanggal 16 Maret sampai saat berita ini dibuat.

Salah seorang netizen di platform X menyebutkan bahwa memang tidak ada gesekan masyarakat saat masa orde baru, namun saat beda dikit bisa-bisa langsung tewas.

"ya gimana mau ada gesekan ras & agama, toh beda dikit langsung tewas." Tulis akun X/@xmegeovani.

BACA JUGA:Rapat RUU TNI di Hotel Mewah Digeruduk! DPR Kompak Bungkam Saat Ditanya Hasilnya?

BACA JUGA:Rapat Tertutup RUU TNI di Hotel Mewah Disorot, Anggota Komisi I DPR: Sudah Dari Dulu, Coba Cek

Bahkan, kabarnya buku-buku sampai dirazia.

"Meraka ngerti gak, ada Petrus gentayang zaman orba , operasi senyap, ham diberangus, buku buku aja dirazia." Tulis akun X/@sekar_galuh.

Netizen Ingatkan Tolak RUU TNI, Walaupun Jaman Soeharto Terlihat Adem Tapi Beda Dikit Langsung Tewas

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co - ramai jadi perbincangan masyarakat indonesia di sosial media.

banyaknya postingan yang membahas penolakan ruu tni membuat beberapa masyarakat flashback pada masa orde baru.

dimana pada masa orde baru terjadi banyak kasus pelanggaran ham, termasuk hilangnya warga dan kematian massal, terutama di beberapa periode kritis.

netizen sampai mengingatkan bahwa dwifungsi abri pada pemerintahan tidak dapat diterima.

bahkan sampai menyuarakan kehawatiran mereka akan nasib indonesia yang bisa saja mirip kondisi myanmar.

kekhawatiran ini sampai memuncak dengan trendingnya tagar #tolakruutni yang sudah berlansung sejak tanggal 16 maret sampai saat berita ini dibuat.

salah seorang netizen di platform x menyebutkan bahwa memang tidak ada gesekan masyarakat saat masa orde baru, namun saat beda dikit bisa-bisa langsung tewas.

"ya gimana mau ada gesekan ras & agama, toh beda dikit langsung tewas." tulis akun x/@xmegeovani.

bahkan, kabarnya buku-buku sampai dirazia.

"meraka ngerti gak, ada petrus gentayang zaman orba , operasi senyap, ham diberangus, buku buku aja dirazia." tulis akun x/@sekar_galuh.

berikut momen rapat ruu tni di hotel fairmont yang viral selengkapnya.

polda metro jaya menerima laporan terkait peristiwa  rapat tertutup yang dilakukan komisi i  bersama pemerintah dalam merevisi undang-undang (ruu) tni di hotel fairmont, jakarta pusat.

diketahui pelapor merupakan sekuriti atau satpan  fairmont berinisial ryr.

laporan ini diterima pada sabtu (15/3) oleh kabid humas metro jaya kombes ary syam indrardi yang diregister dengan nomor lp/b/1876/iii/2025/spkt/polda metro jaya.

"polda metro jaya menerima laporan dugaan tindak pidana mengganggu ketertiban umum dan atau perbuatan memaksa disertai ancaman kekerasan dan atau penghinaan terhadap penguasa atau badan hukum di indonesia, yang dilaporkan oleh ryr," kata ade ary.

ade ary menyampaikan bahwa pelapor dalam kasus ini mengadukan laporan dengan pasal 172 dan/atau pasal 212 dan/atau pasal 217 dan/atau pasal 336 dan/atau pasal 503 dan/atau pasal 207 uu nomor 1 tahun 1946 tentang kuhp.

"pelapor ryr ini merupakan korban anggota rapat ruu tni yang terlapor dalam lidik," ujar ade ary.

pelapor mengatakan kejadian ini diawali dengan teriakan sekelompok orang dari depan pintu rapat tertutup ruu tni, yang protes sebab rapat tersebut dilakukan secara tertutup.

"pelapor ialah sekuriti hotel fairmont yang menerangkan pada sekitar pukul 18.00 wib terdapat 3 orang yang mengaku dari koalisi masyarakat sipil masuk ke hotel fairmont," kata ade ary.

setelah itu, kelompok tersebut meneriaki orang-orang yang berada di ruang rapat tertutup ruu tni agar dihentikan karena dilakukan tanpa sepengetahuan rakyat. 

namun, dalam hal ini, satpam hotel selaku korban merasa dirugikan.

laporan ini viral di media sosial yang memicu kecaman dari publik terhadap sikap satpan hotel fairmont yang dinilai tidak memihak rakyat.

padahal, penggerudukan ini dilakukan agar masyarakat dapat menolak rapat ruu tni yang sedang dilangsungkan.

"satpam fairmont inisiatifnya tinggi banget lol," kata seorang pengguna aku x menanggapi berita ini yang diunggah kembali oleh akun @nuicemedia.

"yang bener aje lu.. nyari duit di indo ikut ikutan injek rakyat," kata netizen x lainnya.

"iyalah... gara² ini lembaga lain jd males mau ambil paket meeting di fairmont krn takut digerebek lagi," kata seorang netizen x yang lain dengan kesan candaan.

berkaitan dengan peristiwa tersebut, pihak koalisi yang menjadi pelaku penggerudukan memang sempat dihalangi oleh satpam hotel agar tidak dapat memasuki ruang rapat.

bahkan, hal ini juga sempat mengakibatkan insiden fisik antara perwakilan koalisi yang didorong oleh pihak kemanan hotel fairmont.

meskipun demikian, rapat yang berlangsung secara tertutup itu selesai pada pukul 22.30 wib, sabtu (15/3) malam.

Tag
Share