bacakoran.co

Netizen Kritik Pedas Wapres Gibran Rakabuming, Usai Dorong Siswa Indonesia Adaptasi AI

Wapres Gibran Mengunjungi SMA Negeri 66 Jakarta kenalkan AI dalam metode pembelajaran--Setwapres RI

BACAKORAN.CO - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming mengunjungi SMA Negeri 66 Jakarta yang terletak di Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. 

Kunjungan Wapres merupakan bagian dari Program Nasional Digital AI (Pandai) yang diadakan oleh AICO, komunitas kecerdasan buatan (AI) terbesar di Indonesia. 

Dalam kunjungan tersebut Wapres Gibran menekankan pentingnya bagi siswa untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi khususnya AI.

Sebagai sekolah yang sudah memiliki fasilitas berbasis AI Gibran memberikan pesan kepada siswa-siswi SMAN 66 Jakarta agar dapat memanfaatkan teknologi ini dengan bijaksana. 

BACA JUGA:WOW, Prabowo Subianto Siap Resmikan Pabrik Freeport dan 17 Stadion Pada Hari ini!

BACA JUGA:Jangan Sampai Kehabisan! Tiket Kereta Ludes, Sudah Terjual 2 Juta, Cek Sisa Kuota Sekarang!

Menurutnya AI dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas siswa. 

Namun Gibran juga mengingatkan agar siswa tidak sepenuhnya bergantung pada AI. 

Dia menekankan pentingnya tetap mempelajari rumus-rumus yang diajarkan oleh guru. 

"Terkait menjadikan AI ini sebagai mata pelajaran tambahan atau mata pelajaran pilihan," ujar Gibran. 

Dengan demikian siswa dapat memahami masalah secara menyeluruh dan menyelesaikannya dengan lebih cepat menggunakan AI.

BACA JUGA:Sidang Etik AKBP Fajar Widyadharma Digelar Hari Ini! Terjerat Kasus Narkoba & Kekerasan Seksual Anak

BACA JUGA:Netizen Ingatkan Tolak RUU TNI, Walaupun Jaman Soeharto Terlihat Adem Tapi Beda Dikit Langsung Tewas

“Mungkin sebelumnya menyelesaikan ini dalam waktu 5 menit, 10 menit dengan AI mungkin bisa 1 menit, 2 menit lebih cepat,” tambahnya.

Netizen Kritik Pedas Wapres Gibran Rakabuming, Usai Dorong Siswa Indonesia Adaptasi AI

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - wakil presiden (wapres) mengunjungi sma negeri 66 jakarta yang terletak di pondok labu, kecamatan cilandak, jakarta selatan. 

kunjungan merupakan bagian dari program nasional digital ai (pandai) yang diadakan oleh aico, komunitas kecerdasan buatan (ai) terbesar di indonesia. 

dalam kunjungan tersebut wapres gibran menekankan pentingnya bagi siswa untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi khususnya ai.

sebagai sekolah yang sudah memiliki fasilitas berbasis ai gibran memberikan pesan kepada siswa-siswi sman 66 jakarta agar dapat memanfaatkan teknologi ini dengan bijaksana. 

menurutnya ai dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas siswa. 

namun gibran juga mengingatkan agar siswa tidak sepenuhnya bergantung pada ai. 

dia menekankan pentingnya tetap mempelajari rumus-rumus yang diajarkan oleh guru. 

"terkait menjadikan ai ini sebagai mata pelajaran tambahan atau mata pelajaran pilihan," ujar gibran. 

dengan demikian siswa dapat memahami masalah secara menyeluruh dan menyelesaikannya dengan lebih cepat menggunakan ai.

“mungkin sebelumnya menyelesaikan ini dalam waktu 5 menit, 10 menit dengan ai mungkin bisa 1 menit, 2 menit lebih cepat,” tambahnya.

wapres gibran menambahkan bahwa banyak negara di dunia telah membekali generasi mudanya dengan keterampilan ai.

oleh karena itu ia berharap indonesia juga mampu beradaptasi dan tidak tertinggal dalam perkembangan teknologi ini. 

"ai tidak akan menggantikan manusia, tapi manusia yang tidak mau menggunakan ai, yang enggan beradaptasi, akan tertinggal oleh mereka yang memanfaatkan teknologi ini," tegasnya.

setelah kunjungannya, video kegiatan tersebut diunggah kembali akun twitter @araitulaki pada 16 maret 2025. 

"ada ai, murid sekolah gak perlu belajar lagi. nasehat gibran @gibran_tweet kepada para para siswa emang sangat luar biasa, sungguh ber level tinggi," tulis @araitulaki.

video ini telah ditonton sebanyak 65 ribu kali dan mendapatkan berbagai tanggapan dari netizen. 

"dulu kami waktu sekolah hafal isi butir butir pancasila, bolehkah kami meminta wapres untuk melafalkan butir butir pancasila tanpa membaca teks," tulis @sambinggo_s.

beberapa netizen juga mengingatkan pentingnya berpikir kritis dan tidak sepenuhnya mengandalkan teknologi. 

"dulu kita sekolah, kalau pelajaran yang ada hitung2annya aja gak boleh pakai kalkulator.biar otak kita dipakai mikir," ungkap @03juiceone.

"sebagai guru aku berusha mencegah siswaku terbiasa pakai ai untuk mencari jawaban. agar mereka terbiasa utk berpikir kritis, mencari informasi dgn membaca, dan jg problem solving," tulis @awranika.

Tag
Share